"Dek,bangun" Evi membangunkan Intan karena sekarang sudah menunjukkan pukul 05.00 artinya Intan harus melaksanakan kewajiban shalat shubuhnya karena ini hari sabtu ia memutuskan untuk belajar full hari ini meskipun sekolah libur .
"Iya,mah" Intan mengucek matanya dan Evi pun berlalu.
Intan meregahkan otot-otot tangan nya dan menguap sesekali lalu ia kekamar mandi untuk membersihkan diri terlebih dahulu,ketika selesai shalat shubuh Intan melantunkan ayat-ayat dari Al-qur'an .Kebetulan Ivan melewati kamar Intan, ia habis dari kamar mandi dan ingin langsung tidur lagi dikamar Ilmi, tak sengaja ia memberhentikan langkahnya saat mendengar Intan melantunkan ayat suci Al-qur'an dan menoleh kearah sumber suara berasal dan ia mendapati perempuan yang mengenakan mukenah berwarna putih dan memegang Al-qur'an ukuran sedang yang berwarna coklat , Ivan mengetahui itu adalah surah Ar-rahman salah satu surah yang Ivan favoritkan ia mendengar bacaan ayat tiap ayat dari Intan ,suara merdu dengan tartil huruf yang tepat cukup membuat jantung Ivan berdetak lebih kencang.
"Subhanallah," gumamnya.
Intan tetap melantunkan ayat demi ayat ia tak sadar jika ada seseorang yang memperhatikannya dari sisi pintu kamarnya, dan Ivan ia tenggelam dengan bacaan ayat yang Intan lantunkan.
Prang...
Suara gelas pecah terdengar ternyata Evi menjatuhkan gelas.
"Astagfirullah,"
Intan berhenti melantunkan ayat suci Al-qur'an karena terkejut dan Ivan pun terkejut mereka langsung menoleh kearah sumber suara, kemudian Intan mendapati seseorang laki-laki itu lagi kini ia berdiri diambang pintu dengan badan terbalik membelakangi Intan ,tak lama laki-laki tersebut membalikkan tubuhnya jadi kearah Intan, mata mereka bertemu. Ivan langsung berlalu dan meninggalkan senyuman manisnya. Demi apa pun pipi Intan terasa panas dan detak jantungnya berdegup lebih cepat, Intan sudah tidak fokus lagi untuk membaca Al-qur'an dan ia pun mengakhiri kegiatannya itu setelah melepas mukenah dari tubuhnya Intan berjalan kedapur untuk melihat mamahnya itu.
"Kenapa mah? " tanya Intan.
"Tadi gak sengaja pecahin gelas, jadi mamah belum buatin kopi buat papah kamu"
"yaudah biar aku yang buatin aja mah, "
"eh gak usah, kamu bangunin aja kakak kamu. Kayaknya dia belum bangun "
"oke mah,"
Intan berjalan menuju kamar Ilmi yang berada disamping kamarnya sebelum ia mengetuk pintu, Intan terlintas sesuatu difikirinnya.
"Kerjain ah, semalem kan kakak ngerjain gue Hehehe."
Sebelum kekamar Ilmi, Intan memasuki kamarnya terlebih dahulu ia mengambil gelas yang berisi air walaupun airnya tinggal setengah tapi itu cukup berharga bagi Intan, Intan pun berjalan mengendap-ngendap saat memasuki kamar Ilmi berharap suara pijakan kakinya tidak terdengar ia pun mendapati Ilmi yang masih tertidur dengan tubuh terbalik membelakangi Intan tapi Intan merasa aneh kok Ilmi memakai sarung berwarna coklat , tetapi Intan tidak memperdulikan dan.
Byuurr...
Air pun jatuh tepat diwajah, Intan tertawa cekikikan.
"Kakak bangun,"
Lalu yang menjadi korban pun berbalik badan dan, jreng, ia adalah Ivan ,ia bangun dan terduduk diatas kasur dan Ivan memasang wajah kesalnya.
"Ups,"
Mati gue, saat ini Intan panik karena yang dia guyur adalah Ivan bukan Ilmi dan Ivan masih terduduk diatas kasur dengan wajah yang menunduk tak lama ia menoleh kearah Intan dengan tatapan yang tajam tentunya lalu Ivan menyadari itu adalah Intan ia langsung memasang senyum hello kitty nya ,manis bukan?.