8

338 40 0
                                    

"Bagi tugas, lo yang ini aja"-June
"Lah, kok yang ini. Ini tu susah"-Yuju
"Kalau lo gabisa kerjain tugas ini, berarti lo anak SD"
"Gabisa gitu dong"
"Makanya coba, lo juga belum baca kan"
"Kok tahu, jangan-jangan"
"Apa, gue bisa tahu karena orang kaya lo gamungkin ngeluangin waktunya cuma buat baca buku. Bener kan"
"Bener tu, tapi kok lo bisa tahu"
"Gue juga sama"
"Tapi banyak yang bilang lo tuh pinter"
"Takdir mungkin. Seorang June diciptakan dengan sejuta kelebihan diantaranya kaya, pinter, ganteng, baik, keren, sopan, pokonya idaman semua cewek"
"Hihhh, ogah aku"
"Tunggu aja, bentar lagi lo bakal jatuh ke pesona seorang June"
Yuju bergidik ngeri
"Buruan kerjain"
"Iya-iya ini baru mau dikerjain"

3 jam kemudian...
"Gue udah selesai" June menengok Yuju
"Pantes aja diem, orang dia tidur"
"Tapi kok lucu ya, foto ah" June memotret Yuju
"Kasian, capek dia"
"Gue lanjutin aja tugasnya, lagian tinggal dikit juga"
Tak beberapa lama kemudian June menyelesaikan tugas Yuju. Lalu June pergi membeli minum. Setelah itu ia kembali
"Duh, dingin" Yuju terbangun karena June menempelkan minuman dingin di pipi Yuju
"Makanya bangun, dah jam berapa tuh"
"Astagaa udah jam 7. Gilaa"
"Kenapa, takut gabisa pulang lagi. Terus nangis-nangis di pinggir jalan"
Yuju memukul lengan June
"Aww, sakit. Lo cewek atau cowok sih"
"Aku cewek, kenapa?"
"Lo tuh ya, udah dibantuin malah kayak gitu"
"Bantu apa?"
"Tuh"
"Wahh, akhirnya setelah berjuang mati-matian tugasnya selesai"
"Gue yang berjuang, bukan lo. Lo nya tidur guanya kerja keras. Enak ya, bangun-bangun semuanya udah selesai"
"Hehehe..."
"Hehehe"
"Hehehe"
"Hehehe..."
Akhirnya keduanya tertawa
"Woy" June menggebrak meja
"Waa. Paan sih, kaget tahu"
"Malah cengengesan"
"Hehehe" Yuju tertawa garing dan menggaruk kepalanya
"Ni minum"
"Jangan-jangan lo kasih racun biar aku.."
"Jangan ngasal dong. Udah dibeliin malah..." June melihat Yuju
"Udah habis, makasih"
"Eh lo tu ya"
"Katanya suruh minum. Dah yuk pulang" Yuju mengemasi barang-barangnya dan pergi ke luar
"Dasar.. " June mengikuti Yuju dari belakang

....
"Lo pulang bareng siapa"
"O iya. Bentar"
"Halo, jemput sekarang dong. Cepet ga pake lama. Apa, gabisa-gabisa nanti kalau aku kenapa-napa gimana. Nah gitu dong, oke aku tunggu"
"Siapa tuh" June melihat hp Yuju
"Adalah, kepo.."
"Bangong? Kok aneh namanya"
"Ini tuh panggilan sayang"
"Oh"
"Lo ga pulang"
"Bentar"
"Nah, aku dah di jemput"
Yuju berlari ke arah Ong dan memeluknya, Ong memakaikan helm ke kepala Yuju lalu Yuju naik motor Ong
"Aku pulang dulu, dahh" Yuju tersenyum dan melambaikan tangan pada June"
"Oh, siapanya tuh. Pacarnya mungkin"
"Tinggi juga seleranya, anak kuliahan kayaknya"

-------------------------------------------------------------
"Dek"
"Hmm"
"Siapa tadi"
"Oh. Musuh"
"Boleh juga tuh, deketin adek gue"
"Apa, ogah aku"
"Gini dek, gue cuma mau bilang kalau jangan terlalu benci sama seseorang. Nanti jadinya cinta"
"Aku kan juga udah bilang kalau gabakal suka sama dia, TITIK"
"Ya... Terserah. Yang penting udah ingetin"
Yuju diam aja
"Dek"
"Hmm"
"Kok lo tadi dadah-dadah ke dia"
"Masa sih bang, gak tuh"
"Berarti lo ga sadar"
"Serius tadi aku gak lakuin itu, bener"
"Kalau ga percaya yaudah, pokonya gue lihat semuanya ya"

From Enemy to Love --END (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang