Nana

23.4K 2.2K 303
                                    

Hari yang ditunggu pun tiba.

Setelah hampir dua minggu lamanya persiapan dan saling mengenal baik Mark maupun Hyuck sigap memahami karakteristik masing-masing.

"A-ayah Hyuck takut.." lirih gugup Hyuck. Sambil mengeratkan pelukan ke lengan sang ayah.

Youngho tersenyum, anaknya yang begitu cantik hari ini terlihat dewasa namun sifat manja dan 'butuh ayah' ditampilkan oleh Hyuck.

"Don't be my son. Ingat ayah akan selalu ada di dekatmu, Hyuck"

Senyuman ayahnya setidaknya bisa mengurangi grogi Donghyuck. Namun tetap saja masih banyak pertanyaan terkubur dalam hatinya.

Ya, iya tentu. Ini adalah pernikahan pertama (dan terakhir) Donghyuck. Menikah di usia muda dan..

Mengenakan gaun pernikahan? Tentu bukan yang Hyuck pikir selama hidup 17 tahunnya kebelakang.

Bagaimana yang tidak mungkin menjadi mungkin adalah hal yang Mark yakini kepada pemuda cantik dengan uraian rambut sambut indahnya. Poles wajah yang tepat tak mengurangi kesan cantik Hyuck meski dia masih gugup.

Salah satu pelayan pengurus pernikahan Hyuck masuk ke ruang khususnya. Pelayan itu mengatakan sudah waktunya mempelai wanita— maksudnya pria kedua naik ke altar.

"A-ayah.." lirih pemuda cantik itu. Menoleh ke sang ayah yang masih tetap tersenyum tampan di umur mendekati kepala empat.

Youngho mengelus punggung Hyuck lalu mengecup kening anaknya sebentar.

"Jangan takut sayang, ayah akan bersamamu"

Setelahnya perlahan langkah kaki anak dan ayah itu tepat di depan ruangan ballroom dengan dekorasi pernikahan mewah ala klasik.

Dari jarak yang tak terlalu jauh pemuda tampan berbalut jas pengantin putih layak pangeran melihat betapa indahnya calon pengisi hidupnya yang berdampingan bersama calon sang ayah mertuanya.

Youngho —calon ayah mertua, tersenyum lalu mulai melangkah mengantar anak kesayangannya berdiri bersama pemuda tampan itu.

Sang ayah mertua menghela nafas lalu menatap baik sang anak maupun pemuda tampan itu. Senyum tulus terkembang.

"Aku percayakan anakku padamu, Lee" pinta Youngho pelan dihadiahi tatapan serius oleh Mark.

"Tentu, Tuan Seo" —meraih tangan Hyuck yang telah diserahkan untuk dibawanya menaiki altar yang bertangga.

Pendeta tersenyum sekilas menatap keduanya. Suaranya berkumandang mengawali pengikatan hubungan suci hari itu. Dimana pemuda Lee yang dewasa akan menjadikan bocah anak Tuan Seo menjadi miliknya seumur hidup.

Mereka saling berhadapan. Menatap manik satu sama dan saling mengumandangkan janji pernikahan.

Sepasang cincin ornamen Yin-yang terpasang indah di jari manis keduanya.

Sorak kebahagiaan membuat janji pernikahan mereka terasa begitu ramai apalagi saat pendeta mempersilahkan untuk menunjukkan cinta (berciuman).

Mark Lee, tokoh utama pangeran mendekati mempelainya. Memberikan kecupan manis bibir mungil Donghyuck yang terpoles lip merah muda.

'kakiku jadi jeli rasanya!'

•••

Mark tengah membersihkan dirinya setelah hampir seharian menyambut tamu sana-sini. Baik keluarga, teman, bahkan reaksi kerja.

Rasanya pegal sekali badan kekar pemuda tampan itu. Selama mandi Mark yang seorang pria normal berpikir.

Tentu tentang 'malam pertama'

Mr. LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang