Di perpus...
"Gue dah selesai"
"Apa" Yuju menengok June
"Ga percaya?"
"Siniin bukunya" Yuju merampas buku June dan melihatnya
"Eh iya udah selesai"
"Ga bohong kan gue"
Yuju memutar bola matanya dan mengembalikan buku June
"Gue mau pulang"
"Yah, terus aku"
"Ya terserah"
June pergi meninggalkan Yuju sendiri, lalu June kembali lagi
"Kenapa?"
"Pinjem hp lo"
"Buat apa"
"Udah, gue balik" June mengembalikan hp Yuju
"Dasar aneh"
Setelah selesai mengerjakan tugasnya, Yuju pergi ke depan sekolah menunggu abangnya. Sambil menunggu, ia membuka hpnyaBangong
Dek lo pulang naik bus yApa, pulang sendiri. Udah sore ni bang. Masa aku suruh pulang sendiri. Lagian aku belum tahu daerah ini
Bangong
Pokonya pulang sendiriYah... Bang
Bangong
Read"Abang ni gimana sih. Masa aku suruh pulang sendiri"
"Udah sore juga"
"Ada bus lewat tuh" Yuju naik bus itu.....
"Duh, kok gaada sinyal. Gimana pulangnya"
"Udah malem pula. Hiks.. Hiks..." Yuju menangis di pinggir jalan. Namun ada motor lewat
"Ngapain lo malem-malem di pinggir jalan sendiri. Nangis pula"-June
"Hiks.... Hiks....Hiks..." Yuju tambah menangis
"Eh diem dong. Gue dikira ngapa-ngapain lo nanti"
"Aku gabisa pulang. Mau telfon juga gabisa"
"Ya jelas ga bisa lah. Ini tempat terpencil"
"Terus aku harus gimana, hiks..."
"Buruan naik"
Yuju diam saja
"Gue bukan orang jahat kok, gausah takut"
Yuju menghapus air matanya dan naik ke motor JuneSampai di rumah, Yuju langsung turun dan memeluk mamanya sambil menangis
"Kamu apain anak saya, ha?" papa Yuju menatap June tajam
"Saya ga apa-apain anak om"
"Buktinya dia nangis. Kalau kamu ga apa-apain dia, dia gamungkin nangis gitu"
"Tapi beneran om, saya ga ngapa-ngapain Yuju"
"Oh... Masih mbantah. Turun kamu, turun" ucap papa Yuju dengan nada tinggi yang membuat June ngeri
"Maaf om, maaf. Jujur saya ga ngapa-ngapain Yuju, saya pamit dulu" June mengegas motornya kencang
"Hei.... Jangan kabur kamu, sini..."
Namun June sudah terlanjur pergi
Di ruang keluarga.
"Kamu diapain dia nak. Biar papa yang urus"
"Aku ga diapa-apain dia pa. Dia malah nolongin aku"
"Lah, terus tadi ngapain kamu nangis"
"Yuju seneng akhirnya bisa pulang"
"Bisa pulang?"
"Semua ini salah abang"
"Kok jadi gue"
"Ya iyalah, abang ga jemput aku"
"Beneran Ong, kamu ga jemput adek kamu"-mama Yuju
"Anu ma, tadi ada acara kampus. Gabisa ditinggal"
"Tapi kan kamu bisa telfon papa"-mama Yuju
"Papa katanya lagi rapat"
"Gaada yang lebih penting dari anak. Bahkan surat pindah bisa papa tolak demi anak"-papa Yuju
Yuju dan Ong cuma 😒
"Iya-iya. Lain kali gaakan Ong ulangi"
"Ya, papa maafkan. Sekarang tidur udah malam"
"Baik pa" ucap Yuju dan Ong bersamaan
"Ong tunggu dulu"Kamar Yuju
"Dek maafin abang ya dek"
"Halahhh, percuma. Sekarang dimaafin besok diulangi ya sama aja"
"Enggak, serius. Ya.."
"Gamau"
"Ya ampun dek, besok abang ga dikasih uang jajan nih"
"Ya, aku maafin. Tapi ada syaratnya"
"Apa?"
"Pertama, harus anter dan jemput sekolah"
"Emang gue supir lo"
"Oh....gitu ya"
"Iya-iya adekku sayang. Apalagi, apa"
"Kedua, traktir aku makan di kafe deket kampus lo ya bang"
"Jangan banyak-banyak loh, habis nanti uang gue"
"Ya suka-suka aku lah"
"Udah ya"
"Satu lagi, terakhir"
"Apa?"
"Beliin tiket konser exo yang VVIP"
"Gila ya lo, ludes tabungan gue"
"Ya udah, ku beri keringanan. Albumnya aja oke"
"Ya oke. Udah kan"
"Iya udah. Makasih abangku tercintahh"
"Iya iya"Nama kontak Yuju
Bangong : Ong