21

209 25 0
                                    

Yuju dan keluarganya sudah siap siap akan pergi ke luar. Namun June belum juga datang
"June udah lo bilangin belum. Bisa dateng gak dia"-Ong
"Tadi aku dah bilang adeknya, tapi gak tahu adeknya bilangin dia apa gak"
"Tapi ini kan.."
"Nah tu dia dateng" Yuju menunjuk June
"Om, tante" June membungkukkan badannya
"Maaf telat"
"Iya nak gapapa"-mama Yuju
"O iya, gimana berangkatnya ini. Mobilnya cuma cukup buat 4 orang. Mama lupa"
"Yah. Gimana sih ma"- Ong
"Saya sama Ong naik motor aja gapapa tante"-Jisoo
"Gak usah kak, aku aja gapapa kok"-Yuju
"Ini udah malem, bahaya. Kalian masih kecil"-Ong
"Nah bener itu" balas Jisoo
"Kalian berempat sama-sama masih kecil" ucap papa Yuju
"Makanya biar papa sama mama aja yang naik motor, yakan ma"
"Nah itu baru benar, udah lama gak naik motor berdua ya pa"
"Lah. Kok jadi kalian"-Ong
"Sst. Biarin papa sama mama mengingat masa muda kita"-papa Yuju
"Yuk ma"
"Yuk"

Akhirnya Ong, Jisoo, June, dan Yuju naik mobil. Sedangkan papa dan mama Yuju naik motor. Tapi..
"Lah kok gabisa jalan mobilnya"-Ong
"Gak tahu, coba lagi"-Jisoo
"Udah. Tetep gabisa. Dek, coba lo keluar cek mobilnya"
"Kok aku"
"Lo kan adek baik nan cantik, harusnya nurut lah"
"Makasih. Tapi gabisa gitu dong"
"Udah-udah, biar gue yang keluar"-June
June keluar dan mengecek mobil
"Pantesan aja gabisa jalan, bannya aja bocor"
"Harusnya tetep aja bisa jalan kan"-Ong
"Eh, coba lihat. Bahan bakarnya aja habis"-Jisoo
"Hahaha..iya" Ong menggaruk kepalanya
"Gajadi pergi dong kita"-Yuju
"Iya nih"-Jisoo
"Harusnya tadi kita yang naik motor ya beb"-Ong
"Iya"-Jisoo
"Lah kok kalian, harusnya aku sama June. Kan itu motornya June" sahut Yuju
"Iyasih, tapi kenapa kalian. Percumah kalau naik motor berdua bareng. Gak romantis, paling sepanjang perjalanan isinya cuma adu mulut. Kalau kita kan beda ya beb"-Ong
Jisoopun mengangguk
"Gak kok, kita gak adu mulut kok. Yakan Ju"-June
"Tapi bener juga kata abang aku. Kita selalu adu mulut kan" June menendang kaki Yuju
"Aww"
"Malah bilang" desis June
"Ya maaf"
"Terus mau gimana nih kita"-Jisoo
"O iya, baru inget. Aku kan ada motor. Kita bisa naik motor bareng"-Ong
"Oh iya, oke. Tapi Yuju sama June gimana"
"Udahlah, biarin aja. Kita cabut dulu ya. Babay.."-Ong
Jisoo dan Ong pergi
"Lah lah lah, kita ditinggal dong"-Yuju
"Lo gak ada kendaraan lagi?"-June
"Gak ada. Lo ada gak"
"Kalau ada ya percuma. Masa lo mau jalan kaki"
"Mau kok, daripada diem di rumah"
"Oke, gue telfonin dulu"

"Halo ma, di rumah ada mobil gak atau motor gitu. Apa, gaada. Kapan pulangnya, besok pagi. Yah, motor-motor. Dipinjem Chanwoo. Dasar. Gak kok gapapa. Ya ma, makasih"

"Gaada ya Jun"
June menggelengkan kepalanya
"Gimana ni kita"
"Yaudah mau gimana lagi"
Hujan tiba-tiba turun. Mau tak mau mereka masuk ke dalam rumah

"Huh, untung aja gajadi pergi. Hujan"
"Iya"
"Bentar"
"Kemana"
"Dapur"
"Mau masak"
"Ya"
"Gue bantu"
"Oh, boleh-boleh"
Di dapur..

"Jun, ambilin tepung dong"
"Dimana naruhnya"
"Di rak atas"
"Gaada, gue udah cari"
"Yah beneran gaada. Berarti harus ambil ni"
"Ambil dimana"
"Di gudang"
"Lo nyimpen bahan makanan di gudang, serius lo"
"Hehehe, tenang aja. Gudang ini gudang persediaan makanan kok"
"Oh"
"Temenin ya"
"Ya"
Mereka berdua pergi ke gudang
"Kok gelap ya Ju"
"Lampunya kan mati, belum diganti. Nyalain senter dong. Aku gabisa lihat"
"Ya iya. Udah kan"
Yuju mulai mencari
"Nah udah"
"Yuk balik"
Sebelum mereka keluar, pintunya sudah tertutup
"Kok gabisa dibuka"-June
"Duh aku lupa ganjel pintunya. Pintunya rusak, jadi kalau buka harus dari depan"
"Yah, gimana keluarnya"
"Kita tunggu"
"Tunggu apa"
"Ya tunggu sampe mereka pada pulang"
"Yaudah deh terserah"
Mereka berdua tetap disana, entah sampai kapan. Hujanpun mulai berhenti, namun belum ada tanda-tanda ada orang datang
"Kok belum pada dateng, udah lama kita disini" Yuju mulai panik
"Kenapa gak lo telfon aja"
"Hpku ketinggalan"
"Sudah kuduga, untung ada ini" June mengeluarkan hpnya
Sebelum menelpon seseorang
Tulit...tulit.      ....
Hp June mati
"Yah bener kan, pasti hp lo mati. Hp lo tu mati selalu di keadaan yang tidak tepat" keluh Yuju
"Kan gue lupa ngecas"
"Udah gak kaget"
"Iyain"
"Terus gimana keluarnya Jun, aku pengen nangis"
"Yah, jangan nangis dong. Ntar gue dikira ngapa-ngapain lo lagi"
"Ya gimana"
June melihat sekitar dan menemukan jendela
"Yuju, tu ada jendela"
"Iya tahu"
"Kenapa gak keluar lewat sana"
"Tinggi Jun, takut lompat aku"
"Tinggi dari mananya, ni tu pendek"
"Lo gila apa gimana. Segitu lo bilang pendek"
Brukk
"Jun"
"June"
"Lo lompat beneran"
"Iya lompat lah, lo kira terbang"
"Terus aku gimana. Aku gak mau disini sendiri"
"Ya lo harus lompat juga"
"Aku takut Jun"
"Kalau lo gamau lompat ya terserah. Gue tinggal"
"June, gimana ni"
"Tinggal lompat apa susahnya sih"
"Nanti kalau aku jatuh, terus lecet, terus berdarah. Gimana dong"
"Gak akan, kan ada gue"
"Tetep aja kalau lo diem, gak pengaruh"
"Buruan cepet, gue hitung. Kalau lo gak lompat, gue tinggal"
Yuju masih ragu melompat
"Satu...."
Yuju mulai naik
"Dua.."
Yuju menutup matanya
"Tiii..."
Yuju melompat dannnnnnnnn............












Hai hai hai. Maapkan aku, jarang up. Soalnya sibuk ni. Tapi setiap ada waktu bakal up kok, tenang aja. Makasih buat yang masih setia baca ini, ku senang sekali. Tambah senang kalau kalian vote dan komen, biar aku semangat berkarya lagi. Oke, makasih..^_^

From Enemy to Love --END (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang