10

45 6 0
                                    

Aku mengatakan sesuatu seolah itu adalah takdir yang tidak pernah menjadi milikku.
*
*
.

***
Jungkook yang tidak sengaja mendengar itu dari balik pintu kamar ji yoo, benar benar merasa bersalah pada salah seorang hyungnya itu. Rasa cintanya yang berlebihan terhadap ji yoo telah membuatnya buta dan tidak bisa mengendalikannya secara sempurna.

Jungkook memilih pergi ke rooftop dorm. Ia memutuskan untuk menenangkan dirinya,mengembalikan kejernihan pikirannya.

Jungkook berdiri terpaku sambil menatap langit hitam yang tengah menangis sama seperti yang di alaminya. Jika saja ada seseorang yang melihatnya sekarang, maka seseorang itu tidak bisa membedakan yang mana air mata sang maknae bangtan itu dan yang mana buliran air hujan yang membasahi wajahnya.

" hei, kau dan aku sedang menangis kan? Kau bersedih karena hal apa? Apakah kau mengalami hal serupa sepertiku langit? "

Jungkook tersenyum pahit. Ia berharap langit akan menjawab pertanyaannya dan bisa membuat hatinya menjadi lebih tenang.

"apakah sikapku sangat berlebihan? Apakah aku melakukan kesalahan? Apakah aku salah kali ini?!  Kumohon jawab AKU!! "

CTARRR!!

***
"taehyung gun, apa kau melihat jungkook? Dari tadi aku tidak melihatnya,aku sudah mencarinya kemana mana tapi aku tetap saja tidak menemukannya. " jelas suga sambil menatap kesana kemari.

"jungkook? Aku sempat berbicara dengannya tadi. "ucap V melipat tangannya.

"ada yang tidak beres." sahut suga pelan.
"apa ada masalah? " jimin,jin,dan namjoon menyergahi. Suga dan V menoleh, lalu mengangguk.

" jungkook tidak ada di kamarnya, aku sudah mencarinya kemana mana,namun aku tidak menemukannya. "suga menjelaskan.

"sebaiknya kita berpencar mencarinya. " usul namjoon,mereka mengangguk dan mulai mencari.

Tapi usaha mereka sia sia, mereka tetap tidak menemukan jungkook.hal ini membuat V merasa bersalah.

"apa kau menemukannya, jin hyung? "
Tanya suga setelah melihat jin dan namjoon kembali setelah mencari jungkook ke semua tempat.

" aniyo, aku tidak menemukannya. " sahut jin cemas.
" ini gawat, tapi.. Kurasa ada tempat yang belum kita periksa. "ucap jimin antusias.

semua memandang jimin tak mengerti. " dimana? " tanya V penasaran.

"rooftop"
***

Sedangkan di sisi lain, jungkook tetap menangis di kesendiriannya, ia sangat frustasi, ia sangat merasa tertekan.

" aku harus bagaimana, langit? Setelah mendengar semua pernyataan dari ji yoo tadi, rasanya hatiku di himpit oleh batu besar, rasanya sesak sekali, dan aku merasa bersalah pada taehyung hyung. "  ucap jungkook mengusap wajahnya, yang basah di guyur hujan.

"aku akan memutuskan sesuatu, kuharap kau juga setuju dengan keputusan yang ku ambil, langit. Aku.. Aku memutuskan untuk berusaha Menjauhi ji yoo dan memperbaiki hubunganku dengam taehyung hyung.

CTARRR!!

"jungkook gun! "

Tanpa basa basi sesosok V berlari menghampiri jungkook, membalikkan tubuhnya dan langsung meninju rahang pria itu.

"apa kau gila?!  Apa yang kau lakukan di sini?! Kami semua sangat mengkhawatirkan dirimu kau tahu itu?! " bentak V kesal bercampur dengan rasa cemas.

" ya, aku baru menyadarinya, taehyung hyung." jungkook memeluk V dengan tangisannya. " mianhae hyung.." jungkook menangis dalam dekapan hyungnya yang telah mendapatkan bentakkan darinya.

" aku sudah berlebihan,maafkan...aku... Hyung. "

Tubuh jungkook lungai,V dengan susah payah menahan tubuhnya yang terdorong oleh tubuh jungkook.

" jungkook gun! Apa yang terjadi denganmu?! " V akhirnya memangku kepala jungkook ke pangkuannya.

"jungkook gun! " koor jin, jimin, namjoon dan suga bersamaan berlari kearah mereka berdua.

" ia terlalu lama berada di bawah guyuran hujan. Tubuhnya sangat dingin. Ayo bawa dia ke dalam. " ucap jin setelah menyentuh leher dan lengan jungkook.

Mereka lalu mengangkat jungkook kembali ke kamarnya.mereka mencoba untuk memberikan kehangatan padanya. Tubuhnya benar benar dingin.

"jungkook oppa! "

Ji yoo yang berniat mengambil segelas air putih di dapur terhenti karena melihat jungkook tak sadarkan diri dan tengah dipapah oleh jin dan namjoon.

"oppa! Apa yang terjadi pada jungkook oppa? "tanya ji yoo cemas.

"ia terlalu lama berada di bawah guyuran hujan, tubuhnya sangat dingin dan akhirnya ia tak sadarkan diri. " jelas suga mencobe untuk menenangkan.

"ter.. Terlalu lama di bawah guyuran hujan? "

"ya"
***

Kenapa kau melakukan ini?!  Kenapa kau harus berpura pura di hadapanku?!  Jika kau tidak ingin aku terluka, maka aku juga menginginkan hal yang sama!
*HJY.*

"oppa.. " lirih ji yoo yang tengah menangis tepat di samping tubuh jungkook yang terbaring kaku di atas kasur.

"kenapa..Kenapa kau melakukan ini? Jika ada sesuatu yang terjadi padamu aku harus bagaimana?" ucap ji yoo dengan nafas tercekat, mengusap air mata yang membasahi pipinya.

" ji yoo ssi, kembalk ke kamarmu dan tidurlah,ini sudah larut malam." ucap jin menepuk pelan pundak gadis itu.

"tapi__"
Jin menutup mulutnya, lalu berjongkok tepat di hadapan ji yoo.

" dengar, semuanya akan baik baik saja.kau pasti yakin dengan hal itu bukan?  Kau perlu beristirahat.ada kami di sini, kami akan menjaga jungkook. Dengarkan perkataanku dan kembalilah ke kamarmu.kau mengerti?." ujar jin menenangkan ji yoo layaknya seorang kakak.  Jin tersenyum sembari membelai lembut pipi ji yoo yang basah karena air mata.
"uljima.. "sahut jin mengusap air mata ji yoo dan membuatnya bangkit dari duduknya.

"aku akan tetap membuatmu aman, ji yoo ssi." ucap jin memeluk ji yoo erat. Ji yoo merasakan kasih sayang seorang kakak dari pelukan yang di berikan jin.

Perbuatan jin terhadap dirinya mengingatkannya pada seseorang.

***
Ji yoo berjalan kembali ke kamarnya sambil memikirkan sesuatu. Ia ingin menemui seseorang. Kalian tahu siapa? Kakak perempuannya.
Ya.
Han ji yoo memiliki seorang kakak perempuan yang bernama han jae ni dan juga seorang teman masa kecil, yang bernama jung jong min.

Ia merahasiakan pekerjaan ini pada mereka berdua.hampir setahun ia tidak pulang ke rumah.yang kakaknya ketahui hanyalah ji yoo hanya berkulian di seoul, sedangkan kakaknya berada di busan.

Ji yoo merupakan anak yatim piatu. Kedua orang tuanya wafat karena sebuah kecelakaan maut yang menimpa keduanya. Waktu itu ji yoo masih kecil dan dia diasuh oleh kakaknya yang juga masih bisa dibilang kecil. Umur ji yoo dan jae ni tidak terpaut jauh,hanya berbeda tiga tahun darinya.

Ji yoo merasa ia merindukan kakaknya.

"apa aku harus menemui eonnie? "
***

Jangan lupa vote dan comment ya... Oh ya kalo ada saran atau kritik bilang aja gpp kok, kalo ada usulan juga bilang aja...

My Last Manager .TAMAT.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang