34

44 6 0
                                    

Kevin sedang menonton film di sofa ketika sahabat-sahabatnya datang. "hei vin, sendiri aja sih nontonnya", sapa Doni.

"emangnya lo pikir gue harus nonton sama siapa? di rumah ini kan cuma ada gue sama bi Sinom. Kalo bi Sinom gak usah ditanya", jawab Kevin dengan wajah datar.

"lo nonton komedi yah? tapi kok muka lo datar-datar aja gitu? itu kan lucu banget... ha ha ha..", ujar Fendy kemudian tertawa. Zeni dan Doni juga ikut tertawa. Tapi Kevin, senyum saja tidak, mukanya datar banget. Emang sih tadi pas nonton, wajah Kevin emang ke arah tv, tapi pikirannya melayang-layang entah ke mana. Pasti lagi mikirin Kiara nih?

"vin, itu kan lucu banget, ok lo gak ketawa sih? Gue aja yang baru dateng langsung ketawa", ujar Zeni.

"tau tuh...aneh loh", tambah Doni.

"karena bagi gue itu gak lucu sama sekali!".

Zeni, Fendy dan Doni melongo  saling pandang. Kemudian mereka  menggeleng-gelengkan kepala.

"bilang aja dari tadi lo emang gak merhatiin tv-nya", cerocos Fendy.

"apa lo bilang!", Kevin menatap Fendy tajam.

"nyantai aja kali vin, tatapan lo kok kayak mau makan gue sih. Gue kan cuma ngomong apa adanya". Ujar Fendy sok bergidik ngeri.

"udah ah, muka lo kok kayak lagi sensi gitu sih vin, kayak cewek aja tau gak yang lagi pms. Mendingan kita keluar yuk cari makan, dimana kek gitu....", ujar Zeni.

"setuju! Kebetulan gue laper nih", tambah Doni.

"males ah", tolak Kevin dengan nada lesu.

"lo itu rese' banget sih vin, lagian gak bosen apa tinggal di rumah terus, mendingan kita keluar, have fun, iya gak guys".

"yoi, ayo vin..". Doni dan Fendy menarik tangan Kevin.

"gue bilang males yah males, jangan maksa-maksa akh..".

"vin,jangan mulai deh yah, lo itu nyebelin banget tau gak akhir-akhir ini...ikut gak..!!"

"nggak!!".

Zeni, Fendy dan Doni saling pandang dan mengkode. Seketika langsung menarik  tangan Kevin bersamaan dengan keras.

"woy..rese' tau gak kalian..!" teriak Kevin.

"lo tuh yang lebih rese'..!!". Balas mereka serempak.

Meskipun Kevin terus menolak, tapi akhirnya ikut juga karena dipaksa dan ditarik-tarik oleh mereka. Iyalah..satu lawan tiga..

***



Mobil mereka berhenti di restoran tempat Kiara bekerja. Kevin yang baru sadar langsung terkejut. "ki..kita kok ke sini ?", tanya Kevin dengan suara tercekat.

"iya zen, kok kita berhenti si sini sih", tanya Doni pura-pura.

"gue laper nih, mending makan dulu. Emangnya kalian gak laper apa ?".

"wah, kebetulan gue juga laper banget", ujar Fendy mengelus perutnya.

"tapi gue gak laper, jadi bisa kita pergi sekarang", sela Kevin tiba-tiba.

"don, lo laper juga gak?", tanya Zeni.

Doni mengangguk. "iya nih, gue juga laper".

"tiga lawan satu, berarti lo yang harus ngalah vin..lo harus ikut makan juga".

Kevin menghembuskan napas dengan kesal. "tapi kenapa harus disini sih? emangnya gak ada tempat makan yang lain apa ?".

"emangnya kenapa kalo disini? menurut gue sama aja kayak restoran yang lain, malahan disini lebih enak".

Sincerity {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang