3

4.7K 193 2
                                    


Hujan di awal bulan yang membuat matahari seakan-akan enggan untuk menampakkan sinarnya barang sedetik pun. Hari ini benar-benar diguyur hujan dari pagi hingga siang menjelang.

Kevin yang baru saja menyelesaikan operasi, saat ini pun hanya diam mematung dengan segelas cangkir susu hangat dengan pandangan kosong menatap keluar jendela ruangannya itu. Seakan ikut terbawa suasana yang dilantunkan oleh gemercik air hujan. Namun tiba-tiba pikirannya tertuju pada sosok gadis yang beberapa hari lalu ia temui.

Gadis yang membuat Kevin terus memikirkannya, walaupun tidak ada hal yang spesial dalam pertemuannya itu. Awal pertemuan Kevin dengan gadis belia itu memang rada sedikit membuat Kevin kesal karena pada saat itu ia dalam situasi tergesa-gesa, dan secara spontan memarahi gadis yang tidak melihat jalan ketika berpapasan dengannya. Berbeda dengan pertemuan kedua nya, yang mana sampai saat ini bahkan ia tidak mengerti kenapa degup jantung nya selalu berdetak tidak karuan kala ia kembali mengingat kejadian itu.

Kevin hampir tidak habis pikir, kenapa masih ada perempuan yang seceroboh seperti gadis yang ia temui waktu itu. Perlahan Kevin menarik napas nya dan menghembuskan nya pelan, padangan kosong yang tadi nya melihat ke arah langit, perlahan mulai kembali fokus dan mengedarkan pandangannya ke arah taman rumah sakit tersebut.

Namun lagi-lagi netra nya kembali menangkap satu orang yang kini tengah sibuk mengadahkan telapak tangan nya menampung butir hujan dengan senyum terindah yang terukir di wajahnya. Sempat menggelengkan kepala nya tak percaya, Kevin merasa ada yang salah dengan degup jantung dan juga otak nya.

Pasalnya, baru saja ia memikirkan sosok gadis yang ia temui beberapa hari lalu, sekarang ia malah kembali terbayang wajah gadis itu, dan bayangan itu seakan nyata ia lihat saat ini.

Entah betul atau tidak ini hanya hayalan Kevin, namun hati nya seakan terus tergerak untuk memperhatikan gadis yang tampak begitu bahagia dengan kegiatannya saat ini.

Melihat hal itu, Kevin secara tidak sadar menarik sudut bibir nya membentuk lengkungan.

"Pak!" Aruna sedikit berteriak.
Membuat lamunan Kevin buyar seketika, lalu mengusap dada nya pelan.

"Kamu itu ya, kalau ingin masuk ke ruangan orang itu di ketuk dulu. Apa kamu tidak tahu sopan santun?" desis Kevin.

"Pintu ruangan nya terbuka lebar pak, dan dari tadi saya ketuk-ketuk bapak nya ndak denger, jadi saya samperin aja langsung" jelas Aruna.

Kevin pun menghela napas, dan beranjak ke arah Meja kerjanya yang di buntuti oleh Aruna.
"Mau apa kamu kesini?"

"Ini resep obat yang bapak minta tadi, katanya bapak butuh cepat. Makanya saya anter langsung ke ruangannya bapak"

Kevin mengangguk.
"Kamu boleh kembali, dan berhubung ini adalah hari terakhir tim kamu praktek di bagian ini. Saya ingin kamu kumpulkan tim kamu jam tiga nanti untuk mereview materi dari saya" final Kevin, yang langsung di angguki oleh Aruna.

***

"Tumben banget jadwal lo sepi malam ini Ki?" ujar Nafisa pada Keyra yang baru saja keluar dari ruang wardrobe dengan rambut masih di gulung dengan handuk kecil pertanda ia baru saja menyelesaikan mandinya.

"Iya, gue di kasih libur buat persiapan debut di singapur nanti soalnya" jawab Keyra sibuk dengan mengeringkan rambut.

"Temen sibuk, ribut. Temen luang lo ribut juga, maunya apa si?" selak Aurel yang sibuk dengan ponsel nya di atas ranjang dengan spray motif abstrak itu.

"Aelah Rel, gue tu Cuma nanya. Emang salah? Eh seriusan konser lo di adain di Singapur? Gue ikut dong Ki"

"Ihh, ihh, lo emang dapet izin dari mana maen ikut-ikutan aje" timpal Aurel.

Guid Me Mr.Doctor (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang