2.4 Dia Pergi

641 104 12
                                    

10 November 2019

Sekitar pukul 14.30, pesawat yang ditumpangi Hyunjin telah lepas landas meninggalkan bandara.

Aku terdiam, Beberapa menit yang lalu sosok Hyunjin masih berdiri dihadapanku. Mengatakan semuanya akan baik baik saja, dia berjanji akan berubah, dan tak lupa dia  juga akan berusaha untuk selalu mengabariku. Sebuah senyuman yang beberapa hari ini jarang ia tunjukan, kini kembali timbul saat tangannya merengkuh tubuhku dan membawaku dalam pelukannya.

Itu adalah kejadian beberapa menit yang lalu. Karena saat ini, semua sudah berbeda. Saat ini tidak ada orang dihadapanku, dia sudah pergi.

Guanlin yang sedari tadi berdiri disampingku juga ikut terdiam. Dia tidak banyak berbicara sejak tadi. Yang dia lakukan hanya memeluk sekilas tubuh Hyunjin dan menyaksikan sahabatnya pergi meninggalkannya.

Aku sadar, mungkin Guanlin lebih kehilangan dari pada aku.

Aku menepuk punggung nya, mengisyaratkan bahwa semua nya akan baik baik saja. Sama seperti yang Hyunjin bilang tadi.

"Ayo pulang," ajakku sambil menggandeng tangannya menjauh.

















Dalam perjalanan pulang, suasana sudah jauh lebih baik. Guanlin sudah kembali seperti biasanya. Beberapa candaan garing sudah keluar dari mulutnya.

Menyaksikan Guanlin yang duduk tepat disampingku, aku merasa seperti nostalgia. Aku rasa sudah lama sekali aku bisa sedekat ini dengan Guanlin. Aku merasa semuanya sudah seperti dulu lagi.

"Pacar lo gimana?" 

Aku mengangkat sebelah alisku, "Yoonbin?"

"Iyalah, emang siapa lagi kalo bukan si muka songong?"

Aku mencubit lengannya, enak saja dia mengatai Yoonbinku seperti itu.

"Sakit bego!"

"Siapa suruh ngatain orang sembarangan!"

Guanlin merolling kan bola matanya. Lampu merah kini sudah kembali berganti menjadi hijau. Guanlin kembali melajukan mobilnya.

Aku mengangkat bahuku.

Membuat Guanlin mempertanyakan malsud tindakan ku.

"Gue nggak tahu. Dia nggak bisa dihubungin."

"Lagi selingkuh kali."

Lagi, aku mencubit lengannya. Tapi kali ini dengan tenaga yang lebih kuat, hingga membuatnya mengeluarkan teriakan kecil.

"Punya mulut bisa disaring dikit nggak sih! Yoonbin tu lagi diluar pulau, dia bilang disana sinyalnya susah! Jadi wajarlah dia nggak ngehubungin gue. Toh, mana mungkin dia selingkuh, dia kan cintanya sama gue."

"Cih, kepedean lo."

Aku tidak membalas ucapanya. Tangan ku reflek saja mengambil ponselku dan membuka ruang obrolanku dengan Yoonbin.

Sudah hampir 2 hari dia tidak membalas pesanku. Bahkan tidak ada tanda tanda notifikasi online yang muncul di statusnya.

Apa mungkin sesusah itu sinyal disana?

"Lo beneran sayang ya sama dia?"

Aku mematikan ponselku, menyimpannya kembali ke dalam saku.

"Iya lah, yakali gue bercanda soal perasaan."

Guanlin menatapku dengan pandangan yang sulit untuk bisa kuartikan. Seketika aku merasa kikuk, apa aku salah bicara?

Tangan kiri Guanlin terulur untuk mengusap rambutku.

"Apaansih!" Seruku sambil berusaha menyingkirkan tangannya dari rambutku.

"Kalau ada apa apa jangan ragu buat hubungin gue. Gue bakal selalu jagain lo dari belakang."

Aku mengerutkan dahiku. Guanlin sudah kembali fokus kearah depan.

"Ck, ngomong apaan sih, gak jelas banget jadi orang!"

Guanlin tidak menjawabku, dia malah kembali ikut menyanyikan lagu lagu balad yang terputar di radio.

Aku bingung, apa ada maksud tersembunyi dari ucapan Guanlin? Atau itu hanyalah omong kosong nya saja, aku tidak tahu.

••••

Malam ini aku kembali menghubungi Yoonbin, tapi masih nihil.

Ini sudah lebih dari satu minggu, tapi Yoonbin belum juga kembali.

"Lo ada di plosok mana sih sbenernya?"

Aku menggrutu, melemparkan ponselku ke kasur.

Aku berharap ponselku tiba tiba saja menyala, menampilkan sebaris namanya di layar ponsel. Seperti halnya yang terjadi beberapa saat yang lalu.

Tapi sayangnya itu hanyalah sebuah harapan, sampai setengah jam berikutnya pun, tidak ada tanda tanda Yoonbin akan menghubungiku.

Aku memilih untuk berbaring ditempat tidur, menutup mataku sambil berharap ia akan menghubungiku esok hari.

Dan tanpa menunggu hitungan jam, aku sudah larut dalam alam mimpi ku.





-Fearless-





























🌱
Haloooo~ ada yg masih nungguin cerita ini? Wkwkw

Sebelumnya Ara mo minta maap, belakangan lagi sibuk sama masalah di rl, jd udah hampir sebulan g ngeapdet ini cerita

Abis ini diusahakan buat rutin up deh wkwkw:v

Btw, THANKS FOR 1K vote nya ya uwuu,😘😘😘

Fearless✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang