AUTHOR POV.
Kini aiden, alana, al dan arfan tengah berada di dalam uks.
Sudah dua jam sheela tak kunjung sadarkan diri.
"Ustadz, mending ustadz balik deh, kalau ustadz masih disini, takutnya sheela gabangun-bangun."kata alana.
"Masa iya? Saya enggak percaya tuh."balas arfan santai.
"Ish, dek, bangun dong. Kakak kangen tau,"ucap alana seraya mengelus pundak sheela.
"Paansih."celetuk arfan, alana menatap arfan tajam.
"Ustadz arfan yang terhormat, yang terganteng sepanjang tali yang engga akan pernah putus, bisa keluar ngga? Ganggu tau ngga sih!"ketus alana.
"Syukron alana, tapi kamu bukan orang yang pertama kali bilangin saya ganteng, karena sebelum kamu sudah banyak kaum akhwat yang berbicara demikian, dan sayangnya saya tidak akan keluar."ucap arfan tegas.
Lagi-lagi alana dibuat kesal olehnya.
"Eunghh."mereka semua langsung menghampiri sheela.
"Duduk dek."titah alana, ia pun membantu sheela untuk duduk.
Entah dapat dari mana, arfan memberikan sebotol aqua pada sheela dengan tutup botol yang sudah terbuka.
Sheela menatap arfan dengan tatapan polos.
"Tumben deh ustadz baik? Atau jangan-jangan ustadz naruh sesuatu didalam minuman ini?"arfan memutar matanya malas, bukannya mengatakan terima kasih atau apa lah pada arfan, sheela malah mencurigainya.
Melihat wajah kesal arfan membuat sheela terkekeh. ia pun menerima minum yang diberikan oleh arfan tanpa menyentuh kulit arfan sedikitpun.
"Syukron ustadz."ucap sheela seraya tersenyum, menampakan kedua lesung pipinya.
'Masya Allah, sungguh indah ciptaan mu ya Allah.'batin arfan, dengan cepat ia beristighfar.
Sheela meminum minuman yang diberikan arfan dengan mengucapkan 'bismillah'.
Setelah meneguk nya sampai habis, sheela meletakkan botol aqua yang sudah kosong itu di atas nakas yang berada di samping brankar.
"Gimana? Udah baikkan?"tanya arfan.
"Kenapa emang nya? Apa jangan-jangan, ustadz beneran taruh sesuatu didalam aqua tadi?"sheela menatap arfan dengan kedua mata yang menyipit.
"Iya, dan syukurnya kamu udah minum sampai habis."balas arfan datar.
"Ihh, serius ustadz! sheela lagi malas berdebat."kata sheela.
"Iya deh iya. Tadi sebelum kamu minum aqua nya saya ruqyah dulu."ucap arfan.
"Y."sheela memutar matanya jengah.
Tak lama handphone arfan berbunyi.
"Hallo, assalaamu'alaikum abi?"
"..."
"Na'am bi, insya allah arfan sampai dua puluh menit lagi."
"..."
"Na'am abi, Wa'alaikumussalam warrahmatullah."
.
"Saya permisi dulu ya."arfan pun berjalan kearah aiden dan al yang berdiri di sebelah brankar sheela.
"Syukron minuman nya, sama waktunya ustadz dan syukron juga udah ngebantuin sheela tadi. afwan ya kalau sheela buat ustadz kaget pas sheela nangis, sheela kirain tadi siapa yang narik khimar sheela. Sekali lagi, afwan ya ustadz."ucap sheela seraya bangkit dari brankarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah 2
Romanssquel of Ana uhibbuka fillah. "Inalillahi wa'inna illaihi roji'un." Jangan lupa untuk selalu mendukung cerita ini, dengan cara VOTE & COMMENT😊 SELAMAT MEMBACA SEMUA ❤ 📢plagiat di harapkan untuk menjauh📢 IG = @anggy_annisaaa Up 2x seminggu🤍