6

3.7K 172 1
                                    


Pertunangan antara Kevin dan Keyra pun berlangsung. Tak banyak kerabat yang datang. Acara di buat hanyalah acara sederhana, karena permintaan Keyra dan juga Kevin yang tentunya beralasan kan atas keinginan Keyra tersebut, jadilah acara pertunangan itu hanya dihadiri oleh keluarga terdekat saja. Sahabat Keyra juga turut memeriahkan acara sederhana tersebut.

Sempat tak percaya sang sahabat akan di jodohkan dengan dokter pembimbing nya, namun mereka turut bahagia untuk sang sahabat. Walaupun mereka bertiga sempat tidak setuju dengan keputusan Keyra yang akan menutupi kabar tersebut kepada siapapun kecuali mereka bertiga, namun pada akhirnya mereka hanya bisa memahami apa keinginan Keyra.

Keyra tampak cantik bak putri ratu, dengan balutan gaun putih selutut tak berlengan. Rambut panjang nya ia biarkan tergerai menutupi punggung dengan poni yang biasa membentuk poni selamat datang, kali ini ia kesampingkan menampilkan kesan dewasa. Jika dibiarkan membentuk poni selamat datang, akan terkesan masih kanak-kanak. Jadilah Keyra sekarang di sulap menjadi sosok gadis cantik jelita tanpa mengurangi ke anggunan yang terpancar di wajah nya. High heel silver di kaki nya pun turut membawa kesan elegan.

“Uluh-uluh, ini kok cantik bener? Aku kaya ndak kenal gitu sama kamu Ki” puji Aruna, saat memasuki kamar tempat Kia di dandani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Uluh-uluh, ini kok cantik bener? Aku kaya ndak kenal gitu sama kamu Ki” puji Aruna, saat memasuki kamar tempat Kia di dandani.

“Poni mana poni? Tumben mau poni anabelle nya di singkirin gitu?” celetuk Nafisa berkelakar.

“Iih, bagus kok. Lo jangan di ingetin lagi, susah tau bujukin nya!” pungkas Aurel.

Keyra memang meminta dan juga lebih mempercayai Aurel untuk menjadi makeup artist dan juga hairstyles dirinya, karena memang bakat sang sahabat dalam berdandan tidak bisa di ragukan lagi. Aurel memang memiliki hoby berdandan yang sudah terlalu akut, membuat nya sangat lihai dalam memainkan kuas-kuas khusus wajah tersebut, dengan perpaduan bahan-bahan makeup yang ia miliki mampu membuahkan sebuah karya yang menakjubkan di wajah siapapun yang ia riasi.

=>Busseed, kok jadi kaya seniman aje dah ah…

“Tapi tetep cantik kok Ki, gue sempet ga nyangka bener bisa dapet sahabat kaya lo gini”

“Lebay deh lo!”

“Udah belum Ki?” panggil mbak Lala yang hendak masuk ke dalam kamar rias sang adik.

“Loh, kok pada ngumpul disini? Bukannya tadi mbak nyuruh kalian buat panggilin Kia ke bawah?” protes Keyla melihat empat sejoli itu malah sibuk bercengkrama.

“Iya mbak, ini mau ke bawah kok” ujar Aruna beranjak untuk memperlihatkan Keyra pada mbak Keyla.

“Kia? Ini beneran kamu dek?” ucap Keyla tak percaya. Rupa sang adik memang sangat berubah dengan dandanan alami juga dengan gaya poni yang sudah tidak lagi seperti biasanya, membuat Keyla sedikit pangling.

“Jelek ya mbak?” keluh Keyra.

“Engga kok sayang, kamu cantik…” Keyla merasa terharu melihat sang adik. Sempat tak terpikirkan olehnya sang adik tumbuh begitu cepat, saat air mata nya hendak menggenangi pelupuk mata nya, secepat mungkin Keyla tepiskan perasaan haru nya. tak ingin sang adik malah kefikiran. “Yaudah, mbak tunggu di bawah ya. Semuanya udah pada nungguin” titah Keyla, lalu beranjak pergi.

***

Pandangan Kevin terhenti pada sosok yang kini tengah menuruni anak tangga dengan beberapa sahabat yang setia mendampinginya. Seketika ia merasa kesulitan menelan salivanya, degupan jantung yang tak karuan membuat Kevin sedikit salah tingkah. Di garuknya tengkuk yang bahkan tidak gatal itu.

Sungguh Kevin tidak mengerti dengan dirinya sendiri saat ini. Ia pernah mengalami hal ini sebelumnya, tentunya pada cinta pertamanya. Kevin sempat berfikir apa dia kini telah jatuh cinta dan membuka hati sepenuhnya untuk Keyra? Namun cepat ia alihkan, lalu fokus pada acara pertunangannya.

***

Beberapa hari berlalu...

Semua kembali dengan kesibukkan masing-masing. Baik Keyra dan juga Kevin menjalankan perannya dengan sebaik mungkin. Karena sudah terlatih untuk seprofesional mungkin, tentunya Kevin dan juga Keyra tampak enjoy dan nyaman menjalani aktivitas nya, tanpa merasa ada gangguan sedikit pun. Selama sahabat dan juga keluarga nya tidak angkat bicara mengenai pertunangannya ia merasa tak ada yang harus di khawatir kan.

Hari ini Keyra merasa sangat lelah, karena kemaren harus manggung di luar kota dan pagi nya juga harus kembali untuk praktek lapangan yang hanya tinggal beberapa minggu lagi selesai. Merasa tak cukup istirahat, membuat Keyra mati-matian menahan kantuk. Saat istirahat tiba, ia memutuskan untuk tidur di ruangan apoteker. Disana menurutnya sedikit lebih tenang tanpa gangguan.

Saat hendak berjalan ke arah ruangan yang ia tuju, Keyra menghela napas pelan kala melihat sosok Arsen yang bergerak mendekatinya.
“Hai cantik, kok sendirian? Yang lain mana Key?”

“Di kantin, gue ke dalem dulu” jawab Keyra malas.

“Lo kenapa Key? Sakit? Gue obatin ya?” Arsen spontan meraba kening Keyra yang di tutupi poni selamat datang tersebut.

“Iih, lo apaan si, gue Cuma kurang tidur. Pergi sana gue mau tidur, jangan bilang-bilang kepala apoteker ato yang lain ya? awas lo!”  ucap Keyra berbisik.

“Ekhem! Kalian berdua kenapa disini?”

“Engga, ini saya ketemu sama Keyra bentar, tadi dia minta beliin makanan. Ini mau pergi kok dok” jawab Arsen seraya memberi kedipan pertanda ia menyetujui perintah Keyra yang melarangnya untuk merahasiakan jika Keyra akan tidur.

Melihat hal tersebut, membuat Kevin mengeraskan rahangnya. Ingin rasa nya ia mencongkel mata genit yang di tunjuki oleh mahasiswa bimbingan nya saat itu juga, namun ia tahan mengingat perjanjian yang telah ia buat.

Setelah Arsen benar-benar pergi, dengan cepat Kevin menarik tangan Keyra, lalu membawanya menuju ruangan nya.

“Apa-apaan sih? Anda ingin semuanya terbongkar?” tanya Keyra saat benar-benar sampai di ruangan Kevin.

Kevin pun menghela napas singkat.
“Tidur saja disini! Kalau ketahuan kepala apoteker nilai mu akan berbahaya nanti, disini jauh lebih aman dari pengawaasan kepala apoteker ataupun pria jelalatan semacam tadi” titah Kevin tanpa melihat ke arah Keyra.

Keyra menahan tawanya, ia tepiskan rasa penasarannya terhadap Kevin yang mengetahui jika ia ingin tidur tersebut. Karena memang saat ini ia sudah ngantuk sekali. Tanpa aba-aba, Keyra berajak menuju ruangan kecil yang ada di ruangan Kevin tersebut, ruangan itu adalah kamar kecil untuk Kevin beristirahat.

Saat membaringkan tubuhnya di ranjang single tersebut, Keyra langsung memejamkan mata. Seakan menikmati aroma maskulin yang ia percaya itu adalah milik Kevin, membuat nya langsung terlelap pulas.

***

Tbc..

Singkat ya??
Hehe, sengaja. Biar nanti di suguhin part yg lebih panjang lagi,
Jangan lupa votcom nya yaaa😅😉

Guid Me Mr.Doctor (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang