Yoonji terlihat sangat senang sekarang. Anak itu sedang tengah merayakan ulang tahunnya yang ke-6 bersama Eomma dan Appanya beserta 6 om ganteng plus seorang tante cantik.
"Eommaa, bolehkah aku makan kuenya sekarang?" tanya yoonji yang sudah tidak sabar untuk melahap kue yang terlihat sangat menggiurkan itu.
Baeji tersenyum sejenak, "Tunggu sebentar lagi, kay?". Yoonji hanya menghela napas dan mengangguk. Dia cukup sabar untuk umurnya. Tapi jari mungilnya tetap mencolek sedikit cream coklat dari kuenya jadi sepertinya dia gak terlalu sabaran juga.
"hApPy bIrtHdAy!" suara lantang terdengar di ruang tamu. Ternyata itu adalah Yoongi dengan teman-temannya. Namjoon juga ada disana dengan Suran. Baeji lega karena mereka berdua bisa datang kembali ke korea walaupun mereka sangat sibuk dengan perusahaannya di Amerika.
Satu persatu mulai lari ke ruang makan untuk mengucapkan selamat ke Yoonji dan untuk memberikan hadiah kepadanya.
"Waktu berjalan dengan cepat. Oh Yoonji.." Jimin tiba-tiba terharu dan memeluk Yoonji. Jimin sudah menjadi babysitter sejak Yoonji masih sangat kecil.
"Ya ampun, jangan nangis Jimin-ah." ucap Seokjin yang diam-diam terharu juga.
"Kalian macam bayi." komen Yoongi singkat.
"Setidaknya gw imut" jawab Seokjin.
"Baejii!" Suran memeluk Baeji dari belakang. Mereka sudah tidak bisa bertemu lagi setelah Namjoon dan Suran pindah.
"Eonni, aku kangen." Baeji membalas pelukannya.
"Aku juga kangen sama kamu." Suran memeluk Baeji lebih erat.
"Ya! Aku ingin memeluk Baeji juga!" Yoongi merengek. "ah kamu caperan banget." Suran tertawa atas tingkah Yoongi yang sangat lucu. Sepertinya Yoongi sangat sayang terhadap Baeji.
"Aish.." Baeji hanya bisa pasrah saat Yoongi memeluknya dari belakang sambil mengekor kemanapun ia pergi. Memang seperti kucing.
"Oke, mari kita mulai." ucap yoongi yang melihat anaknya yang sudah tidak sabar melahap kue cokelat di depan mata.
Setelah menyanyikan lagu 'Happy Birthday', akhirnya Yoonji mendapatkan kue idamannya. Jimin, Taehyung, dan Jungkook langsung memberi hadiah untuk Yoonji sementara yang lain pergi mengobrol.
"Wah, kuenya enak. Bikin sendiri?" tanya Seokjin.
"Iya, aku lagi mau hemat biar bisa bayar tagihan listrik." jawab Baeji.
"Sejak Yoonji ketemu sama kartun favoritnya, dia jadi sering nongkrong di depan tv." lanjut Yoongi yang sering diajak nobar sama Yoonji. Kadang-kadang Jimin ikut nonton sampai ketiduran.
"Seru banget kayaknya. ih jadi pengen nobar juga." Seokjin mendadak galau.
"Gw doain hyung punya pacar deh." ucap Hoseok yang tiba-tiba nimbrung.
Tidak terasa ternyata sudah 3 jam mereka berada di rumah Keluarga Min. Bahkan Jungkook sampai lupa mau pulang karena sibuk nyomotin kue bersama Yoonji. Tentunya ini membuat Baeji jadi lebih percaya diri untuk memasak lagi di ulang tahun lainnya. Saat semuanya sudah pulang, Yoonji langsung berlari ke ruang musik.
"Yoonji mau ngapain ya?" tanya Baeji kepada Yoongi.
"hmm, ayo kita ikuti dia." Yoongi tersenyum. Mereka seperti detektif dadakan yang sedang mengikuti anaknya.
"Yoonji tahu Appa sama Eomma lagi ngikutin Yoonji." ucap Yoonji yang merasakan hawa-hawa orang tuanya bahkan sebelum mereka masuk ke dalam ruangan.
"hehe, ketahuan.." jawab Baeji. Mereka berdua langsung duduk disamping Yoonji.
"Appa, Yoonji mau belajar main piano." pinta Yoonji. Yoongi merasa senang atas permintaan itu, mungkin karena itu juga kemauan Yoonji sendiri dan dia tidak perlu membujuknya.
"Baiklah.." Yoongi memainkan lagu yang cukup simple sebelum ia mengajari hal-hal dasarnya.
Baeji tersenyum melihat momen antara anak dan ayah ini. Diam-diam ia merekam segalanya.
"Aku tidak akan melupakan momen ini." batinnya.
THE END
yayy terimakasih sudah membaca MHIAT dari awal sampai akhir! maaf juga karena author sempat hiatus. memang aku udah gak tau mau nulis apa lagi tapi gak tenang kalau buku ini belum selesai. oke segitu aja, baii!
KAMU SEDANG MEMBACA
My husband is a Tsundere • MYG x Reader
Fanfiction[COMPLETED ✅] "Sebenarnya, aku sudah mulai mencintaimu.. tapi aku tidak tahu cara mengungkapkannya." Kim Baeji, seorang Yeoja yg mengira hidupnya sudah sempurna. ia punya segalanya. tetapi, kebahagiaan itu harus berakhir karena ia dijodohkan dengan...
