29

180 25 0
                                    

"Gimana hasilnya"
"Masuk 10 besar bang, peringkat 7"
"Wah hebat. Lo beneran ada usaha"
"Hahaha, iya"
"Sejak kapan beneran niat belajar"
"Sejak punya pandangan bakal kemana kedepannya"
"Emang mau kemana"
"Aku pengen kuliah teknik informatika"
"Keren. Abang akan mendukungmu dek"
"Hahaha. Makasih bang"
"O iya, tumben sekarang jarang pulang sama June"
"Sibuk mungkin bang, yang jelas dia pasti lebih sibuk dari aku. Dia kan kelas unggulan"
"Chat pun gak pernah"
"Ya pernah sih, tapi juarang banget"
"Gimana dek"
"Gimana gimana"
"Ya perasaan lo lah"
"Ya agak gimana gitu, tapi ya maklum lah. Pokonya semua bakal berubah setelah ujian nanti"
"Oke. Terus yang bantu lo siapa kalau gak June"
"Banyak, aku sering belajar bareng sama temen yang lain. Tapi paling sering diajari Donghyuk"
"Jangan-jangan lo suka dia"
"Gak lah, gaakan"
"Dong siapa tadi"
"Donghyuk"
"Dia kayak gimana"
"Baik, pinter, kadang ngeselin"
"Bukannya June juga kayak gitu ya"
"Kalau June ya beda. Dia lebih baiklah dari Donghyuk"
"A....cie cie"
"Gak deh, gak jadi"
"O iya, btw Donghyuk tu peringkat berapa"
"3"
"Widih. June"
"June 2"
"Harusnya lo 4"
"Lain kali lah bakal kuusahain"
"Oke. Semangat"
"Semangat"
Sampai rumah...

Setan
Ada waktu gak

Ada kok ada. Lagi free soalnya

Setan
Bisa ketemuan sekarang

Dimana

Setan
Ntar gue kabari. Gue jemput 15 menit lagi. Cukup gak

Cukup cukup

Setan
Boleh gak, lo pergi

Ya bolehlah, kan sama June perginya

Setan
😎. Buruan siap-siap

Ya oke

Yuju pov
Yuju segera bersiap-siap.
"Baju yang mana ya, yang ini atau yang ini"
"Kok pusing ya, kayak mau ngedate aja. Padahal biasanya kalau pergi sama June gak pernah gini"
"Huh. Gimana ni"
"Cap cip cup kembang kuncup. Pilih mana yang mau di cup"
"Oke. Pakai ini"

June pov
"Pake apa ya"
"Mau kemana nak"
"Anu ma mau"
"Oh, mama tahu"
"Bukan kok bukan"
"Halah gausah gengsi. Kamu pake ini aja, jangan pake jas. Jas tu untuk formal. Ini kan gak formal. Kalau kamu mau lamar dia baru pake ini"
"O...gitu ya. Makasih ma"
June ganti baju dan segera pergi ke rumah Yuju.

Setan
Dah belum

Bentar lagi, belum sampe kan

Setan
Belum kok, sans lah. Gausah buru-buru

Ya, makasih

June melihat ke arah kamar Yuju yang kelihatan dari jalan

June melihat ke arah kamar Yuju yang kelihatan dari jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lagi dandan rupanya. Ya ampun" June geleng-geleng
10 menit kemudian
"Loh kok udah sampe"
"Baru aja nyampe kok. Hai, lama tak jumpa"
"Hahaha, hai" Yuju canggung

 Hai, lama tak jumpa""Hahaha, hai" Yuju canggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Udah kan"
"Udah kok udah"
"Yuk"
"Ya"

-------------------------------------------------------------
"Diminum"
"I-i iya" Yuju gugup lagi. Entah berapa lama ia tidak bicara berdua dengan June. Maka dari itu Yuju semakin gugup
"Selamat, udah masuk 10 besar"
"Iya makasih. Selamat juga"
"Ya. Maaf"
"Kenapa"
"Udah lama gak ketemu, gak chat pula"
"Iya gapapa, aku juga minta maaf"
June mengangguk
Canggung lagi. Lagi...lagi...
"Emm, sebenernya ada yang mau gue tanyain"
"Tanya aja, gausah sungkan"
"Tapi jujur ya"
Yuju mengangguk
"Selama ini di kelas sering sama siapa"
"Banyak. Tapi lebih sering sama Eunha soalnya sama-sama jadi sekertaris"
"Lagi"
"Donghyuk. Selama aku di kelas 12 ini dia banyak bantu. Sering ajarin yang aku gak bisa. Kadang juga sering anter pulang kalau udah malem"
"Oh. Lo gaada apa-apa kan sama dia"
"Maksudnya"
"Gaada rasa kan sama dia"
"Enggak kok enggak"
"Yuju"
"Ya"
"Gue mau minta tolong"
"Tolong apa"
"Jaga perasaan gue, ya"
Yuju cengoh
"M-maksud gue, jaga perasaan gue sebagai sahabat lo. Biar gue selalu jadi nomor satu setelah abang lo"
"Oh. Pasti, tenang aja. Pokonya gaada yang akan berubah kok"
June sedikit kecewa dengan apa yang Yuju katakan. Namun ia intropeksi diri juga. June tak pernah menyatakan perasaannya secara langsung pada Yuju.
"Gue bakal jujur Yuju. Tunggu bentar lagi, setelah lulus gue bakal bilang" batin June
"Jun"
"June"
"Oh. Ya, kenapa"
"Habis ini mau kemana"
"Maunya ke mana"
"Ke rumahmu boleh"
"Serius"
"Ya"
"Oke"
"Sebelumnya anterin ke toko buah ya"
"Mau beli buah"
Yuju mengangguk
..

.
"Mama, ada yang cariin"
"Siapa"
"Halo tante, saya Yuju. Temennya June. Ini"
"Buat tante"
"Iya"
"Makasih ya nak. Duduk dulu"
"Iya"
Tak berapa lama kemudian mama June membawa camilan dan minuman
"Ini nak"
"Gausah repot-repot tante"
"Enggak kok. Gak repot"
"Makasih"
"Iya"
"Kok kayaknya kamu gak pernah main sini ya"
"Iya gak pernah. Baru pertama ini"
"Pantes aja tante belum pernah lihat kamu"
"Hahaha. Tapi kalau om udah pernah lihat saya"
"Kok bisa"
"Om temen kerjanya papa"
"Wah. Beneran"
"Iya"
"Ngomong-ngomong kamu dari mana"
"Tadi habis diajak June"
"O... Jadi ini toh yang diincar June. Menantu idaman ini. June pinter" batin mama June sambil cengar-cengir menatap June
"June pinter ya"
"Iya tante, June pinter"
"Hahaha ternyata kamu sepemikiran sama saya. Udah berapa kali June main ke rumah"
"Sering tante, June juga udah kenal sama papa, mama, apalagi abang. Kalau lagi ngomong sama abang, dah pasti gabakal ada yang bisa ganggu"
"June bisa juga"
"A-aa apaan sih ma"-June
"Tapi akhir-akhir ini June jarang main tante. Kita juga jarang ketemu, soalnya sibuk mikir ujian. Dan ya, setiap saya lewat kelas June. June selalu belajar terus. Makanya dia pinter. June pinter"
"Maksud kamu"
"Iya, June pinter dalam hal pelajaran. Maksud tante itu juga kan"
"Oh.. Iya.."
"Polos Yuju ni. Tak pikir June pinter karena pilih dia. Ternyata pinter pelajaran toh. Ada benernya juga sih" batin mama June lagi
"Tante saya pamit pulang dulu, udah malem. Besok sekolah"
"Iya nak. Lain kali main sini lagi ya"
"Ya tante. Permisi"
"Ya nak. Pulang sama siapa"
"Saya jalan sendiri aja tante, deket. Komplek sebelah"
"June ni gimana, ada ceweknya kok gak dianterin pulang"
"Apa" Yuju otomatis kaget
"Maksud mama ada temennya, cewek lagi. Kok gak dianter pulang" June menjelaskan
"Oh..."
"Yuk gue anter"
"Ya"

.
.
"Makasih June"
"Iya. Semangat, bentar lagi lulus"
"Semangat" Yuju mengepalkan tangannya














Gantinya kemarin

From Enemy to Love --END (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang