Hi S(hit)chool

951 129 104
                                    

Ingat Sandy masih bersekolah?

Ini adalah hari setelah 2 minggu dari izinnya karena misi yang semakin banyak. Terpaksa anggota termuda Stray Kids itu harus izin dari sekolah selama 2 minggu dengan alasan bekerja.

Tentu saja ia tak menjelaskan pekerjaan dirinya. Yang ia katakan hanya "Bekerja" dan yah, izin ditangan.

Pikiran pihak sekolah tentu saja Sandy adalah siswa miskin yang harus cuti sekolah hanya untuk bekerja, menghidupi keluarganya.

Ya, mereka tak tahu saja kemana gaji 150jt perbulan untuk satu orang dan tinggal serumah itu.

Hari ini Sandy memutuskan masuk. Tas sudah, sepatu siap, Gara dan motornya juga turut siap mengantar pemuda itu dihari pertamanya setelah 2 minggu tak masuk.

"Gue lupa caranya sekolah, bang." Sandy menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Gara terkekeh. "Baru seminggu, gimana sama gue yang udah bertahun-tahun ga sekolah?"

Sandy diam. memikirkan apa yang akan ia lakukan disekolah nanti, bagaimana reaksi teman-temannya disekolah, apa yang akan dikatakan dan berbagai beban pikiran lain. Tanpa sadar pemuda yang sudah siap secara raga untuk sekolah itu melamun.

Raganya siap, Jiwanya melayang entah kemana.

"Bang, gue gak masuk dulu hari ini kali ya?" tanyanya takut-takut. Bukan takut pada Gara, karena sekolahnya lebih mengerikan.

Gara mendelik, "Ngomong apaan lo? Gak, gak ada. Ayo naik, kita berangkat sekarang."

Sandy tak menjawab, hanya menurut apa yang diperintahkan pada dirinya. Dengan lesu pemuda itu menaiki motor Gara dan duduk dibelakang yang punya. Tanpa suara dari keduanya, motor melaju membelah jalan raya kota.

Be Careful

Sandy berjalan menyusuri lorong sekolah. Berjalan dalam diam melewati beberapa kelas dibawah tingkatnya, sementara kelasnya sendiri berada diujunh lorong ini.

"Oh, Hai Sandy! Lama ya izinnya, udah dapet duit berapa?"

Adalah kalimat sapaan pertama yang ia dapatkan pagi ini.

Bacot bener kalo bukan temen sekelas udah abis lo ditangan gue, inner pemuda itu dalam diam. Sandy memilih untuk tak acuh pada sapaan tersebut dan langsung masuk kedalam kelasnya.

Meja dan kursi sedikit berdebu, Sandy punya sedikit pekerjaan sebelum pelajaran dimulai. Ia mengambil serbet kain dari lemari kelas dan mulai membersihkan debu padahal baru ditinggalkan 2 minggu.

Se tak diurus inikah?

Sandy tak ingin memulai hari dengan pikiran negatif yang semakin menggunung, ia tepis pemikiran tersebut. Setelah dirasa cukup bersih, serbet dikembalikan ke tempat semula. Lalu dirinya duduk dalam diam dikursi.

"Sandy udah masuk? Gimana kerjanya? Capek gak?"

Baru aja gue mau duduk dengan tenang bgst.

"San, traktir dong... Kan lo udah kerja nih!"

Sandy mendelik tajam, "Apa-apaan--"

"Jangan gitu gaes." Seseorang memotong ucapannya. "Dia kerja untuk menghidupi keluarganya, jangan dimintain duit nanti dia gak makan."

Gatau aja dia gaji gue berapa, gak kesentuh karena apa-apa dibeliin abang-abang gue sama bang Fandi. Sandy tak tahan untuk tidak salty dalam hati.

Be Careful Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang