June dan Yuju sedang berjalan-jalan di taman belakang sekolah.
"Yuju"
"Hem"
"Tau gak apa yang waktu itu mereka bicarain"
"Gak tau"
"Lo gak coba tanya"
"Udah"
"Papa lo bilang apa"
"Gabakal kasih tau"
"Emang lo gak penasaran"
Yuju berhenti, June juga
"Aku tu pusing Jun"
"Kenapa"
"Nilai ujian bakal keluar nanti"
"Kan gue udah bilang, lo pasti bisa"
"Tetep aja Jun, aku gak yakin"
June menggenggam tangan Yuju
"Percaya sama gue, lo pasti bisa"
Yuju mencoba tersenyum
"Nah gitu dong. Ni" June menyodorkan coklat pada Yuju
"Makasih" Yuju memakan coklat itu
"Udah siap"
"Gimana ya"
"Percaya deh"
Yuju menganggukMereka berdua pergi ke papan pengumuman yang sekarang cukup ramai, tapi tak seramai tadi.
"Kita bisa tunggu sampai sepi oke"
"Oke"
Setelah sepi, mereka berdua maju. Yuju mencari namanya dari daftar paling bawah, namun sampai di tengah ia belum juga menemukan namanya. Iapun menarik-narik tangan June
"Jun, gimana ni kalau aku tinggal kelas. Udah sampai tengah gaada namaku"
"Sabar, cari lagi yang bener"
Yuju mengulangi hal itu lagi
"Jun"
"Yuju"
"Gimana ni, gaada"
"Ada, gue udah nemuin"
"Peringkat berapa"
"32"
"Jangan bohong Jun, aku lagi panik ni"
"Beneran gak bohong, lo bisa lihat sendiri"
"Jangan-jangan ini salah"
"Bener Yuju"
"June"
"Ya"
"Kayaknya aku mau pingsan Jun"
"Eh.. eh, Yuju"...
"Aduh, aku dimana"
"Di UKS kak"
"Loh Umji"
"Kakak tadi pingsan"
"Terus June dimana"
"Keluar bentar, cari makan. Kakak belum makan kan"
"Iyasih belum"
"Lain kali kakak harus makan tepat waktu ya"
"Iya"
"Itu kak June dateng, aku tinggal dulu ya"
"Iya makasih"
"Ni dimakan dulu"
"Ya makasih"
Yuju memakan makanan yang diberikan June
"Yuju"
"Ya"
"Tadi waktu lo pingsan ada pemberitahuan"
"Soal apa"
"Pembagian kelas"
"Lo pasti kelas 12-1 kan"
"Iya"
"Aku kelas apa"
"Lo kelas 12-2"
"Aku kok jadi takut ya Jun"
"Takut kenapa"
"Waktu kelas 11 ada lo yang banyak bantu. Terus kalau kelas 12 nanti akunya gimana. Siapa yang bakal bantu"
"Gue bakal selalu bantu kok"
"Tetep aja susah Jun. Kita dah beda kelas"
"Pokonya jalanin aja. Kalau ada niat pasti lo bisa ikutin kok. Meskipun terlambat buat pahamin pelajaran yang ada, lo bisa kan. Buktinya lo peringkat 32 satu angkatan. Itu berarti lo pantes ada di kelas 12-2"
"Oke deh aku bakal berusaha coba"
"Emang mau nerusin dimana"
"Gatau sih, belum kepikiran. Lo mau terusin dimana"
"Sama juga belum"
"Eh June, Rose kelas mana. Gak lucu kan kalau dia sekelas sama aku"
"Iya, gue lupa lihat. Bentar gue lihat dulu"
June keluar. Tak lama kemudian ia kembali
"Yuju"
"Ya"
"Kayaknya lo harus persiapin mental lo deh"
"Emang kenapa"
"Dia satu kelas sama lo"
"Yah kok gitu"
"Iya dia peringkat 33, tepat dibawah lo"
"Terus gimana"
"Gue ga bisa jamin kalau dia bakal diem aja ke lo, soalnya sekarang lo udah gak satu kelas lagi sama gue"
Yuju diam
"Tapi tenang aja, gue selalu ada kok. Dan gue bakal selalu bantu lo"
"Makasih Jun"
"Iya"Di rumah Yuju
"Bang"
"Hm"
"Tadi nilainya keluar"
"Peringkat berapa lo dari bawah"
"Jangan ngejek dong bang"
"Biasanya kan gitu"
"Tau gak"
"Gak"
"Bang"
"Hm"
"Hp nya taruh dulu dong"
"Lagi chatan sama Jisoo, gamau"
"Ya ampun bang, dengerin bentar ngapa"
"Gue denger kok"
"Aku peringkat 32"
"Dari 32 siswa, sama aja peringkat paling bawah dong"
"Gak. Itu pararel. Aku peringkat 32 dari 240 siswa"
"Apa, yang bener"
"Iya bener"
"Coba lihat"
Yuju menyerahkan kertas nilainya
"Wah gila, beneran ternyata"
"Bang, beliin hadiah oke"
"Hadiah, minta papa sana"
Yuju turun menemui orang tuanya
"Pa, ma ini"
"Apa ini"
"Nilai ku"
"Wah hebat kamu ya, gak sia-sia kamu belajar sama June"
"Nah. Aku minta hadiah"
"Minta apa"
"Apa ya"
"Gini aja kamu pikirin dulu, jangan terburu-buru, oke"
"Oke ma"
"Karena ini berkat bantuan June, kamu ajak dia main sini ya. Sekalian syukuran"
"Oh, kapan"
"Sekarang gapapa"
"Emang mama udah masak"
"Siapa bilang kita bakal makan di rumah. Kita pergi keluar"
"Yeyyyy, aku bilang dia sekarang ya"Yuju naik ke kamarnya dan mengambil hpnya
Jun
June
Jawab kek, jangan diem aja
June
Junedi
Oke, aku bilang langsung. Lo disuruh mama main sini
Sekarang
Mau syukuran
1 jam kemudian..
"Kok belum di jawab ya. Apa dia marah. Perasaan aku gak ada masalah sama dia"
"Oke, satu-satunya jalan keluar"Wo
Chanwoo
Chanuyaaa...
Jung Chanuyaa.
Atan
readKok cuma di read aja, bales kek
Atan
Lagi gabut kan lo, makanya chat gue. YakanGak kok
Atan
TerusAku chat June tapi gak dibales
Atan
Ututututu... KasianLagi gak bercanda aku
Atan
Tau gak. Dia ngambek sama loPerasaan aku gak buat masalah sama dia tuh
Atan
Ada coba ingetApa ya
Atan
Lo nolak dia tahuTapi kan itu dulu
Atan
SekarangSekarang akunya suka, tapi dia nya entahlah. Gak pernah bahas itu lagi
Atan
Ciee... Ngarep ni yeGak kok, enggak
Atan
Terus kenapa ada perlu sama diaItu, diundang mamaku ke rumah
Atan
Wah, udah saling kenal ternyataYaiyalah, orang papanya June temen kerja papaku kok
Atan
Wah wah wahKenapa
Atan
Peluang lo sama June lebih besar kakKok bisa
Atan
Ya ampun. Gini orang tua lo sama dia temenan. Kalian juga saling kenal dan jadi temen deket. Terus apa gak terbesit di pikiran lo kalau kalian bakal dijodohinMasa sih, aku gak mikir sampe situ
Atan
Lonya telmi sihEh lo di biarin lama lama kelewatan ya. Gini gini aku pararel 32 loh, lo emang berapa
Atan
Maaf banget, gue gak bermaksud ngejek. Tapi gue pararel 5😝
Atan
😎Gara gara lo jadi lupa kan aku. Junenya dimana
Atan
Ni disamping gue, hpnya lagi dicasYaelah. Bilang dari tadi dong. Buruan bilangin, penting. Suruh ke sini sekarang juga. Oke oke
Atan
read