2

123 11 0
                                    

Hari ini kiara sudah mulai masuk kuliah.

Semoga aja hari pertama aku kuliah lancar, amin..., batinnya.

Kiara terus berjalan ke arah fakultasnya sambil celingak-celinguk mengamati kampusnya. "ruangan dekan fakultas di mana yah ? habisnya ini kampus besar banget sih, aku jadi bingung".

Tanpa sengaja Kiara berpapasan dengan Gladis dan teman-temannya yang salah satu mahasiswi tercantik di kampus itu yang juga menyukai Kevin.

"permisi, aku boleh nanya nggak ? Ruangan dekan di mana yah ?", tanya Kiara ramah.

Gladis dan teman-temannya memandang heran Kiara, sambil memperhatikan dari ujung rambut sampai ujung kaki. "siapa lo ? Gue kayaknya baru liat lo di kampus ini. Penampilan lo juga...". Gladis mengernyit jijik.

"nama aku Kiara, aku mahasiswi baru di sini. Aku mau ke ruangan dekan, tapi aku nggak tau ruangannya di mana habisnya kampus ini terlalu besar, jadi aku nyusah nyarinya", jawab Kiara dengan nada ramah meskipun dia juga sedikit tersindir dengan pandangan jijik Gladis kepadanya.

"apa lo bilang, lo mahasiswi baru di sini, nggak salah ? Dari penampilan lo aja udah kelihatan kalau lo itu cewek miskin. Nggak salah lo mau kuliah disini ?", ujar Gladis dengan nada sinis.

Kiara menghela napas.
Sabar Kiara, batinnya.

"aku kuliah disini karena dapetin beasiswa".

"tetep aja, semua orang yang kuliah disini tuh orang-orang kaya dan berkelas. Gak kayak lo !".

Kiara terkejut mendengar hinaaan Gladis. "iya aku tau, aku memang miskin dan aku memang nggak mungkin bisa kuliah disini kalau bukan karena beasiswa".

"hm.., nyadar juga", ucap Gladis masih tersenyum sinis.

"tapi sekarang aku bener-bener minta tolong, kalian bisa kasih tau aku dimana letak ruangan dekan fakultas ini ?".

Gladis berpikir sejenak, kemudian tersenyum sinis. "oke, gue bakalan ngasih tau dimana ruangan dekan. Lo tinggal lurus terus ke sana, kemudian lo belok ke kanan dan lurus lagi, terus lo belok lagi ke kanan, nah itu dia ruangannya".

"oh, kalau gitu makasih yah, aku duluan". Ucap Kiara meninggalkan mereka.

Gladis dan teman-temannya tertawa setelah Kiara sudah jauh. "pinter juga lo dis ngerjain tuh cewek miskin. Itu kan jalan menuju kelas Kevin".

"iya dong, Gladis gitu loh", ucapnya membanggakan diri.

"kalau Kevin ketemu sama tuh cewek pasti dia juga bakalan dikerjain sama dia. Selera Kevin kan tinggi, jadi pasti dia juga nggak mau kalau ada cewek miskin dan kampungan yang kuliah di universitas yang elite ini apalagi satu fakultas sama kita. Bisa-bisa kampus kita jadi ketularan kampungan".

"betul banget, gue juga nggak setuju kalau ada cewek kampung yang kuliah disini".

***

 Kiara terus berjalan mencari ruangan dekan.

"tadi kata mereka ruangan dekan bagian sini, tapi kok nggak ada sih, malahan cuma kelas". Kiara terus berjalan sambil celingak-celinguk mencari ruang dekan.

Kebetulan Kevin dan teman-temannya ingin keluar dari kelas. Dan tanpa sengaja Kevin bertabrakan dengan Kiara.

"aw..". Kiara langsung jatuh, tentu saja karena bobot tubuhnya kalah dengan Kevin.

"heh...!". Kevin terkejut melihat Kiara. "lo..!", katanya menunjuk Kiara.

Kiara juga terkejut melihat kevin. "kamu..." , ucap mereka hampir bersamaan.

Sincerity {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang