Fandi dan Sandy

1.3K 221 68
                                    

Fandi baru saja membuka pintu kamarnya, saat sebuah pesan masuk. Ia yang baru kembali dari misi hendak mengabaikan pesan tersebut. Namun rasa penasaran lebih mendominasi.

Setelah membaringkan tubuh lelahnya dikasur, tangan Fandi bergerak membuka pesan tadi.

'Alamat Rumah baru lo dimana, bangsat? Gak usah gak tau diri lo, seenaknya gak kirim uang lagi. Kabur dari keluarga kaya gini lo kira bisa lepas? Harusnya preman-preman sialan itu musnahin lo sekalian!'

"Oh jadi preman 2 tahun yang lalu itu kerjaan mereka?" Fandi mendengus sebal. "Dan, sialan! Apalagi ini? Darimana mereka dapet nomor baru gue?

Harusnya gue minta mereka aja jadi target berikutnya, sekalian gue yang bantai. Biar gak usah ada keluarga-keluarga lagi. Gue gak butuh keluarga anjing kaya kalian, bangsat!"

Alih-alih tidur, Fandi mengabaikan rasa lelahnya dan malah mempersiapkan berkas untuk pengajuan target. Seringai licik tercetak diwajah tampannya.

Be Careful

Ctak

"Asik, satu!"

Ctak

"Yes, Dua!"

meori apeuda~
meori apeuda~

Ctak

"Sial, padahal satu lagi udah lewatin rekor sebelumnya." Sandy mendengus kesal, pisaunya meleset lagi. Tak mengenai target yang ia buat sendiri.

Sandy memakai kembali topinya yang sempat terlepas akibat angin, lalu berjalan menjauh dari sana. Tangannya sibuk merogoh kantong training yang ia kenakan, berusaha menggapai benda pipih andalan manusia jaman sekarang.

Sandy tetap dalam langkahnya, sementara dahinya berkerut melihat layar ponsel. 

Nomor tidak dikenal

Siapa yang menyebarkan nomor ponsel barunya kalau begitu?

Tak ingin terlalu banyak berpikir, Sandy memilih untuk menjawab. "Halo? Mhptr 802."

"Sandy?"

"Siapa disana?"

"Ini Sandy Jeongin Mahaputra kan? Yang selalu kirim hadiah-hadiah dan parcel kerumah Mama sama Papa? Kamu dimana, nak? Mama kangen."

Sandy menghentikan langkahnya. "M-mama?"

"Iya, nak. Ini Mama. Dimana Adit? Mama mau ngomong sama abang kamu."

Mustahil. Adit sedang menjalani Pelatihan Lanjutan. Lalu, bagaimana ini? "A-abang lagi gak sama adek. Adek lagi diluar sendirian."

"Kamu dimana, nak? Kenapa sendirian? Bilang dimana biar mama jemput."

Sandy tak menjawab. Lidahnya terlalu kelu untuk mengucapkan sepatah kata.

"Nak, Mama cuma mau kamu sama abang pulang."

Sekali lagi, Mustahil. Sandy tak mau kembali kerumah itu lagi.

"Papa juga kangen sama kamu."

Rahang bungsu Mahaputra itu mengeras. "Ma, Adek ada urusan. Adek tutup dulu ya, nanti adek telfon lagi." Dan didetik selanjutnya ia benar-benar menutup telfon tersebut.

Bohong jika Sandy ada urusan, bohong jika Sandy akan menelfon nanti.

Namun jika urusan yang dimaksud adalah berlari kearah gang sepi lalu menangis, mungkin benar, dia jujur.

#####

Sadar nda aku kurang2n baku hantamnya? Soalnya menurut Demographic, banyak banget yang dibawah umur:"
Aku mungkin cuma kurangi, bukan berhenti. Jadi tolong lebih bijak karena ini sedikit detail apalagi sama keterangan jenis pisau, jangan dipraktekin:"

Edukasi Pisau lagi

Gerber LHR Combat 30-000183

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gerber LHR Combat 30-000183

Tahun keluarnya aku pribadi ga nemuin. Keluaran dari Perusahaan Gerber. Pisau ini masih tersebar luas diseluruh penjuru benua Eropa. Ada di Amazon atau toko resminya.

Menurut Official Gerber Store UK, harganya mencapai £219.99 atau Rp 3.972.561 tapi sekarang lagi diskon jadi £179.99 atau Rp 3.250.244

Tetep aja, mending beli tiket konser Stray Kids kayanya daripada beli Pisau itu:"

Be Careful Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang