(AUF 2)- EPISODE 13

54 3 0
                                    

"Kita lihat aja nanti, ayo kak al kita lanjut main."balasku.


"Yess, akhirnya!"aku melompat kegirangan.

"Baru menang sekali aja, udah heboh."cibir kak al.

"Biarin, yang penting sheela ada menang, wlee!"balas ku sembari mengejek

Setelah puas bermain, akhirnya kami berempat menghentikan permainan kami dengan banyak coretan di wajah kami.

"Ayo foto dulu guys."kak aiden merangkul leherku, sedangkan kak alana merangkul leher kak al.

Di antara kami berempat, yang paling suka berfoto adalah kak aiden dan kak alana.

"Senyum."aku dan kak al tersenyum tipis.

Setelah selesai, kami berempat langsung menghilangkan coretan diwajah kami.

Saat ini aku, kak al, kak aiden dan kak alana tengah menonton televisi.

Tak lupa dengan tiga ustadz dan suami kak alana yang juga sama halnya dengan kami, sedang menonton.

Dan, film yang kami tonton adalah film horror.

Kak alana duduk di sebelah A' irvan.
Sedangkan ustadz ali dan ustadz reno duduk berdua.
Kak aiden duduk bersama ustadz arfan.
Dan aku duduk dengan kak al.

Kami semua menonton dengan serius, lampu ruangan sudah dimatikan sebelum film dimulai, dan juga suara film yang sengaja dibesarkan agar menambah kesan horror.

Aku berfirasat hantu di dalam film itu akan muncul. dan benar aja, baru aku ingin menutup kedua mataku, suara teriakkan kak aiden membuatku dan yang lainnya terkaget.

"Astaghfirullah, lo ya. Bikin kaget aja tau nggak!"ketus kak alana sembari mencubit pinggang kak aiden yang duduk di belakangnya.

"Sorry, habisnya tuh setan muncul tanpa aba-aba."tukas kak aiden sembari terkekeh.

Setelahnya kami kembali terfokus menonton film.

Tiba-tiba,

"Allahuakbar!"

Aku langsung memeluk tangan kak al.

"Yang lain jangan ada yang bergerak!"perintah kak al.

Kami yang mengerti hanya diam ditempat.

Kak alana dan A' irvan pergi mencari senter.

Setelah keduanya menemukan senter, dengan cepat mereka mengarahkan lampu senter kearah kami.

Hal yang pertama kali kulihat setelah ada cahaya dari senter adalah wajah ustadz arfan.

Aku sedikit terkaget, karna ustadz arfan juga menatap kearahku.

"Dek,"panggilan kak al membuat ku tersentak.

"Astaghfirullah."ucapku dan ustadz arfan bersamaan.

Mereka semua menatap kearah kami berdua secara bergantian.

"Kok..?"gumam ustadz reno.

"Kayaknya mati lampu deh."ujar A' irvan mengalihkan suasana.

"Arfan, lo temenin gue pasang genset ya."ustadz arfan langsung bangkit dari duduknya kemudian berjalan mengikuti ustadz irvan yang sudah menuju ke bagasi. Tempat dimana genset berada.

"Sheela, kamu sama ar..."belum sempat ustadz ali menghabiskan perkataannya, dengan cepat kak alana memotong.
"Sheela, bantuin kakak siapin snack yuk. Sambil nunggu A' irvan pasang genset."dengan cepat aku mengikuti kak alana.

Ana Uhibbuka Fillah 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang