Aku menatap sheela tajam, bagaimana tidak? Dia nya malah santai memakan burgernya.
"Adek yakin gak mau? Enak banget loh ini burger nya."ujar kak alana sembari memakan burgernya dengan nikmat.
"Gak kak, al nggak selera."jawabku bohong. padahal aku juga ingin makan burger, tapi kata abi tidak boleh terlalu sering makan makanan cepat saji.
"Ya Allah dek. Sejak kapan kamu belajar bohong? Dosa loh kalau bohong. Ya gak lan, sheel? Lagian nih ya. Kan abi engga ada disini, cuma kita-kita aja kok. kak aiden janji engga bakalan bocorin ke abi atau umi."kata kak aiden meyakin kan.
"Hahaha, ini kak. makan punyaku aja."sheela menyodorkan burgernya yang sudah tersisa setengah.
Dengan lapang dada aku menerima burger yang diberikan sheela kamudian memakannya sampai habis.
"Gimana? Enak kan?"aku menganggukkan kepalaku.
"Bagi minum ya kak."pintaku pada kak aiden, kak aiden pun menganggukkan kepalanya, kemudian aku mulai menyeruput minuman milik kak aiden.
"Alhamdulillah. Kenyang nya."gumamku.
•
•Sepulang sekolah, aku, sheela, kak aiden dan kak alana memutuskan untuk menunggu jemputan di taman sekolah.
Tak lama segerombolan kaum akhwat berlarian ke arah kami.
"Kak."teriak mereka.
Kami semua menoleh.
"Kalian ngapain sih kemari? Ganggu aja tau nggak!"ketus kak alana. aku dapat merasakan kekesalan nya setiap ada mereka.
"Mungkin minta sumbangan kali kak."celetuk sheela sambil membenarkan khimar yang di pakainya.
"Diem lo!"ketus salah satu dari mereka.
"Elo yang diem. Mau gue jahit tuh mulut? Gue ahli loh dalam menjahit."ujar kak alana.
"Kalian mau ngapain lagi ke mari?"tanya kak aiden dingin tanpa menatap kearah segerombolan cewek tersebut.
Author pov.
"Kak, kita ada perlu sama kakak."ucap salah satu dari mereka, alana memutar matanya malas.
"Alasan. Palingan juga mau buat berita palsu, jangan mentang-mentang aiden ketua osis, kalian jadi semena-mena sama dia ya."kata alana sambil bangkit dari duduknya.
"Heh, kak alana yang ganjen. nyadar dong, emang nya kakak siapanya kak aiden?"kini kemarahan alana sudah mencapai ubun-ubun.
Baru ia ingin membuka suara sepasang suami istri datang menghampiri mereka semua.
"Assalamu'alaaikum."ucap wanita yang memakai niqab bewarna peach tersebut.
"Wa'alaikumussalam."jawab mereka semua sambil menoleh.
"Assalamu'alaaikum semua."kini suara pria dengan gayanya juga datang dari arah belakang wanitanya.
"Wa'alaikumussalam."jawab mereka lagi.
Baik al, sheela, aiden dan alana langsung bangkit dari duduknya.
"Umma, abba."ucap keempatnya sambil mencium punggung tangan wanita dan pria tersebut.
"Sayang umma. Kalian lagi pada ngapain disini?"tanya shafeera lembut. ya, shafeera dan bryan lah yang datang.
"Eh? Ustadzah? Ustadz?"kini para cewek itu sibuk menyalami shafeera, sedangkan bryan menangkupkan kedua tangannya di depan dada.
"Kalian ada perlu apa disini?"tanya bryan.
"Biasa ustadz, hehe. Ada perlu sama ketos."ucap mereka semua kompak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah 2
Romancesquel of Ana uhibbuka fillah. "Inalillahi wa'inna illaihi roji'un." Jangan lupa untuk selalu mendukung cerita ini, dengan cara VOTE & COMMENT😊 SELAMAT MEMBACA SEMUA ❤ 📢plagiat di harapkan untuk menjauh📢 IG = @anggy_annisaaa Up 2x seminggu🤍