🐶🐰
Liburan musim panas telah berakhir cepat hanya dalam satu kejapan mata; istilah yang dipakai Jeno saat ditanya kenapa ia menghela nafas panjang pagi ini sesaat setelah membuka kedua matanya.
Setelah melalui perdebatan kecil dengan Jaemin tentang bagaimana ia harus segera bersiap sekolah, Jeno akhirnya menurut; mengalah, walaupun masih sesekali bersungut karena masih sangat mengantuk.
"Jangan malas." Jaemin menggusak surai Jeno gemas. "Rencana makan di restoran ayam nanti malam, jadi, kan?" tanyanya kemudian.
Jeno mengangguk. "Yoit! Aku, kan, sudah janji."
Tersenyum cerah, Jaemin lalu melangkahkan kedua kakinya lebih cepat ketika mereka sudah tiba di depan gerbang sekolah. "Ayo, Daehan sepertinya sudah menunggumu!"
"Tsk!" Jeno mengangkat kepalanya lalu menatap lurus ke depan dan mendapatkan sosok partner in crime-nya itu tengah melambai dengan riang.
"Yo! Nojam!" sapa Daehan riang.
"Hm."
"Kenapa? Kau begadang semalaman?"
"Eoh."
Seringai jahil terbit di wajah Daehan, ia merangkul bahu sahabatnya itu lalu berbisik pelan, "Berapa ronde?"
Wajah Jeno merona tipis, ia tersenyum malu-malu sembari melirik pada Jaemin yang berjalan di depannya; mengobrol bersama Juniel.
Jeno tidak menjawab, tetapi ia mengangkat kelima jarinya ke udara.
"Heol! Daebak!" pekik Daehan tertahan.
"Sssttt!"
"Li-lima? Dalam semalam? Wow, aku salut pada Jaemina yang rela bercinta secara brutal olehmu, Nojam!"
Urat di pelipis Jeno berkedut. Ia mengepalkan tangannya, bersiap untuk mendaratkan jitakan di kepala Daehan, namun sang mangsa sudah lebih dulu kabur menjauh.
"Mian! Miaaann~" Daehan merengek manja saat Jeno berhasil meng-headlock-nya.
Keduanya kembali meneruskan langkah, menaiki tangga yang membawa mereka ke lantai dua lalu berbelok ke lorong sebelah kanan di mana kelas mereka berada. Setelah sebelumnya mereka berpamitan pada Juniel dan Jaemin di persimpangan, karena kelas mereka berbeda.
"Nanti malam kau harus datang ke kamarku," ucap Daehan seraya duduk di kursinya.
"Untuk apa?" tanya Jeno, malas.
"Daehan mendapat kiriman dari rumahnya, bahan makanan, banyak sekali," sahut Myeongi, yang sepertinya baru tiba dari kantin.
Alis Jeno terajut. "Bahan makanan?"
"Eoh. Hyung-ku mengirimkan hasil panen dan sepertinya tidak akan habis jika hanya aku dan Myeongi yang memakannya." Daehan menarikan alisnya. "Hyung-ku juga mengirimkan barang bagus," tambahnya kemudian.
"Barang bagus? Apa? Majalah porno atau DVD JAV terbaru?" Jeno melengos, tetapi sebenarnya ia penasaran.
Daehan dan Myeongi saling bertukar tatapan penuh arti. Lalu Daehan mengerjap cepat. "Pokoknya barang bagus. Nanti malam ku tunggu kau di kamarku, ajak Jaeminie juga kalau dia mau, oke?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NOJAM & JAEMIN
Fanfic【COMPLETE】【BAHASA INDONESIA】 ❝ɪ ʟᴏᴠᴇ ʏᴏᴜ ᴛᴏᴏ, ɴᴏᴊᴀᴍ!❞ 🗂 ᴀᴘᴀ ᴊᴀᴅɪɴʏᴀ ᴊɪᴋᴀ sᴇᴏʀᴀɴɢ ᴍᴜʀɪᴅ ʙᴇʀᴀɴᴅᴀʟᴀɴ ᴊᴀᴛᴜʜ ᴄɪɴᴛᴀ ᴘᴀᴅᴀ ᴛᴇᴍᴀɴ sᴇᴋᴀᴍᴀʀɴʏᴀ? ɪɴɪ ʜᴀɴʏᴀ sᴇʙᴜᴀʜ ʀᴏᴍᴀɴsᴀ ʏᴀɴɢ sɪᴍᴘᴇʟ ᴅᴀɴ ᴍᴀɴɪs ᴛᴀɴᴘᴀ ʙᴀʜᴀɴ ᴘᴇɴɢᴀᴡᴇᴛ. ╔═════▣ ⚠️️ ▣═════╗ 🇨...