Empat • I Love You Too, Nojam

4.6K 591 5
                                    




🐶🐰









Jam pelajaran kosong hari ini terasa sangat membosankan. Beberapa anak terlihat tertidur dengan kepala bertumpu di atas meja, dan beberapa lainnya sibuk mengobrol atau sekadar menjahili satu sama lain.


Sementara Jaemin?


Ia sedang melamun menatap keluar jendela dengan Juniel yang setia berbagi angin sejuk dari kipas elektrik kesayangannya.


"Apa kau sudah mendapat kabar dari Jeno, Jaeminie?" tanya Juniel sambil mengikat rambutnya ke atas.


Jaemin hanya meliriknya dan menghembuskan nafas berat, sangat berat.


Juniel ikut menghela nafas, lalu ia meraih kedua bahu Jaemin seraya menatapnya lekat-lekat. "Yang semangat! Kau terlihat lesu sekali, membuat suasana menjadi suram saja!" protesnya sambil terkekeh. "Ijeno tidak akan ke mana-man—"


"Yo! Nojam!"


Seruan dari Daehan mengalihkan perhatian keduanya kepada pintu kelas, di mana Jeno berdiri di sana dengan raut wajah yang tak kalah suram dari Jaemin.


"NOJAM!" Dengan semangat, Jaemin menghampiri Jeno yang berjalan lesu ke tempat duduknya.


"Jaemin-ah..."


"Apa kau sudah makan? Mau makan siang bersamaku? Aku membelikanmu roti melon dan susu pisang yang banyak kalau kau mau?" tawar Jaemin dengan menggebu-gebu.


Namun Jeno hanya menanggapinya dengan senyuman tipis. "Ya... ayo ke atap sekolah."









"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









"Roti melonnya sangat enak," puji Jeno sambil merapikan sisa bungkus roti yang tercecer.


"Nojam?"


"Ya?"


"Mau berpegangan tangan?" Jaemin menatap Jeno malu-malu, bisa terlihat dari wajahnya yang memerah dan senyuman tipis yang perlahan mengembang di kedua sudut bibirnya.


Jeno sempat kebingungan, namun dengan cepat ia menjawabnya dengan anggukan mantap.


Kini keduanya terdiam menikmati semilir angin yang berhembus dengan sejuknya, sambil berpegangan tangan dan bersandar di tembok. Jaemin dapat melihat kelelahan yang terpancar dari tatapan yang diberikan Jeno kepadanya.


"Nojam?" panggilnya lagi.


Jeno mengerjap lambat lalu mengangkat dagunya.


"Ada apa? Apa sesuatu yang buruk sedang terjadi?" tanya Jaemin ragu-ragu.


NOJAM & JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang