Back Home!

1.5K 243 125
                                    

Knock knock

"SEBENTAR," Rehan menyahut dari ruang makan.

Sementara anggota Stray Kids lainnya mengerutkan dahi, heran ada yang bertamu kerumah mereka. Sepagi ini?

Chris meletakkan alat makan digenggamannya, dengan cepat menyusul Rehan sebelum sesuatu terjadi pada pemuda itu. Karena jujur, perasaannya tak enak.

Kevin terdiam sebentar ditempat, kemudian ia ingat seseorang telah membocorkan alamatnya pada sang kakak. Baru saja ia berdiri hendak menyusul namun—

Brakk

—terlambat.

Serentak seluruh Anggota Stray Kids berlari kearah pintu utama.

Sial sial sial, Tubuh Kevin bergetar ketakutan.

"Selamat pagi, adik manisku? Mengapa tak berlari memelukku?"

Sang Kakak, disini.

"Lo siapanya bang Kevin?!" Rehan bertanya sambil menyentak.

Kakak Kevin menatap sang Adik yang masih bergetar ketakutan. "Hei, kamu tak memperkenalkan aku pada manusia-manusia kumuh tak tahu aturan ini?" Pandangannya berpindah menatap satu-satu orang disana. "Aku Arnasya Indah Jisoo Putri, Kakak Dwi."

Kevin tersentak saat tiba-tiba sebuah badan—ah tidak, ada 3 badan—menutupi tubuhnya. Pemuda itu mendongak, melihat bagaimana Fandi, Adit dan Chris membuat diri mereka menjadi tameng yang melindungi sang anggota tertua.

"Minggir, aku tak memiliki urusan dengan kalian bertiga."

"Urusan bang Kevin, urusan kami juga! Bang Kevin saudara kami!" sahut Fandi cepat.

Arnasya menyunggingkan senyum miring mengerikannya, "Oh? Sekarang namamu Kevin, My beloved Dwi?"

Kevin hanya mengangguk patah-patah tanpa suara. Anggota Stray Kids lainnya semakin penasaran tentang apa yang terjadi terhadap abang kesayangan mereka dengan sang Kakak. Mengapa mereka begitu mengerikan dan, eum... tampak tak normal seperti kakak adik pada umumnya?

Disini terlihat sekali sosok Kevin yang terlihat sangat ketakutan terhadap kakaknya sendiri. Bukan seperti Kevin yang penuh perhitungan dan selalu berani dalam setiap misi. Bukan pula Kevin yang lembut dan hangat. Kevin yang ini sedikit err—berbeda?

"Ayo adik manisku, kita pulang."  Arnasya berniat menarik tangan Kevin menjauh dari sana, sebelum tangan lain menepis niatnya. "Aku tak memiliki urusan denganmu, tupai jadi-jadian."

Rehan mengeram, "Sudah dikatakan, urusan bang Kevin juga urusan kami karena Bang Kevin keluarga kami! Dan apa tadi? Pulang? Rumah bang Kevin disini!"

"Pergilah, kami tak menyakiti wanita," usir Gara halus.

"Ya, setidaknya kalau lo maksa, gue gak nolak," timpal Raden kemudian.

Kakak Kevin menyeringai, "Oh, begitu? Coba saja."

"Apa yang harus kami coba?" tanya Gara cepat. "Memperkosamu disini? Beramai-ramai?"

"Tak usah melawak, aku tahu kalian semua belok."

Chris menyahut, "Tapi kami masih lelaki, memiliki nafsu normal dan hormon yang kuat jika menuruti naluri laki-laki terhadap wanita." Matanya menyusuri tubuh sang Wanita dari atas hingga bawah, kemudian kembali keatas lagi. Wanita ini hanya memakai hotpans dan Jaket kulit hitam sebatas pinggang. "Apalagi dengan bentuk tubuhmu yang menggoda, aku tak akan segan."

Be Careful Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang