24

65 5 0
                                    

Setelah sampai, Kiara langsung masuk ke panti diikuti Kevin di belakang.

"bu...", mata Kiara yang awalnya tertuju pada Halimah, tiba-tiba mengalihkan pandangannya pada seorang wanita yang sedang duduk di dekat Halimah. Wanita tersebut tak terlalu tua, bahkan umurnya mungkin belum mencapai kepala empat. Kiara mengernyit heran melihat wanita tersebut, begitupun Kevin yang juga sedang berdiri di samping Kiara.

"Kiara, ibu ini...", perkataan Halimah terhenti saat wanita itu tiba-tiba berdiri dengan mata yang berkaca-kaca, kemudian seketika langsung memeluk Kiara. Kiara spontan kaget.

"Kiara, anakku....", ucap wanita itu. Ucapan wanita itu tentu sangat membuat Kiara kaget bukan main. Dia tiba-tiba melepaskan pelukan wanita itu. "anda siapa ?", tanya Kiara bingung.

"Kiara ini ibu kamu nak, ibu kandung kamu".

Kiara begitu terkejut mendengarnya, begitu pun dengan Kevin.

"ibu yang telah melahirkan kamu", lanjut wanita itu.

Kiara menggeleng-gelengkan kepalanya seperti tidak percaya.

"bu.. apa maksud ibu ini ?", tanya Kiara pada Halimah seperti tidak percaya.

"benar Kiara, dia ibu kandung kamu, ibu yang telah melahirkan kamu. Dia sengaja datang ke sini untuk mencari kamu".

Mata Kiara mulai berkaca-kaca.

"maafkan ibu Kiara, ibu memang salah. 19 tahun yang lalu ibu memang sengaja membuang kamu dipanti ini. Ibu bener-bener khilaf, ibu nggak punya pilihan lain, kamu terlahir sebagai anak diluar nikah. Dan waktu itu ibu memang masih bener-bener labil, karena ibu melahirkan kamu saat umur ibu masih 17 tahun", ucap wanita itu sambil menangis.

Bagaikan ada sebuah pedang yang menusuk hati Kiara saat mendengar penjelasan wanita itu, lebih-lebih saat ia mendengar bahwa dirinya memang hasil hubungan diluar nikah seperti dugaannya selama ini.

Mata Kiara yang awalnya berkaca-kaca karena tak sanggup lagi membendungnya, akhirnya air matanya keluar. "ja..jadi bener a..ku ini memang anak haram ?". 

Kevin terkejut mendengar ucapan Kiara, begitu pun Halimah dan ibu kandungnya. "aku memang bener-bener anak haram?", ucap Kiara masih menangis.

"maafkan ibu Kiara, maafkan ibu...,ibu nggak pernah bermaksud untuk membuang kamu, ibu...".

"nggak bermaksud ibu bilang?", potong Kiara. "setelah ibu mencampakkan aku bertahun-tahun, ibu masih bisa ngomong gitu", ucap Kiara dengan nada emosi. "apa ibu lupa ? Ibu sudah mencampakkan aku selama 19 tahun, aku tumbuh tanpa seorang ibu dan ayah kandung. Kalo bukan karena bu Halimah, mungkin aku nggak pernah ngerasain gimana rasanya disayangi oleh seorang ibu. Ibu nggak pernah tahu dan mengerti bagaimana perasaan aku selama ini. Aku selalu dihina, dicaci maki hanya karena aku tumbuh dipanti asuhan. Dan semua orang menganggap kalo setiap anak yang tumbuh dipanti asuhan itu adalah anak haram. Dan ternyata emang bener. Ibu sama sekali nggak ngerti perasaan aku ! ", ucap Kiara emosi dan masih menangis.

"maafkan ibu Kiara, maafkan ibu.. ibu bener-bener menyesal", wanita itu juga menangis.

"ibu nggak bisa minta maaf dengan mudahnya seperti ini. Meskipun ibu adalah ibu kandung aku, tapi aku bener-bener nggak bisa maafin perbuatan ibu yang membuang anak kandungnya sendiri".

"Kiara....".

"terus untuk apa lagi ibu datang kesini mencari aku, hah ? Kenapa ibu nggak lupain aja kalo ibu pernah punya anak seperti aku. Kenapa ibu harus muncul di hadapan aku setelah belasan tahun membuang aku !".

"Kiara, kamu tenang Kiara..", ucap Kevin memegang kedua pundak Kiara bermaksud menenangkannya, tapi Kiara malah menepis kedua tangan Kevin tanpa melihatnya.

Sincerity {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang