Tidak ada yang lebih mengherankan bagi Jaemin selain bangun pagi ini dan menemukan ranjang kekasihnya sudah rapi dan bersih tanpa penghuni.
Sejenak mengerjap, mengumpulkan kesadaran; meyakinkan diri kalau yang ia lihat bukanlah fatamorgana. Setelahnya, ia bergegas menyibak selimut seraya turun dari ranjang.
Hal pertama yang ia lakukan adalah mengecek di mana keberadaan pemuda kesayangannya itu saat ini. Ia menyambar ponselnya, siapa tahu pemuda bermarga Lee itu meninggalkan jejak lewat pesan atau panggilan tidak terjawab.
Tetapi nihil.
Tidak ada satu pun notifikasi masuk dari Jeno.
Dahi mengernyit, manik memicing, Jaemin menggumam pelan, "Ke mana Nojam?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Happy birthday, you pumpy yumpy snuggly jiggly cutie!"
Jaemin tersenyum lebar ketika disambut oleh ucapan selamat ulang tahun dari Juniel sesaat setelah ia melangkah masuk ke dalam kelasnya.
Gadis manis itu mengulurkan sebuah kotak cantik berpita orange terang dengan bungkus kado bermotif tokoh Cuddles dari film animasi Happy Tree Friends.
"Seharusnya kau tidak perlu memberikanku hadiah," kata Jaemin sambil menyimpan tas ranselnya di samping meja kelas.
Juniel mencibir. "Terima kasih, sepertinya lebih layak sebagai balasan."
"Oh astaga! Maafkan aku!" Jaemin menangkupkan kedua tangannya di depan dada. Tersenyum meringis seraya berkata, "Terima kasih banyak untuk kadonya, kau memang sahabat yang paling terbaik! Saranghae, eum~" Ia mengakhiri kalimatnya dengan sedikit manja.
"Cute!" Juniel memekik tertahan, tetapi ia tidak bisa menahan untuk tidak mencubit kedua pipi menggemaskan Jaemin.
"Ayo buka!" pinta Juniel.
Jaemin mengangguk, dengan hati-hati ia membuka bungkus kado untuk tidak merusaknya; ingin menyimpan bungkus kado yang menurutnya lucu itu sebagai kliping di agendanya. Lalu kedua matanya berbinar cerah ketika melihat isinya.
"Aak!" Gantian, Jaemin yang memekik. "Terima kasih!!" Ia bergegas memeluk Juniel, membuat sedikit banyak perhatian murid lain tertuju pada keduanya.
"Apa kau menyukainya?" tanya Juniel, senyumnya sumringah dan bangga.
Jaemin mengangguk mantap. "Dari mana kau tahu aku ingin membeli ini?"