Hati-hati

1.2K 224 84
                                    

Aku masih buka kotak kritik dan saran ya:"

Be Careful

"Siapa yang datang, sayang?"

Kevin sontak berbalik. Ada sang kakak yang baru keluar kamar dengan piyama berbahan satin menuruni tangga, berjalan kearahnya. Kevin bergidik ngeri.

Aura kakaknya terlalu menyeramkan.

"Siapa yang datang pagi-pagi begini?" Tangan Arnasya bergerak mengelus rahang tegas sang adik. Membuat sang empunya bergidik ngeri tak tertahan.

Kevin diam-diam menghela nafas lega saat jari lentik sang kakak sudah tak lagi menyentuh wajahnya. "Tukang koran," jawab pemuda itu. "Tak terlalu penting. Kakak sudah bangun?"

"Kamu gak pantas ngomong kaya gitu sayang, Aku bukan kakakmu. Dan berbohong bukanlah sesuatu yang aku ajarkan."

Detik berikutnya Kevin berteriak keras dengan pandangan memudar. Cengkraman beracun dirahang dan pukulan benda tumpul ditengkuk ia terima. Setelah itu Kevin tak sadarkan diri.

Be Careful

Rehan sedang memasak didapur. Tidak pernah terlihat didapur bukan berarti tak bisa masak, bukan? 

Kali ini pemuda itu sedang meraih garam dan merica saat seseorang meneriaki namanya.

"REHAN!"

Rehan sontak menoleh. Botol garam yang tadinya berada diposisi teratas Kitchen set tak sengaja tersenggol. Botolnya berhasil ia tangkap, namun seluruh garam berakhir dimasakannya.

Sang pemanggil bergerak panik sembari menyendok sedikit demi sedikit garam yang tumpah.

Rehan ingin marah. Namun saat melihat wajah Gilang yang panik sekali, ia urungkan niat tersebut. "Udah, gak bisa diselamatkan lagi. Buang aja."

"Gak gak, ini masih bisa. Jangan dibuang dulu, sayang." Tangan Gilang masih sibuk menyingkirkan garam yang tumpah.

Rehan jengah. Tangannya mengambil paksa panci berisi masakan, kuahnya ia buang ke westafel sementara isinya dibuang ke tempat sampah. "Udah, gue masak lagi aja."

"Gue bantu," ucap Gilang. Rehan mengangguk.

Dan mereka kembali melanjutkan sesi masak yang tertunda akibat kehadiran tiba-tiba Gilang.

Tak berselang terlalu lama, masakan sudah siap. Beberapa olahan ala mereka siap dihidangkan.

Rehan ragu menyentuh piring berisi daging lada hitam. Beberapa masakan sudah dibawa ke meja makan oleh Sandy dan Fandi yang ikut membantu.

"Hei, han? Ayo cepetan dibawa ke meja makan." Suara Fandi mengejutkannya. Rehan terlihat kebingungan sampai akhirnya ia memutuskan untuk membawa piring tersebut ke meja makan.

Langkah pemuda itu tak sepenuhnya lurus. Beberapa kali piring digenggamannya hampir terjatuh jika ia tak teliti. 

"Eh!" 

Hap

Rehan bernafas lega. Dilangkah terakhirnya menuju meja makan, piring digenggamannya lepas begitu saja. Beruntung Gara sigap menangkap benda pipih berbahan dasar kaca tersebut tanpa menjatuhkan masakannya.

Gara tahu pemuda itu masih shock dengan kejadian barusan. Karenanya, pemuda dengan name code Gr itu menuntun Rehan perlahan menuju kursinya.

Rehan tak menolak. Ia lega namun masih diliputi perasaan terkejut yang sangat dalam. Menyesal telah mengambil keputusan dan mengabaikan keterbatasannya.

Be Careful Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang