Kibum tidak bisa tidur. Masih terbayang perbuatan ibunya. Dia menoleh pada Kyuhyun yang sudah tidur teratur. Memperhatikannya sebentar sebelum memutuskan untuk keluar.
Niat Kibum hanya untuk mengambil minum dan duduk sebentar, namun sampai di bawah dia melihat papa Cho, sedang duduk sendirian di dekat kolam renang. Kibum memberanikan diri mendekat.
"Pa,"
Papa Cho menoleh atas panggilan itu. Dia pikir Kyuhyun, rupanya Kibum. Mengernyit heran dia bertanya, "tidak bisa tidur?"
Kibum mengangguk. Kemudian dia ingat malam itu saat Kibum menginap dan melihat bagaimana papa Cho memperlakukan Kyuhyun. "Kyuhyun sudah tidur. Aku tidak bisa tidur."
"Kau tidak nyaman?"
Kibum menggeleng. "Bukan. Rumah Papa sangat nyaman."
Lantas apa yang membuat Kibum tidak bisa tidur? Diperhatikannya Kibum yang sedikit menunduk. Papa Cho tidak punya pikiran saat meminta Kibum untuk duduk. Dan anak itu menurut begitu saja. Tebakan itu melintas setelah Kibum duduk bersamanya.
"Kyuhyun cerita sedikit soal orang tuamu. Jadi, itu yang membuatmu menangis siang itu?" dia pikir Kibum sudah baik-baik saja setelah hari itu, mungkin anggapannya salah.
Kibum menggeleng. "Tidak sepenuhnya soal itu."
"Kau mau cerita? Tidak apa. Papa bilang kau bisa datang pada Papa jika butuh bantuan, kan? Kyuhyun putraku, teman Kyuhyun putra Papa juga."
Kibum mengangkat wajahnya, menatap papa Cho lama. "Andai orang tuaku seperti Papa, mungkin aku akan sebahagia Kyuhyun. Dia sangat beruntung. Terkadang aku iri dengannya, Pa. Apa itu tidak masalah?"
Papa Cho tersenyum lembut. Menatap ke tengah kolam renang. "Iri itu manusiawi, Kibum. Aku juga suka merasa iri pada orang tua lain. Mereka bisa merawat anak-anak mereka dengan sangat baik. Melihat mereka sehat dan berbuat kenakalan.
"Tapi melihat saja tidak bisa jadi ukuran kita dapat menilai konkrit hidup orang lain. Kita tidak pernah tahu apa yang mereka lalui, apa kesulitan mereka, apa yang menjadi ketakutan mereka. Hal-hal semacam itu pasti ada di setiap keluarga."
Kibum masih memperhatikan papa Cho. Tidak menangkap penuh maksud tersirat dari perkataan yang mendalam itu. Kibum hanya melihat sesaat sendu di sorot mata itu. Kenapa? Apa hidup sempurna keluarga ini juga bisa membuat pria itu bersedih?
"Hari itu aku membolos sekolah. Aku sangat kesal melihat wanita simpanan itu di rumah kami dan Papaku memangku anak wanita itu. Aku marah dan memilih untuk menghibur diri."
Papa Cho memasang telinganya baik-baik. Kibum mau bercerita itu hal bagus. Setidaknya anak seusia mereka tidak terlalu terbebani dengan masalah. Butuh orang lain untuk bersandar dan mencoba memahami pikiran mereka. Papa Cho sedang berusaha melakoni peran itu.
"Aku bertemu Mama bersama pria lain," Kibum mengingat kembali siang itu. "Mereka berciuman."
Papa Cho merangkul bahu Kibum saat suaranya bergetar. Dia ingin menghentikan Kibum bercerita tapi Kibum tetap melanjutkan dengan mata berkaca.
"Itu bukan hal besar. Karena aku tahu Papa juga berselingkuh. Tapi saat aku berfikir untuk tinggal bersama Mama, dia justru menolakku. Dia bilang dia ingin melupakan massa lalunya. Dia ingin melupakan aku sebagai bagian hidupnya. Mamaku sendiri tidak menginginkan aku. Membiarkanku tinggal bersama Papa dengan sengaja. Dia membuangku." Kibum menghalau air matanya dengan tangan. Namun dadanya terlanjur bergemuruh. Dia menangis sesenggukan sama seperti siang itu. Pertahanannya runtuh lagi.
"Kenapa mereka sangat egois? Apa artinya aku bagi mereka?"
Papa Cho tidak tahan untuk memeluk Kibum. Tidak menyangka masalah Kibum lebih rumit dari perceraian biasa. Merasa miris terhadap nasib anak seusia putranya. Lebih-lebih ini adalah sahabat anaknya. Kibum yang diceritakan Kyuhyun, adalah sosok yang kuat dan mengagumkan. Kyuhyun mengidolakannya sepenuh hati. Sampai dia berfikir Kibum ini begitu sempurna. Pada nyatanya setiap manusia memiliki kerapuhan mereka masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
an opportunity
FanfictionKyuhyun sempurna hidupnya, begitu di mata Kibum. hidupnya bahagia. hidupnya menyenangkan. padahal ceroboh dan tidak pandai. lebih baik dirinya soal otak dan kemampuan olah raga. tapi kenapa Kyuhyun yang memiliki hidup bahagia? dibanding dirinya yang...