I'm okay

2.6K 367 177
                                    

Let us go on the soft one^^

Be Careful

Hari ini Stray Kids berkumpul dirumah. Tak satupun yang menjalankan misi atau pergi keluyuran. Ini momen langka, namun mengapa terasa berbeda?

Gilang melamun sendirian dikamarnya. Ia tak tenang, sungguh. Setiap anggota Stray Kids berkumpul lengkap, ada saja beban yang menghantui pikirannya. Seperti kali ini, ia tak ikut berkumpul didepan TV, bergabung bersama yang lain, ikut tertawa dan sesekali mengumpat.

Ia ingin gabung bersama yang lain, ingin sekali. Ingin bersama ikut mereka yang jarang berkumpul dengan formasi lengkap.

Gilang rindu, namun tak mampu. Ia rindu canda tawa, ia rindu pelukan hangat, ia rindu usapan dikepala, ia rindu semua tentang keluarga barunya tersebut.

Namun entahlah, bibirnya kelu untuk mengungkapkan. Entah gengsi yang mendominasi atau hanya bisa mengingkari.

Tak lama kemudian pintu kamarnya terbuka. Seseorang masuk. Itu Raden, roommate Gilang. Pemuda itu mengambil tempat tepat disamping Gilang. Ikut duduk ditepi kasur yang muda. "Kenapa?"

"Huh?" Gilang menoleh. Ia sedikit terkejut dengan kehadiran Raden yang menurutnya tiba-tiba. Padahal tidak, Gilang saja yang terlalu larut dalam pikirannya.

Raden tersenyum, "Mikirin apa? Berat banget?"

"Nope, I'm okay," jawab Gilang lirih

Raden terkekeh. Bahkan anak TK pun tahu pemuda disebelahnya ini tak baik-baik saja. Itu menurutnya. Ia tak tahu saja, anak TK mana mengerti hal seperti ini.

Yang lebih tua membawa kepala Gilang kedalam pelukannya. Membisikkan kata-kata penenang, berusaha membuat sang adik tenang. Ia tak ingin memaksa Gilang untuk cerita. Baginya, Gilang yang kembali tersenyum pun sudah lebih dari cukup.

Gilang tak menolak saat Raden menarik kepalanya masuk kedalam dekapan yang lebih tua. Ia memilih menyamankan posisinya, memeluk pinggang Raden dan menangis. Ia tahu sudah banyak merepotkan pemuda itu, namun kali ini Gilang membutuhkannya. Raden selalu tahu bagaimana cara membuatnya tenang.

Sesekali puncak kepala yang muda ia kecup, lalu diusap lembut. Raden membiarkan sang adik menangis dipelukannya. Ia tak akan protes baju yang basah atau apapun, yang penting Gilang tenang.

Gilang menenggelamkan kepalanya dipundak Raden. Berusaha meminimalisir suara tangisnya sendiri. Sementara usapan lembut dan kecupan hangat dikepalanya, ia nikmati.

Be Careful

Didepan TV, semua anggota Stray Kids berkumpul.  Ini merupakan momen langka, sebenarnya. Mereka susah sekali diajak bersama. Ada saja kegiatan, misi maupun sesuatu yang harus dikerjakan. Yang setia dirumah hanya Adit, Kevin dan sesekali Sandy. Yang lain? Bisa pulang tepat waktu saja Kevin langsung masak daging. 

"Itu Chipmunk ngapain lari-lari ngejer kacang kaya gitu?" Rehan komentar sambil tertawa.

Gara ikut tertawa, "Kaya lo, Han." Tangannya bergerak mengusak surai kecoklatan halus milik Rehan.

"Rehan bukan chipmunk ya!" Rehan menggembungkan pipinya lucu. Pemuda 19 tahun itu mengedarkan pandangannya kesetiap sudut ruangan. Sadar ada yang kurang, Rehan mengerutkan dahinya. "Gilang mana?"

"Ada, dikamar," jawab Chris. "Kayanya lagi homesick. Lo mau temenin? Abang--"

"Gue aja." Dan pada detik berikutnya Raden beranjak dari sana.

Chris tersenyum. Ia tahu Raden selalu dapat diandalkan jika sudah berkaitan dengan Gilang.

Be Careful

Be Careful Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang