11

38 4 0
                                    

Langit hitam telah di terangi oleh sinar sang mentari. Berharap cahaya sang mentari tersebut dapat menghangatkan tubuh jeon jungkook yang sampai saat ini belum tersadar.

Ji yoo mematikan kompor, lalu menuangkan sup hangat diatas mangkuk. Ia berjalan sambil membawa mangkuk itu dengan hati hati. Sesampainya di kamar jungkook, ji yoo meletakkan mangkuk itu tepat diatas meja. Dan duduk tepat di samping jungkook.

"oppa.. " sahut ji yoo pelan,mengenggam lembut tangan jungkook. "sadarlah.. Kumohon."

"ji yoo ssi? "

Ji yok menoleh, lantas tersenyum singkat. " ho seok oppa. "

J-hope berjalan ke arahnya, berdiri tepat di samping ji yoo. " keadaannya sudah membaik, ia hanya butuh istirahat. " ucapnya memasukkan tangannya ke saku celananya.

"jungkook oppa akan baik baik saja kan? "

J-hope nenghela nafas panjang, lalu menepuk pelan pundak ji yoo. "ya. Aku yakin jungkook akan baik baik saja. Kau harus percaya hal itu. "

"h.. hyung.."

Ji yoo dan j-hope menoleh, melempar pandangan ke arah jungkook yang secara perlahan membuka matanya.

" oppa.. "

Pria itu memandang sayu wajah ji yoo, lalh beralih menatap tangannya yang di gengam oleh ji yoo.

Dengan cepat ia menarik kembali tangannya dari pegangan ji yoo. " dimana taehyung hyung? " tanya jungkook dingin. Dingin sekali.

"taehyung sedang sarapan dengan yang lain." jawab j-hope. Tidak ada ekspresi lain yang di tunjukkan jungkook selain wajah dinginnya.

"kalau begitu katakan pada taehyung hyung aku ingin bertemu dengannya.dan tinggalkan aku sendirian. " ucap jungkook mengalihkan pandangannya kearah lain setelah menatap ji yoo dan j-hope dingin.

"oppa.. Aku sudah membuatkan sup hangat untukmu, ayo sarapan__"

"aku tidak lapar. " potong jungkook tetap dengan tatapan dinginnya.

"oppa.. "

"berapa kali harus kukatakan padamu?! Tinggalkan aku sendiri!."bentak jungkook keras,bentakan itu sukses membuat jantung ji yoo berdetak lebih cepat.

" ji yoo ssi, sebaiknya kita sarapan dulu dengan yang lain,  jungkook mungkin membutuhkan waktu untuk beristirahat, ayo ikut aku. " ucap j-hope menenangkan dan menarik lengan gadis itu keluar dari kamar jungkook.

Jungkook membalikkan tubuhnya dan menutupnya dengan selimut. Setelah mendegar kenop pintu  tertutup,tangis jungkook pecah. Ia benar benar tidak sanggup untuk melakukan itu terhadap gadis yang dicintainya. tapi ia sadar, ia tidak punya pilihan lain selain berbuat seperti itu pada ji yoo.

Selain takdir baik menolongnya untuk menunjukkan jalan keluar.

"ji yoo ssi, mianhae.. Aku benar benar minta maaf, sejujurnya hatiku sakit saat aku mengatakan hal kasar itu padamu, tapi aku tidak punya pilihan lain."

***

" ji yoo ssi?  Ho seok gun?  Darimana saja kalian?" tanya suga setelah menyadari bahwa ji yoo dan j-hope berjalan kearah meja makan.

"kami dari kamar jungkook."jawab j-hope datar, menarik kursi kosong tepat disamping jimin.

"benarkah? Apa dia baik baik saja? " sergah namjoon setelah menfengar jawaban dari j-hope tadi.

"kurasa begitu. "

"ji yoo ssi? Kau kenapa? Apa ada masalah? " tanya V setelah melihat wajah sedih ji yoo.

Dengan sigap ji yoo memgusap air matanya. "a.. Aku.. tidak apa apa, kalian sarapan saja dulu, aku akan kembali ke kamar." ucap ji yoo meninggalkan meja makan.

"ji yoo ssi!"
V yang berniat mengejar ji yoo terhenti karena jin menghalanginya.
" biarkan dia taehyung, mungkin ia memiliki masalah yang tidak ingin ia katakan pada kita. " ucap jin menarik kembali  lengan V.

"baiklah"
Jimin yang menyadari hal aneh yang terjadi pada ji yoo memutuskan untuk bertanya apa yang sebenarnya terjadi pada ji yoo.

" apa yang terjadi? Apa ada masalah ho seok hyung? "

J-hope menggeleng samar. "sebenarnya tidak, tapi kurasa ada hal aneh yang terjadi pada Jungkook."

" hal aneh?" sergah namjoon.
" ya. sesaat setelah ia tersadar,sifatnya berubah drastis.ia tiba tiba berubah menjadi pria yang dingin." jelas j-hope panjang lebar.
"ah ya, jungkook ingin bertemu denganmu setelah sarapan."

"bertemu denganku? "
"ya"

***

Kukira mencintaimu adalah hal yang mudah.tapi perkiaraanku salah, mencintaimu memerlukan pengorbanan dan rasa sakit yang tak terhitung jumlahnya.

***

Jungkook bersandar di dipan kasurnya,termenung sambil meneteskan air mata. Ia sangat tertekan dan sangat frustasi.

" apa yang harus aku lakukan? " batin jungkook.

"jungkook gun?"

Pria itu sama sakali tidak menoleh.ia tetap saja mengeluarkan air matanya.V yang menyadari jungkook menangis langsung beranjak duduk di samping jungkook.
"waeyo? Kenapa kau menangis? "
Jungkook menghembuskan nafas panjang.
"semuanya hancur.semua tidak ada gunanya, sama sekali tidak ada gunanya jika aku mencintai seseorang. "

V menatap jungkook tidak mengerti."apa yang kau katakan? Aku sama sekali tidak mengerti."

Jungkook memejamkan matanya. "apakah aku layak untuk mencintai hyung?!."
V semakin tidak mengerti. "apa sebenarnya maksud dari perkataanmu jungkook gun? Aku sama sekali tidak mengerti." V mengernyitkan dahinya.

Jungkook memfokuskan pandangannya pada hyungnya itu kali ini.
"katakan padaku apakah aku layak untuk mencintai ji yoo hyung?! "

V tersentak kaget, yang ia tahu hanyalah jungkook hanya menyukai ji yoo,tidak lebih. Namun selama ini pemikirannya salah, sekarang ia baru menyadari, ialah yang hanya sekedar menyukai ji yoo.
Karena ia sama sekali tidak merasakan cinta diantara dirinya dan jiyoo.

"dengar, aku ingin tahu kenapa kau melakukan hal itu pada ji yoo.kenapa kau merubah sifatmu? Jungkook yang kukenal ialah seorang pria yang hangat." ucap V menepuk pelan pundak jungkook.

"ada saatnya dimana aku akan mengatakan alasannya. "

*

**********
Maaf lama update,soalnya lagi ga bisa, dan yaa.. Jangan lupa komen dan vote ya sobatt..

My Last Manager .TAMAT.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang