Kibum sudah cemas sejak kemarin, ayahnya tidak pulang. Mulan bilang ayahnya sudah pergi sejak kemarin. Tidak bisa dihubungi.
Kemudian sekarang, dua orang polisi dan Papa Cho ada di depan rumah Mulan. Menanyakan keberadaan ayahnya. Mulan mengatakan hal sebenarnya saat mereka bertanya. Tidak menutupi meski Mulan terlihat sangat gugup dan gelisah. Terpikir, apa kesalahan suaminya sampai dicari polisi.
Selama pertanyaan demi pertanyaan diajukan oleh Polisi itu, Kibum ada di sana. Ikut mendengarkan sekaligus mencari tahu apa yang mereka inginkan. Sampai mereka mengatakan apa yang terjadi sebenarnya.
Ayahnya sedang dicari sebagai tersangka penculikan Kyuhyun.
Baik Mulan serta Kibum menggeleng tidak percaya. Mulan menyangkal tuduhan polisi. Tapi mereka memiliki bukti yang menunjukkan tindakan mencurigakan tuan Kim.
Kibum mengejar Papa Cho begitu mereka melangkah keluar.
"Pa,"
Papa Cho berhenti. Menoleh. Kibum tertegun melihat sorot mata Papa Cho. Langkahnya tidak berani maju lebih dekat. "Kyuhyun benar-benar hilang?"
"Andai ini hanya lelucon, Kibum." Papa Co menggeleng sedih. "Dia meninggalkan Sekolah saat masih pagi. Tapi tidak pernah sampai rumah. Aku sudah mencarinya dan tidak ketemu. Aku melapor pada polisi. Barangnya ditemukan, tapi tidak dengan anakku."
"Tapi aku yakin itu bukan Papaku."
"Tuan Kim terlihat di setiap CCTV mengikuti Kyuhyun. Dia menaiki bus yang sama, turun di halte yang sama dan terus berada di belakangnya,"
"Kau menuduh Papaku menculik Kyuhyun!?" ada rasa tidak terima saat Kibum mengatakannya. Dia tidak bisa percaya. Ayahnya mungkin jatuh miskin dan tidak sehebat tuan Cho, tapi dia tidak mungkin melakukan kejahatan.
"Polisi sedang menangani ini, Kibum."
"Kau menanyakan Papaku!! Kau menuduh Papaku, Paman!!"
Tuan Cho menatap Kibum. Datar. Tanpa mengucap kata lagi dia berbalik, masuk ke mobilnya sendiri, bersama mobil polisi mereka pergi dari sana.
Kibum menjambak rambutnya sendiri. Dia berbalik masuk ke dalam rumah. Menemui Mulan.
"Apa yang Papa katakan sebelum pergi?" tanya Kibum tanpa nada tenang. Ia takut. Takut jika tuduhan mereka benar.
Mulan menggeleng, matanya berkaca. "Tidak ada Kibum. Dia pergi saat aku sedang menelepon mengajukan ijin ke kantor. Aku bahkan tidak tahu dia keluar."
"Lalu sekarang bagaimana? Jika dia tidak ada di sini, Polisi akan terus mencurigainya!"
"Kibum,"
"Dia tidak akan bertindak sebodoh itu, kan. Papaku memang tidak berguna dan tukang selingkuh, tapi dia tidak akan bertindak kriminal, kan!" Kibum menunduk frustasi. Air matanya keluar begitu saja. Dia menggeleng tidak percaya. Dia menolak kemungkinan itu.
Mulan pun hanya bisa menatapnya. Menangis. Dia sendiri ketakutan dan khawatir. Tidak bisa melakukan apapun, hanya mendekap Suri yang polos memainkan jari-jarinya.
#
Kyuhyun masih berada di lantai kotor saat akhirnya membuka mata lagi. Kemarin dia sempat sadar lalu pingsan lagi. Hal yang tidak dia duga adalah dia diculik oleh ayah sahabatnya sendiri.
Papa Kim tidak mengatakan apapun sejak kemarin dia sempat membuka mata. Bahkan sekarang, pria itu duduk di lantai yang sama, bersandar tembok di depannya. Ruangan yang tidak begitu terang dan pengap. Hanya ada debu, sampah kardus, dan patahan kayu dari kursi dan meja. Kyuhyun tidak tahu tepatnya sedang berada di mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
an opportunity
FanfictionKyuhyun sempurna hidupnya, begitu di mata Kibum. hidupnya bahagia. hidupnya menyenangkan. padahal ceroboh dan tidak pandai. lebih baik dirinya soal otak dan kemampuan olah raga. tapi kenapa Kyuhyun yang memiliki hidup bahagia? dibanding dirinya yang...