(8) Saranghae

1.2K 71 2
                                    

Baeji POV

Aku terbangun dengan lengan seseorang yg melingkar di pinggangku. Pelukannya sangat erat. Aku menengok ke arahnya. Itu Yoongi. Sebenarnya, aku tidak terkejut. Aku mendengar pengakuannya tadi malam dan aku tidak tahu apa yg aku rasakan sekarang. Apa aku juga suka dengannya? Entahlah. Dengan perlahan, aku turun dari kasur ku.

"Ini jam berapa ya?" gumam ku. Sekarang jam 8 dan aku awto kagedh. Dengan cepat aku ke dapur untuk memasak sarapan. Tapi sial, aku terjatuh.

Bruk

"Ahh.." lirih ku sambil memegang kaki ku.

"Baeji?!" sahut Yoongi sambil keluar dari kamar ku.

"Kamu gpp?" tanya nya sambil membantuku berdiri.

"Iya.. Aku kepeleset.." jawab ku malu.

"Lain kali hati-hati.." ucapnya.

"Makasih.." ucapku pelan.

Aku segera berjalan ke dapur. Kenapa jadi Deja Vu? Dia membantuku? How..??

Aku meletakkan omelet yg masih panas ke meja makan.

"Aku belum sempat belanja, jadi kita makan yg ada dulu ya.." jelas ku.

"Oh.. Gpp kok" kata Yoongi.

Setelah kami menghabiskan makanannya, kata-kata yg selama ini aku simpan, keluar begitu saja.

"Apa kau mencintaiku, Oppa?" tanya ku. Aku bahkan tidak tahu apa yg baru saja terjadi.

"Mwo..?" -yoongi

"Aku mendengar semuanya tadi malam." kata ku tegas. Begitu aku menyadarinya, aku menyesal.

"Maksudku-"

"Ya. Aku mencintaimu, sangat." katanya penuh penekanan.

"Apa?!" ucapku terkejut. Apa ini? Seorang Min Yoongi mau mencintai yeoja seperti ku?

"Ada masalah?" tanyanya dengan tatapan tajam yg ia miliki.

"Eung.. Gk.."

"Kalau begitu, apa kamu mencintaiku Baeji?" tanyanya balik.

"Uhm.. Sebenarnya.. Aku tidak bisa. Aku masih mempunyai perasaan untuk Namjoon, aku tidak bisa move on darinya.."

"Hmm?"

"Aku menghargai perasaan mu kepada ku, Oppa. Tapi aku mungkin terlalu egois. Kita sudah membuat perjanjian kan?" kataku lembut, berharap dia mau mengerti.

"Lupakan perjanjian itu! Aku sudah tidak peduli lagi. Aku terlanjur mencintaimu." katanya sambil mendorongku ke tembok. Aku hanya pasrah. Dia sepertinya benar-benar serius dengan ucapannya.

"T-tapi.."

"Jebal.."

"A-aku..-Hmph!" ucapanku terhenti saat sepasang bibir cherry itu mendarat di bibirku. Yoongi melumatnya lembut, membuatku melenguh.

"Tolong beri aku kesempatan, Baeji-ah.. Aku janji akan menjadi Namja yg baik bagimu" katanya.

"Hm.. Baiklah. Aku mungkin bisa menerima mu.." kata ku sambil tersenyum, padahal jantungku berdegup sangat kencang. Tiba-tiba, aku memeluknya begitu saja.

"Terima kasih... Saranghae.." bisiknya. Ia menciumku sekali lagi. Bibir itu juga mencium leherku, membuatku mendesah.

"Ahh mmhh" desahku. Aku tidak bisa menahannya. Aku merasa kita akan melakukannya, atau mungkin aku yg ke-GRan?

"Kurasa, kau harus jadi milikku sekarang.." bisiknya lagi. Entah kenapa aku mengangguk. Ia menggendongku ke kamar dan menjatuhkanku di atas kasur.

-TimeSkip karna author blm cukup umur dan ngantuk :v-

"Boleh ku lakukan?"

"Mmhh.. Ne.." jawabku ragu.

"AKH.. HIKS.."

"Ah Mianhae!"

"Ini pertamaku.." kata kita bersamaan.

"Mwo?!"

"Aku kira kau sudah melakukannya dengan Namjoon?"

"Aku kira kau sudah melakukannya dengan Suran-Eonnie?!"

"Kalau begitu.. Boleh aku gerakkan?" tanya nya.

"Oke.. Tapi pelan-pelan saja.. Hiks.."

"Arraseo.." katanya sambil mengecup keningku.

"Aahh"

"Faster baby?"

"Ahhmm nee..!!"

-TimeSkip-

Author POV

Mereka berdua tertidur bersama dengan selimut yg membalut tubuh mereka. Baeji terbangun duluan.

"Aah Aigoo, rasanya sakit.." gumam Baeji. Ini baru pertama kalinya ia melakukannya, jadi rasanya masih sakidh.

Baeji menengok ke arah Yoongi yg masih tertidur. Mukanya memerah saat mengingat apa yg barusan mereka lakukan.

"Oppa.. Kamu tampan juga ya.." gumam Baeji.

"Thanks, kamu juga sangat cantik Baeji-ah.." jawabnya. Baeji terkejut. Yoongi sudah membuka matanya dan mengelus tangan Baeji pelan.

"Kya! Oppa kamu membuat ku terkejut!"

"Haha, mianhae.." katanya sambil menaruh kepalanya di pundaknya Baeji.

"Aku mau mandi.. Aah.." kata Baeji berusaha untuk pergi ke Kamar mandi, tetapi itunya masih sakit, jadi agak susah untuk berjalan.

"Masih sakit?" tanya Yoongi. Baeji mengangguk pelan.

"Sini aku gendong aja.." katanya sambil mengangkat badan Baeji.

"T-tapi.."

"Tenang saja, aku tidak akan melakukannya. Lain kali saja, Arraseo?"

"Oke.."

Yoongi membawa Baeji ke kamar mandi dan menaruhnya ke dalam Bathtub, sementara Yoongi mandi di Shower. Mereka sesekali mencuri pandangan ke arah satu sama lain, dan membuat diri mereka masing-masing jadi malu malu kucing :v

Setelah mereka selesai, Yoongi segera izin untuk pergi ke kantor.

"Aku akan balik lagi nanti malam, Chagi." jelas Yoongi.

"Oke.."

Yoongi mengambil tasnya dan hendak pergi keluar.

"Oppa.."

"Ne?"

"Saranghae.." ucap Baeji malu-malu sambil memeluk Yoongi.

"Naddo Saranghae, Chagi.." katanya sambil mencium kepala Baeji pelan.

"Bye~" katanya sambil melambai ke arah Baeji. Dia melambai balik. Begitu Yoongi pergi, wajah Baeji memerah dan ia tersenyum.








"Aku tidak percaya apa yg baru saja terjadi. Kurasa, pernikahan ini bisa berjalan lancar pada akhirnya.." - Baeji

My husband is a Tsundere • MYG x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang