c

1.1K 132 8
                                    

Kyuhyun terbangun tengah malam. Di sebelahnya Kibum tidur tidak tenang. Gumaman-gumaman kecil berasal dari mulutnya mengusik tidur Kyuhyun.

"Kibum," Kyuhyun coba membangunkan tapi Kibum bergeming.

Kibum nampak tersiksa dalam tidurnya. Dia mengigau dengan begitu sedih. Membuat Kyuhyun ikut sedih. Kibum pasti sangat terbebani dengan keadaan keluarganya.

Kyuhyun sudah mendengar tentang perceraian orang tua Kibum. Saat bersiap tidur Kibum bercerita singkat. Meski nadanya kesal dan acuh tapi Kyuhyun tahu Kibum terguncang. Mana ada anak yang biasa saja dihadapkan pada permasalahan seperti itu.

"Tidak apa, Kibum. Tidur yang nyenyak. Malam masih panjang. Kata papa kita masih muda. Banyak hal yang masih bisa kita lakukan. Kau akan baik-baik saja. Kau harus bahagia."

Kyuhyun menyibak poni Kyuhyun yang lepek oleh keringat. Mengusap kening Kibum dengan sedikit pijatan. Papa biasa melakukan ini jika dia sulit tidur. Dan itu terbukti ampuh bukan hanya padanya, Kibum terlihat lebih tenang dan bernafas lebih teratur. Gerakan tidak nyaman itu pun sepenuhnya hilang.

Kyuhyun tersenyum bisa sedikit membantu Kibum. Memberinya sedikit ketenangan sekalipun ini tidak akan dia katakan pada Kibum nanti. Masalahnya, sekarang dia yang tidak bisa kembali tidur. Matanya menjelajah sekeliling kamar yang temaram oleh lampu tidurnya yang unik, cahayanya membias membentuk bintang dan siluet binatang.

Mendadak Kyuhyun merasakan sepi. Hatinya tetiba gundah tidak tahu kenapa. Kyuhyun tidak tahan, dia beringsut turun meninggalkan tempat tidurnya dalam keheningan. Dia butuh papa Cho dalam keadaan begini. Entah karena terburu atau apa dia melupakan alas kakinya.

Papa Cho teramat peka, saat Kyuhyun sebisa mungkin bergerak hati-hati agar tidak mengganggu papanya, papa Cho justru bangun di gerakan pertama Kyuhyun menyentuh kasur.

"Kyu?"

Kyuhyun nyengir kaku. Karena papanya yang sudah terlanjur bangun dia tidak menahan pergerakannya lagi. Segera meloncat naik di samping papa, mendusal di bawah lengannya.

"Apa ini?" papa Cho membiarkan putranya, bahkan membantu Kyuhyun agar nyaman. Membagi selimut lalu menarik Kyuhyun lebih menempel padanya. "Bangun tengah malam lagi?"

Kyuhyun mengangguk.

"Kau meninggalkan Kibum?"

"Tadi dia tidur sambil mengigau. Sedih sekali. Dia juga menangis. Tapi tidak bangun. Padahal pasti mimpi buruk."

"Tapi kau meninggalkannya."

Kyuhyun menggeleng. "Aku sudah menenangkannya. Dia sudah lebih baik, tapi aku yang tidak bisa tidur. Sepi sekali, tidak suka, tidak nyaman rasanya."

Papa Cho mengeratkan pelukan satu lengannya. "Jadi kau pergi ke sini? Ingin tidur dengan Papa?"

"Tidak. Hanya sebentar saja. Nanti kalau hatinya sudah tenang aku balik ke kamar. Kibum bisa meledekku kalau tahu aku tidur dengan Papa. Dia mulai menyebutku Papa's bear lagi, Pa."

Papa Cho tertawa kecil mendengarnya. Itu julukan Kyuhyun dulu, sudah lama tidak dengar. Awalnya bukan dari Kibum. Hanya orang-orang sekitar lalu sampailah pada Kibum. Kibum setuju dengan julukan itu setelah melihat bagaimana hubungan ayah anak Cho itu. Kyuhyun terlihat sangat lengket pada ayahnya. Seperti anak beruang.

Pada akhirnya papa Cho mengajak Kyuhyun mengobrol sampai Kyuhyun jatuh tertidur. Seperti yang dikatakan Kyuhyun bahwa dia akan kembali ke kamarnya, maka papa Cho mebawa Kyuhyun kembali ke kamar anak itu tanpa membangunkannya.

Saat mengangkat Kyuhyun, ada sedikit rasa miris dalam hati papa Cho. Merasakan berat tubuh sang anak yang rasanya tidak bertambah dari terakhir dia melakukan ini. Padahal kalau dilihat Kyuhyun tidak cukup kurus juga.

an opportunityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang