(5) Kevin dan keluarganya

1.1K 203 83
                                    

I try something new, I'm sorry...

Sorry kalo bikin ga nyaman, you can skip it... But this is the key

Be Careful

Seperti yang kita tahu, Kevin itu mantan Mahasiswa sekaligus penyanyi Café. 

Ceritanya sedikit rumit, saat itu Kevin yang sedang berada dikamarnya untuk menyelesaikan skripsi terakhir, seseorang mengetuk pintu kamarnya.

Kevin buru-buru membuka pintu kamar, mengintip sebentar, lalu pintu kamar tersebut dibanting begitu saja. Bukan olehnya, oleh sang tamu.

Kakaknya.

"K-ka-kakak? N-ngapain?"

Sang kakak berjalan masuk dengan langkah centil, tangannya bergerak mengelus rahang tegas sang adik. "Malam, sayang. Apa yang sedang kamu lakukan?"

"A-anu a-ku b-belajar, kak," jawabnya perlahan.

Arnasya mendekati laptop sang adik, menutupnya perlahan, lalu berjalan menuju tempat tidur dan duduk dengan gerakan sensual.

Inilah yang membuat Kevin takut pada sang Kakak. Arnasya menyukai dirinya, sangat. Terobsesi untuk memiliki Kevin hanya untuknya. Arnasya pernah sangat marah bahkan karena hal yang sangat sepele, Kevin disentuh orang lain. Entah apa dasar posesif dan perasaan sang kakak. Tapi itu sangat mengerikan, sungguh.

Kevin meringis takut, sang kakak memang sering seperti ini meski tak serta merta menyentuhnya. Namun mengapa ia merasa kali ini berbeda. Arnasya lebih berani bergerak sensual, sesuatu yang Kevin benci. Sang kakak bisa melakukan apa saja demi mendapatkan yang dia mau. Kevin benci itu.

Kali ini Arnasya melambaikan tangan kanannya, memberi kode pada Kevin untuk mendekat. Tak punya pilihan, Kevin menurut. 

Dan kemudian ia menyesal.

Be Careful

Keluarga Kevin termasuk yang terkaya didunia, sejatinya. Ia hidup tak pernah kekurangan, bahkan berlebih. Tapi jika diingat kembali, ia pernah menjadi penyanyi dibeberapa Cafė.

Pada dasarnya Kevin hanya ingin kebebasan. Baik Papa, Mama maupun Arnasya tak ada yang memberikan satu hal itu. Kevin diberikan fasilitas mewah, black card, mansion mewah seharga ratusan miliyar dan hal-hal lain yang tak bisa didapatkan sembarang orang. Kevin akui, ia termasuk yang beruntung. Tapi sumpah demi apapun, ia tak menyukai semuanya.

Kevin tak pernah meminta semua hal itu.

Black card miliknya digunakan untuk membeli beberapa keperluan yang dirasanya sangat penting. Seperti pembayaran Universitas salah satunya.

Sementara Arnasya? Wanita itu bukan kakak kandung Kevin. Ia baru masuk ke kehidupan sang adik tiri ditahun kedua Kevin menjadi Mahasiswa.

Malam itu sang Papa pulang bersama seorang wanita dan Arnasya. Kedua wanita yang salah satunya ia kenal tersebut diajak oleh Papanya untuk ikut makan malam bersama mereka.

"Kevin, ini tante Ariana dan anaknya, Arnasya. Oh iya, Arnasya ini senior kamu dikampus, kamu kenal?"

Kevin mengangguk. Ia tak memiliki alasan untuk berbohong dan pura-pura tak mengenal gadis dihadapannya ini.

Sang Papa melanjutkan, "Karena kamu udah kenal Arnasya, Papa denger juga Arnasya kenal kamu—"

Kenal banget Pa, lebih dari kenal, mungkin, tambah Kevin dalam hati.

"—Papa dan tante Ariana akan menikah. Nanti tante Ariana dan Arnasya akan ikut tinggal dirumah kita."

Tak ada nada yang menyiratkan pertanyaan atau permintaan persetujuan dari Kevin. Ucapan Papanya adalah mutlak dan Kevin tak mampu menolak. Ia tak mengangguk, tak pula menggeleng. Hanya fokus pada makanan didepannya yang terasa tak lezat lagi. Bahkan tak berasa. Hambar, menjurus ke pahit. Persis seperti hidupnya kedepan.

Dan benar. Hidup Kevin bahkan lebih tersiksa dari sebelumnya.

Mama kandung Kevin meninggal saat wanita tangguh tersebut melahirkan dirinya. Dan kini, Kevin mendapatkan pengganti sang Mama yang ia perkirakan tak akan membuat masa depannya menjadi lebih baik.

Kevin tak salah.

Tidak sama sekali

Jika sebelumnya ia dilarang keluar oleh sang Papa dan bisa menyelinap sesekali lalu bernyanyi dibeberapa Cafė, maka kali ini tak akan bisa. Arnasya hampir selalu berada dirumah. Pengamanannya ketat, Kevin bahkan harus keluar dari pekerjaan sampingannya itu.

Kevin mengerti alasannya. Dan karena itu, ia menyesal telah lahir dikeluarga ini.

"Jangan pernah berurusan dengan polisi atau apapun yang menyangkut hukum apalagi bekerja sama dengan polisi, Dwi sayang," ucap Arnasya suatu hari, dan Kevin tidak dapat menggeleng.

Be Careful

Kevin hanya bisa menikmati sisa hidupnya berkeliling kota tanpa arah yang jelas. Itupun dengan pengawalan. Atau dirumah.

Hidup Kevin itu enak, sebenarnya. Makan, jalan-jalan, belanja, tidur, ngampus, repeat.

Tapi setiap langkah Kevin diluar rumah itu ada yang mengawasi. Satu hal yang dibenci Kevin.

Ulah siapa lagi kalau bukan Arnasya?

Perempuan itu terlalu menyayangi Kevin hingga menjaga ketat area adiknya.

In reality, dia hanya terobsesi. Dia tak benar-benar menjaga, Arnasya hanya memantau.

Hingga pada puncak emosi Kevin, pemuda itu tak menyangka sang kakak sangat berani malam itu.

Dan Kevin kabur dari penjaranya pada malam itu juga.

Be Careful

Setelah 2 tahun kaburnya Kevin dari rumah, keluarga Kevin termasuk Arnasya benar-benar Stress.

Bukan takut ada yang terjadi pada pemuda itu, mereka hanya takut keberadaan mereka diketahui.

Penasaran tidak, mengapa Arnasya termasuk dalam target tersulit Stray Kids?

Baiklah, akan ku beritahu. 

Itu karena keluarga Kevin adalah anggota kelompok Mafia terbesar.

Hanya anggota, bukan pemimpin seperti yang biasa kalian baca dicerita lain.

Namun keluarga ini memiliki peranan penting dalam kelompok. Baik Sang Papa, Mama tiri maupun Arnasya ikut ambil jabatan penting. Keluarga mereka termasuk yang terkuat disana.

Papa dan Mamanya jarang sekali ada dirumah, sementara Arnasya selalu dapat mengerjakan pekerjaannya dimana saja.

Wanita itu sangat marah ketika mendapatkan laporan anggotanya telah menemukan Kevin setelah 2 tahun. Dan semakin marah lagi saat tahu sang adik tiri bergabung dengan kelompok yang notabene-nya adalah musuh mereka.

Sial sekali. Dwiku seperti menyerahkan dirinya sendiri dan akan berakhir mati konyol disana, adalah hal pertama yang Arnasya pikirkan. Dan hal kedua dipikirannya adalah bagaimana cara wanita itu mengambil kembali adik kesayangannya.

Be Careful

Secara teknis Kevin tahu pekerjaan Stray Kids apa, dia juga mengerti seluk beluk keluarganya sendiri.

Awalnya pemuda itu tak ingin terlalu terbuka karena malu atas yang terjadi padanya. Namun setelah resmi menjadi bagian salah satu kelompok dibawah naungan pemerintah, keinginannya untuk menutupi asal usulnya semakin kuat.

Kevin sadar, dia seperti mengejar dirinya sendiri. 

#####

Ini lebih berbelit-belit ngga sih? Kesannya muter-muter gitu? Ga jelas?

Aku mikir gitu soalnya.

Gausah edukasi pisau lagi kali ya? Takut  malah tertarik:v Nanti aja dikasi tau sekedar penampakan pisau-pisaunya biar bisa lebih dibayangin cara bunuhnya :)

SEMINGGU BARU UP DONG AKU:v

Yakan aku udah ngasi tau di Wall :(

I'm not sure but I wish somebody still keep it on their library

I'm truly sorry I'm late. Please sorry

Be Careful Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang