Sepuluh • Brandnew Day

2.4K 347 15
                                    




🐶🐰









Tidak terasa sudah enam bulan semenjak Jaemin pindah ke sekolah ini dan tinggal di asrama. Tentu saja, sudah selama itu juga ia selalu bersama dengan Jenonya.


Semua berlalu dengan begitu cepat, tak terasa setelah susah payah belajar untuk ujian kenaikan kelas, kini Jaemin dan Jeno tengah berdiri berdesakkan dengan murid lain di depan papan pengumuman. Sungguh hari yang penuh dengan keributan dalam menyambut tahun ajaran baru.


"Na Jaemin.... Park Juniel... kelas C," gumam Daehan dengan kedua matanya menjelajahi kertas pembagian kelas di papan pengumuman dengan cepat.


"Lee Jeno... Song Daehan, kelas B," timpal Juniel.


"Ah, kita berbeda kelas, Nojam!" celetuk Jaemin yang juga sedang membaca pengumuman di sebelah Juniel.


"NOOOO!!" Ini Daehan.


"WHAAAAAAYYYYYYY?!" Ini Jeno.


Keduanya berteriak putus asa, tidak percaya kalau mereka akan melewati tahun berikutnya tanpa kekasih di kelas yang sama.


"Ehehe, kita bakalan sama-sama terus, Jaeminie!" pekik Juniel dengan riang.


Lengan Jeno terulur, lalu memutar tubuh Jaemin dan menariknya menjauh dari Juniel. "Ke-kenapa, kau terlihat bahagia?" tanya Jeno dengan ekspresi sedih.


"Kita masih sekamar, Jeno. Ini hanya berbeda kelas. Jangan dibesar-besark—"


"LEEEE JENOOOOO!!"


Belum selesai Jaemin berbicara, pekikan lantang dari kejauhan sudah memotong kalimatnya.


"Sudah ku duga!! Kau pasti di sini! Aaaahhh! Senangnyaaaa!!"


Jaemin terhenyak, seseorang datang tiba-tiba dan langsung menyerobot, memeluk Jeno dengan erat, sangat erat. Jeno pun tidak terlihat marah seperti biasanya ketika Daehan atau Myeongi memeluknya.


"S-sa—"


"Perkenalkan! Aku Sam, sahabat terbaiknya Jeno, aku baru datang dari New York! Senang berkenalan dengan teman-temannya Jeno!" sosok yang tiba-tiba muncul dan memeluk Jeno itu kini berdiri tegak sambil memperkenalkan diri dengan cara yang aneh.


Daehan dan Juniel berbisik-bisik lirih sambil sesekali mencuri tatapan pada pemuda itu.


"Kau sedang apa di sini?! Serius!" tanya Jeno sedikit ketus.


Tersenyum dengan lebar, Pemuda Kim itu menepuk bahu Jeno seraya mengeratkan pegangannya di sana. "Aku adalah murid baru di sini! Jageunaboeji bilang kau bersekolah di sini, jadi aku mengikutimu, ehehe!"


"THE HELL?!"


"Jangan berteriak, Jen! Aku tahu kau kaget, itu karena kau rindu kepadaku, kan?"


Percakapan keduanya terus saja berlangsung, hingga Jeno melupakan sosok Jaemin yang hanya bisa tersenyum canggung, berdiri di antara keduanya.


"Ah, bel masuk sudah berbunyi. Aku masuk kelas dulu ya! Bye, Jeno! Bye Jagiya!" Dengan ini Juniel menarik lengan Jaemin dan membawanya setengah berlari menuju kelas baru mereka di lantai tiga.


Keduanya meninggalkan Daehan dan Myeongi yang masih dengan kesedihan yang dilebih-lebihkan, juga Jeno yang terdiam, menatap kepergian Jaemin.









NOJAM & JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang