Kali ini adalah jam istirahat dan kini Yuju sedang berjalan di koridor sendiri. Yuju melihat seseorang yang menurutnya ia kenal
"Eunwoo"
"Oh, Yuju"
"Lo sekolah di sini"
"Iya, dan lo juga"
Yuju mengangguk
"Duduk sini, gue mau ngomong"
"Oh oke"
"Sejak kapan lo sekolah di sini. Waktu itu kayaknya lo sekolah di SMA Pelita"
"Iya, bener. Tapi setelah itu papa dinas, kita sekeluarga ikut pindah juga. Lo gimana"
"Sama, juga pindah. Tapi ikut nenek. Papa mama kerja luar kota soalnya"
"Oh. Ternyata Eunwoo yang mereka maksud itu lo"
"Iya"
"Lo dimanapun tetep sama ya, selalu famous"
"Gak juga kok"
"Jangan merendah, semua orang juga bilang gitu"
"Hahaha"
"O iya, ini simpen nomerku. Biar gak putus komunikasi" Yuju menunjukkan hp nya
"Oke"
"Eh, kok selama aku di sini gak pernah lihat lo ya"
"Sama, gue juga"
"Aku gak nyangka punya temen satu SMP yang sekolah di sekolah ini"
"Ya sama, SMP kita aja jauh banget. Bisa dibilang mustahil kita ketemu. Tapi nyatanya bisa"
"Iya. Dunia sempit"
"Wo"
"Ya"
"Ada yang lo taksir gak di sekolah ini"
"Belum, masih baru soalnya gue"
"Sama. Tapi ada yang ku taksir"
"Siapa"
"Adalah"
"Yuju, tau gak"
"Apa"
"Dulu waktu SMP gue suka sama lo"
"Wah, serius" Yuju tak percaya pada ucapan Eunwoo
"Iya, masa bohong"
"Banyak kok yang lebih cantik dari aku, tapi kenapa suka aku"
"Gue suka lo bukan karena cantik"
"Terus"
"Lo tomboy"
"Hahaha. Masa lo suka sama cewek tomboy"
Eunwoo tersenyum malu
"Yuju" Yuju dan Eunwoo menoleh ke sumber suara
"Iya, kenapa"
"Ikut gue, gue mau ngomong"
"Eunwoo aku pergi dulu"
"Ya, jangan lupa kontakan. Oke"
"Oke" Yuju tersenyum dan pergi..
"Mau ngomong apa?" Yuju menatap June
"Tadi lo bicara apa sama dia"
"Oh. Soal masa lalu"
"Lo pernah pacaran sama dia?"
"Ya ampun, apa masa lalu selalu berkaitan soal asmara ya"
"Kan biasanya"
"Gak kok, dulu dia temenku SMP"
"Lo deket sama dia"
"Gak sih, sebatas temen sebangku"
"Terus"
"Tetangga"
"Apa?"
"Emangnya kenapa"
"Berarti kalian deket dong"
"Kan aku udah bilang, gak juga"
"Oh. Lo tadi bicara itu aja"
"Gak sih"
"Bicara apa, gue pengen denger"
"Dia cerita kalau dia pernah suka aku"
"Dia suka lo"
"Katanya sih gitu. Tapi akunya gak tahu. Lagian kenapa juga suka sama cewek tomboy kaya aku"
"Maksud lo dia suka cewek tomboy"
"Hmm.."
"Lo harus lebih feminim lagi. Gue rasa lo tu masih terlalu tomboy"
"Tapi kan aku udah coba dandan"
"Lagi, dan ya. Jepit yang gue beliin belum pernah lo pake"
"Lain kali deh"
"Kenapa"
"Kayaknya gak cocok di akunya"
"Gak kok, lo kan belum coba"
"Oke. Aku coba, tapi jangan ketawa kalau aneh ya"
"Iya"Yuju melepas jepitnya
"Kok dilepas"
"Aneh, gak biasa pake"
"Tapi lo cantik kok, jangan dilepas"
Yuju spontan menatap June. June yang di tatap juga salah tingkah
"Makasih"
June mengangguk
"Nanti lo yang ke rumah gue atau gue yang ke rumah lo"
"Sebenernya aku pengen main juga ke rumah lo, tapi"
"Tapi apa"
"Gak sopan"
"Lah"
"Cewek kalau main ke rumah cowok itu saru, apalagi malem-malem. Gak sopan"
"Kata siapa. Lo percaya gitu?"
"Ya percayalah"
"Astaga"
"Kenapa"
"Itu jaman dulu, sekarang udah jaman now"
"Lo ngremehin"
"Gak juga"
Yuju berdiri dan pergi, tapi
"Yuju"
Yuju berbalik "Apa, lo gabakal bisa pengaruhin aku"
"Tunggu"
"Apalagi"
"Itu, rok lo"
"Gak lucu Jun"
"Gue serius, gak bercanda"
Yuju melihat roknya
"Astaga, gimana nih" Yuju menutup mulutnya dan menangis
"Ya ampun, jangan nangis dong"
"Terus aku harus apa, ketawa gitu. Hiks..hiks.."
"Tutupin pake ini" June memberikan jaketnya pada Yuju
"Gue pergi dulu. Gausah nangis lagi"Setelah itu Yuju ijin pulang, ia tidak memberi tahu June sama sekali. Ia malu pada June.