Juu Shi

14.8K 1.5K 42
                                    

Vote komennya dong ):
Kalau minim Gi ngerasa ceritanya jelek dan nangis aja T^T

———

Wajah-wajah bahagia dua pemuda itu tersaji di wajah-wajah manis mereka. Apalagi mereka tambah manis dengan cup eskrim stoberi yang mereka makan.

"Hyuck, rasanya aku mau menangis menaiki hampir semua wahana"

"Aku juga. Tapi tadi aku ingat!—" Donghyuck menoleh.

"ADA SESEORANG YANG KETAKUTAN SAAT MAU NAIK ROLLERCOASTER HAHAHA"

Jari telunjuk dan ibu jari tangan kanan Donghyuck beraksi. Mencubit paha pemuda yang merintih menahan tangis karena kesadisan sahabatnya.

"HUWAAAA KAU GILAAA HYUCK" —Teriak toa Yangyang.

Donghyuck acuh tak acuh. Meski menahan malu karena bocah itu berteriak seperti orang gila.

"Hiks sakit huhu.." rintih Yangyang.

Rasa iba Hyuck muncul. Dia duduk mendekat lalu memeluk bocah tanggung yang menangis itu.

"Diam-diam, kau mau apa? Boneka?"

Ajaibnya mahkluk itu terdiam. Menatap penuh harap ke Donghyuck yang memang tau apa yang diinginkan sahabatnya.

"Yasudah ayo kita keluar. Oh ya kau tidak mau naik kincir?"

Yangyang menoleh, "itu membosankan Hyuck"

Donghyuck mengangguk lalu melangkah keluar dari istana wahana itu dan menuju ke toko boneka.

•••

Yangyang nampak berbahagia melihat boneka-boneka terpampang di toko kecil namun menenangkan itu.

Lain hal dengan Donghyuck yang sama sekali tidak memiliki minat dengan mainan anak perempuan tersebut. Dia lebih suka memasak dan makan. Ya.

Langkahnya mendekat menuju penjaga kasir yang nampak fokus membenahi letak boneka-boneka.

"Permisi tuan?" Panggilnya.

Sosok pria dewasa itu membalikkan badan mendapati Donghyuck yang menatapnya penuh.

"Ya?"

"Temanku mungkin agak lama mencari boneka. Apakah boleh?" Sosok itu tersenyum hingga lubang cacat terhias di wajah berumur tapi tampan miliknya.

Donghyuck semakin penasaran dibuatnya. Dia seperti tak asing dengan lekuk wajah pria itu.

"Tuan apakah kita pernah bertemu?"

Pria yang tadi membersihkan debut tipis di mejanya mendongak menatap Donghyuck.

Senyumnya terlukis lagi.

"Tentu"—sambil menyodorkan tangan, disambut oleh Donghyuck.

"Aku Jeffrey Jung. Mantan suami Lee Taeyong dan ayah kandung dari Mark Lee."

Kalimat itu sukses membuat otak Donghyuck mengingat fase saat pernikahannya dengan Mark.

Pria ini selalu kedapatan melihat ibu mertua Donghyuck dan melihat Mark dari kejauhan. Terkadang Pria itu berbincang sejenak dengan ayahnya.

Donghyuck kelabakan, "Ouh s-saya Seo Donghyuck— lebih tepatnya Lee Donghyuck, istri dari Mark Hyung. Hm maaf saya tidak tau anda siapa, maaf hehe.. t-tuan Jung"

Jeffrey tertawa kecil. Begitu menggemaskan menantunya ini. Pantas saja Mark ingin cepat menikah.

"Biasa saja Donghyuck. Aku tidak mempersalahkan itu. Ada alasan yang tidak perlu kau pahami, Haha. Juga, panggil saja aku Aboeji atau appa. Jangan Tuan Jung, kau menantuku nak." Balas Jeffrey.

Mr. LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang