(6) Rehan Jisung

1.3K 219 32
                                    

Tangannya sudah bergetar hebat, namun ia meneruskan langkah kaki mendekati pengunjung yang menunggu.

Tak tahan, namun harus tetap dipaksakan. Hingga akhirnya—

PRANGGG

Bagus, ini sudah piring kesekian yang ia pecahkan dalam minggu ini.

Rehan bodoh, Rehan bodoh, Rehan bodoh, runtuknya dalam hati. Ia benar-benar menyesal telah mengabaikan logikanya untuk tak melakukan hal itu.

Rehan Jisung, beberapa tahun lalu adalah seorang pelayan ternama yang sangat sering sekali berpindah-pindah restoran tempatnya bekerja. Ya, dia cukup terkenal dilingkungan rumah makan, dari restoran besar hingga Café-Cafè kecil disudut kota. Namun sayangnya bukan karena keahlian khusus atau kemampuan pemuda itu, melainkan karena keterbatasannya.

Sudah menjadi rahasia umum jika Rehan suka sekali memecahkan benda yang terbuat dari kaca. Entah itu gelas, piring, mangkok, cangkir hingga nampan.

Rehan tau, dirinya tak bisa. Namun ia terus saja memaksa. Berpikir terlalu positif bahwa kekurangannya yang satu itu tak akan menjadi penghalang jika dia sangat berhati-hati. Meski pada kenyataannya, ia tetap memecahkan.

Tempat kerjanya saat ini adalah restoran terakhir yang menerima Rehan untuk bekerja. Ya, terakhir. Setelah mencari restoran baru yang sekiranya tak mustahil.

Restoran ini pemiliknya sangat baik hati. Ia tahu Rehan tak bisa memegang barang berbahan dasar kaca, maka ia menugaskan Rehan pada bagian antar makanan dengan alas tanpa kaca. Seperti stainless steel, aluminium, plastik, kayu atau kertas. Rehan hanya menerima orderan, mengantar piring-piring plastik bergaya elegan khas Restoran kelas atas dan gelas-gelas kertas dengan menggunakan nampan aluminium. Jika ia berada di stand minuman, maka Rehan akan memegang bagian shaker dan menjadi barista sesekali.

Rehan tak memegang langsung cangkir kopi saat menjadi barista seperti yang biasa dilakukan barista pada umumnya. Rehan berbeda, maka dari itu Rehan menyiasati dengan meletakkan kopi racikannya pada cangkir plastik atau kertas dahulu sebelum kemudian dituang ke cangkir kopi yang telah disiapkan. Tanpa menyentuh cangkir kopi tersebut, tentu saja.

Kali ini pemuda itu kembali memecahkan sebuah piring setelah mengabaikan fakta bahwa dirinya tak akan mampu. Keyakinan Rehan kuat, bahwa ia akan sembuh. Dia akan terbiasa dengan barang pecah belah tersebut seiring berjalannya waktu. Namun kembali, Rehan salah.

Suara pecahnya barang berbahan dasar kaca tersebut menarik atensi seluruh pengunjung restoran. Tak terkecuali dengan 2 orang pemuda yang duduk didekat lokasi kejadian. Rehan menarik, membuat keduanya penasaran.

Lalu mereka bertemu. 

"Rehan, sudah, kembali kebelakang. Kekacauan ini akan dibersihkan rekan kamu." Suara manager restoran memecah keheningan yang tercipta. Rehan undur diri setelah membungkukkan tubuhnya terlebih dahulu. Dengan perasaan yang sangat amat kacau, Rehan berlari kecil dengan ekstra hati-hati. Berusaha tak menyebabkan kekacauan lagi.

Kemudian Rehan bersyukur, struktur permukaan telapak tangannya berbeda dengan manusia kebanyakan. Untuk sementara Rehan bersyukur atas keterbatasannya tak bisa memegang benda apapun berbahan dasar kaca.

Karena jika tidak seperti itu, Rehan tak berpikir ia akan bertemu dengan Stray Kids dengan cara apa lagi.

Rehan Jisung, pemuda sebatang kara yang selama hidupnya hanya bekerja menjadi pelayan dengan banyak rumor melekat pada dirinya—mulai dari penuh kutukan, hinaan, pelecehan, hingga rumor bahwa dirinya menjadi pelayan setelah berhenti bekerja disebuah tempat hiburan malam. Awalnya biasa saja, Rehan dapat abaikan itu semua. Namun lama-lama semua menjadi sangat menyakitkan karena terus berkembang tanpa henti seiring waktu dirinya dengan pekerjaan.

Rehan berharap, orang-orang yang menciptakan rumor tak jelas itu hanya iri dan akan sadar pada waktunya. Sebelum karma yang bertugas kemudian.

Be Careful

Pemuda itu mendekap Rehan erat sekali. Tak perduli dengan kemejanya yang basah, ketenangan Rehan merupakan prioritas saat ini.

"Rehan bodoh banget, ya? Harusnya Rehan nyerah aja, Rehan tau Rehan gak bisa tapi tetep aja maksa. Iya, Rehan bodoh banget emang. Rehan gak akan bisa sembuh—"

"Lo gak sakit, Han."

"Iya! Rehan gak sakit, Rehan cuma dikutuk. Iya, kan?"

#####

Cie yang notis adanya perbedaan chapter sebelum diunpub sama yang sekarang:v

Dari sini keliatan ya, masalah siapa yang bakal dibahas selanjutnya^^

Yak,

/suara Drum
















ALFANDI HYUNJIN PRANATA yeaaayyyy




































































































G deng:v




 REHAN JISUNG, Yeaaayyyyy

Be Careful Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang