Guid Me Mr.Doctor (Tamat)

Extra Part

Sinar matahari seakan memaksa untuk masuk kedalam netra yang masih enggan untuk terbuka itu. Namun, selang beberapa menit sang empu pemilik netra seakan menyerah dan memilih untuk menyingkap tabir yang mempertemukan netranya dengan ruangan serba putih dengan bau khas yang sudah tak asing lagi oleh nya.

Dirasa kesadaran mulai sepenuhnya terkumpul, Keyra pun mencoba menyapu isi ruangan tersebut. Tidak ada siapa-siapa selain dirinya dan sosok yang kini tengah tertidur lelap di kursi tepat di samping brankar yang Keyra tempati. Tak lupa genggaman pria itu sangat erat walaupun ia tengah terlelap.

Keyra yakin sekali sosok pria tersebut bukanlah Aidan. Lantas siapa pria ini? Seingatnya, kejadian terakhir waktu itu ia hanya bersama dengan Aidan. Setelah benar-benar terpengaruh obat perangsang, Keyra tidak ingat satupun hal yang terjadi setelah itu. Apakah Aidan benar-benar sudah memperkosanya dengan kasar sampai ia tak sadarkan diri? Apa karena itu ia sekarang berada di ruangan ini?

Perasaan Keyra pun mulai gelisah saat mengingat semua kejadian itu. Ia benar-benar benci kepada dirinya yang tak berdaya saat itu.

Pergerakan kecil yang Keyra ciptakan membuat sosok pria yang tadi tengah terlelap dengan posisi menungkupkan kepala nya itu pun terjaga. Saat pandangan mereka beradu, Keyra lah yang terlihat sedikit tidak percaya. Jantungnya seakan berhenti berdetak saat mengetahui sosok yang sedari tadi ia terka ternyata adalah Kevin, suaminya.

"Sayang, kamu sudah bangun?" Tanya Kevin lembut.

Keyra yang masih tidak percaya pun masih enggan angkat suara. Bukan karena tidak mau, tapi gejolak yang ada di hatinyalah yang membuatnya tidak bisa berkata-kata. Tubuh Keyra pun akhirnya bergetar, air mata pun berlinang di kedua pelupuk matanya.

Melihat hal itu, satu tangan Kevin pun menangkup wajah Keyra. Namun belum sempat Kevin menyentuh wajah cantik istrinya, Keyra pun membuang wajahnya dari hadapan Kevin.
"Ada apa Ki? Kenapa kamu menangis sayang? Apa ada yang sakit? Mana, mana yang sakit?"

Hiks...hhhiks...
"Aku kotor mash..hhhiks.. aku bukan istrimu lagi.. hiks..." Ucap Keyra bersusah payah menahan isakannya. Mengingat Aidan sudah memperkosanya waktu itu, bagaimana mungkin ia bisa dengan tenang berhadapan dengan sosok yang notabene nya adalah suaminya. Walaupun Keyra tidak yakin bahwa Kevin masih menganggapnya sebagai istri karena sudah lama terpisah.

Kevin terus menggenggam erat tangan Keyra, walaupun Keyra mencoba untuk melepaskannya.
"Hey, dengarkan mas dulu sayang-"

"Engga mas, maafin aku. Aku gabisa..hiks.. aku kotor..hiks..hiks" tangis Keyra semakin pecah.

"Kia dengarkan mas!" Kevin sedikit manaikkan nada ucapannya, dan menahan kedua tangan Keyra untuk berada di genggamannya. Keyra pun tersentar diam karenanya.

"Lihat aku Ki" lirih Kevin, yang langsung di patuhi Keyra. "Sampai kapanpun, kamu adalah istri aku, hanya istri seorang Kevin Aguerro Arlan! Bagaimana kamu bisa mengatakan hal seperti itu jika dunia aku itu adalah kamu, Ki? Empat tahun bukan waktu yang mudah bagi aku.
Aku mohon, jangan pernah mengatakan hal itu" ucap Kevin yang semula penuh penekanan namu semakin melemah di ujung ucapannya.

Kevin pun menyatukan keningnya ke kening sang istri seraya menutup matanya, membiarkan air matanya jatuh ke wajah Keyra. "Maafin mas datang sedikit terlambat, sayang" lirih Kevin di iringi getaran tubuhnya yang sudah tidak tahan menahan tangis.

***

3 hari kemudian...

Kevin dan Keyra tampak tergesa-gesa memasuki belantara rumah sakit tempat dulu Kevin pernah menjadi seorang dokter disini. Kemarin malam mereka di kagetkan dengan informasi yang maan Aluna terpaksa harus di rawat karena kepergian Kevin yang begitu mendadak dan tidak berpamitan padanya. Anak itu mogok makan hingga akhirnya jatuh pingsan. Maka dari itu Kevin terpaksa memboyong Keyra ke Indonesia lebih cepat dari hari yang sudah ia tentukan, walaupun keadaan Keyra belum cukup pulih.