Terdengar suara orang mengetuk pintu diluar. "siapa yah datang pagi-pagi gini ?", bisik Karmila pada diri sendiri. Karmila lalu keluar membuka pintu.
Riko tersenyum ramah saat mendapati Karmila yang membuka pintu. Ini pasti ibunya Kiara, batinnya
"permisi bu", sapa Riko ramah.
"iya, dengan siapa yah ?".
"saya Riko bu temen kampusnya Kiara. Ini bener rumahnya Kiara yah ?".
"oh iya, nak Riko temen kampusnya Kiara yah. Ya udah ayo masuk, ibu panggilin Kiara dulu".
"iya bu". Riko masuk dan duduk di kursi. Karmila masuk memanggil Kiara.
Tidak berapa lama kemudian, Kiara keluar menemui Riko.
"hai rik, kok kamu bisa tau rumah aku sih. Aku kan belum pernah ngasih tau".
"kalo untuk cari alamat sih gampang ra, apalagi alamat lo", ucapnya tersenyum.
"tapi ada apa nih kok pagi-pagi banget datang ke sini ?".
"ya nggak, gue cuma mau main aja ke rumah lo mumpung lagi libur. Karena kalo di kampus gue ngajak lo pulang bareng, susah. Ada aja Kevin yang selalu overprotektif sama lo".
Kiara tersenyum tipis. "iya, aku juga mau minta maaf yah rik atas kelakuan Kevin yang kemarin-kemarin. Kevin emang kayak gitu sama orang yang baru ia kenal. Tapi sebenarnya dia baik kok. Maaf yah".
Riko tersenyum tipis.
Karmila keluar dari dapur membawa nampan yang berisi teh. "ini diminum tehnya nak Riko".
"iya bu makasih".
"nak Riko ini ada urusan yah sama Kiara makanya pagi-pagi sekali sudah datang ke sini".
"emm iya. Bukan urusan kuliah sih bu. Inikan hari minggu, saya rencananya mau ngajak Kiara keluar".
"oh gitu..".
"gimana ra, kamu ada waktu nggak keluar jalan-jalan sama aku ?".
Kiara menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "i..iya deh. Ya udah bentar yah aku ganti baju dulu".
"oke".
***
"hubungan lo sama Kevin gimana ra?", tanya Riko saat mereka jalan-jalan di taman.
"yah baik-baik aja. Tumben kamu tiba-tiba nanyain hubunganku sama Kevin".
"yah nggak. Cuman pengen ngepastiin aja lo masih jalan sama dia atau nggak".
Kiara mengernyit. "kok kamu ngomong kayak gitu, seakan-akan menunggu aku sama Kevin nggak bersama lagi".
Riko tersenyum tipis. "ternyata lo bisa nebak juga yah isi pikiran gue".
"hah ?", Kiara melongo. "kamu....".
"lo percaya nggak yang namanya cinta pada pandangan pertama ?".
Lagi-lagi Kiara mengernyit bingung. "maksud kamu ?".
"jawab aja dulu, lo percaya nggak orang jatuh cinta pada pandangan pertama ?".
Kiara menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "yah karena aku pernah denger orang ngalamin itu, mungkin iya aku percaya. Kenapa emangnya ?".
"itu yang gue rasain sama lo". Kiara tiba-tiba menghentikan jalanya karena begitu terkejut. Lidahnya kelu, kemudian menatap Riko yang juga menatapnya sedari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity {End}
RomanceAbout love story yang ceritanya udah mainstream. Dituangin aja daripada berjamur tinggal di laptop. Cerita ini udah lamaaa banget, namun baru sempat di publish. Bahasanya masih abal-abal, jadi butuh peng-edit-an ekstra. So, if you don't like it, ng...