Gilang dan Masa kelamnya

1.3K 216 64
                                    

'Alamat Rumah baru lo dimana, bangsat? Gak usah gak tau diri lo, seenaknya gak kirim uang lagi. Kabur dari keluarga kaya gini lo kira bisa lepas? Harusnya preman-preman sialan itu musnahin lo sekalian!'

Be Careful

"Dimana yang lain?"

Gilang menoleh. Chris yang baru saja masuk rumah itu sudah bertanya tentang anggota lain sementara dirinya bisa mencari tahu sendiri. "Buat apa walkie-talkie kalo gak dipake?"

"Abang tanya sama lo biar gak ribet," elak Chris. Pemuda itu langsung mengambil tempat disebelah Gilang.

Yang lebih muda mendengus. "Rehan mungkin keluar, bang Gara dikamarnya, bang Raden sama Sandy jalanin 1 misi, Fandi jalanin misi yang berbeda. Ada lagi yang mau ditanyakan, tuan Christopher yang terhormat?"

Chris mengusak surai Gilang kasar lalu terkekeh. "Sensi bener, hamil lo?"

Plak

Satu tepukan keras mendarat dibahu bagian belakang Chris.

"Sembarangan banget kalo ngomong lo, bang. Gue masih laki ya!"

"Halah laki tapi lembut banget sama Raden, laki tapi posesif abis kaya kucing, laki tapi imut, laki tapi cantik, laki apaan lo?"

Satu fakta baru, Chris sedikit iseng.

Satu lagi geplakan keras mengenai Chris.

"KDRT lo!" seru sang ketua.

Gilang mendengus. "KDRT pala lo, ini bukan rumah tangga, ya. Jangan harap punya rumah tangga sama gue." Setelah itu kembali pada toples snack yang tadi sempat diabaikan gara-gara kehadiran Chris.

"Ini Rumah Tangga—" Chris menggantung kalimatnya.

Gilang mengernyit penasaran. Namun tangannya penuh dengan snack yang siap dilempar kapan saja.

"—Rumah tangga abang sama Adit, lo pada anaknya."

Bruk bruk

Brak

"A-aduh aduh ampun Gilang, udah nanti semut semua."

Gilang anarkis. Dia melempar semua snack digenggaman bersama dengan tutup toplesnya. Setelah itu berhenti karena genggaman Chris dipergelangan tangannya. "Mati lo sana."

"Tar lo kangen sama abang."

"Bacot."

"Gak ada sopan-sopannya sama pemimpin, heran."

Gilang mendengus. "Pemimpin apaan yang kaya lo, bang."

"Pemimpin rumah tangga kita nanti." Alis Chris sengaja dinaik turunkan. Mencoba menggoda anggotanya satu ini.

"Jangan mentang-mentang gak ada Adit lo bisa seenaknya ya bang, gue hafal semua racun yang disimpan Adit."

Chris kicep. Ia baru sadar ternyata maung dirumah ini tak hanya Adit saja. Anak ini kebanyakan main sama Adit, maungnya nular, pikir Chris dalam diam.

"Lang." Chris memberanikan diri untuk membuka suara. Tiba-tiba ia teringat sesuatu dan merasa harus bertanya pada sang adik.

Merasa terpanggil, Gilang menoleh tanpa menjawab.

Sedangkan yang memanggil terdiam ragu. Ada yang ingin ditanyakan namun tak yakin akan bertanya. Ini adalah topik yang sedikit sensitif bagi pemuda disebelahnya.

"Tanya aja kali bang, gue gak akan marah."

Kali ini sang ketua paham, raut wajahnya sangat mudah dibaca. Kemarin Fandi, sekarang Gilang. "Lo, gimana?"

Be Careful Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang