30

2.8K 159 13
                                    


Merasakan sudut bibirnya kebas dan mengeluarkan darah segar, Kevin mengusap darah tersebut dengan sebelah tangannya. Pukulan yang Keanu berikan sungguh tak memberikan efek sakit untuk nya, seakan sudah kebal dengan rasa sakit yang bahkan lebih besar lagi dari pada sebuah pukulan tersebut.
“Pukul gue, Ken! Pukul! Gue emang pantes dapetin ini!”

“Stop! Kenapa kalian jadi berkelahi seperti anak kecil begini!” lerai Adila.

Keanu mengusap wajah nya gusar. Mencoba untuk mengendalikan emosi yang saat ini mengelabuti dirinya.

Adila menolong Kevin untuk bangkit,
“Kevin, mami tidak pernah mengajari kamu seperti ini nak. Yang ada di rahim Keyra itu darah daging kamu! Kamu harus nya bertanggung jawab, bukan malah bertindak bodoh seperti ini!”

“Kevin juga penginnya seperti itu mi, tapi…”

“Tapi apa?! Gausah bikin alasan, munafik lo!”

“Tapi gue gak ingin kehilangan Keyra! gue belum sanggup… gue gak sanggup Ken…” terang Kevin yang semula penuh penekanan, namun semakin meredup karena menahan tangisnya.

Keanu terdiam seketika.

“Maksud kamu apa, Kevin?! Kamu kalo ngomong yang jelas dong” tuntut Adila tidak paham.

“Dokter bilang… dengan keadaan Keyra seperti ini… sangat tidak memungkinkan untuk tetap mempertahankan janin yang di kandungnya… Dokter…dokter menyarankan untuk segera…” Kevin tak melanjutkan ucapannya, badan nya bergetar dan tangisnya pecah mengingat semua kenyataan pahit yang kini tengah menimpa rumah tangga nya.

Keanu menatap tak percaya, begitu pula dengan Adila yang seketika membatu. Melihat Kevin yang kini menangis menghadap tembok dengan satu tangan menahan kepala nya dan satu tangan lagi memukul tembok seakan melampiaskan ketidakberdayaannya dalam kondisi saat ini, membuat Adila spontan mendekat, dan mengusap lengan kekar sang anak untuk menguatkannya. Ia mengerti betapa sulitnya berada di posisi Kevin saat ini.

“Kevin harus apa, Mi?... Kevin gak sanggup jika harus kehilangan Keyra…” melihat isak tangis sang anak membuat Adila juga ikut meneteskan air matanya.

“Apa tidak ada jalan lain? Lo seorang dokter Kev, apa tidak ada yang bisa Lo perbuat dengan profesi lo itu?” Keanu tampak frustasi mendengar hal tersebut malah melampiaskan keamarahannya pada Kevin. Ia masih tidak percaya, kenapa adik bontot nya itu selalu tertimpa musibah seperti ini.

Kevin berbalik menatap Keanu yang ada di belakangnya “Jika itu ada, pasti udah gue lakuin, Ken. Seberapa mahal, dan seberapa jauh pun keberadaannya, gue akan menjemputnya. Persetan dengan diri gue sendiri! Yang paling gue utamakan istri gue!” tegas Kevin pada kakak ipar nya.

Seketika Keanu Pun menyesali perkataannya yang baru saja terucap.
“Kamu tidak perlu membayar ataupun menjemputnya jauh-jauh dokter Kevin” tukas seseorang yang kini berdiri di ambang pintu ruangan Kevin.

Sontak suara tersebut membuat semua yang ada di ruangan Kevin menoleh ke ambang pintu yang kini sudah berdiri sosok dokter berparas cantik yang bernama Natasha Alora dengan memegang sebuah amplop besar di tangannya.

“Nata?” desis Kevin.

Nata tersenyum.
“Tidak perlu menanyakan aku dulu, aku kesini untuk memberitahu kabar baik untukmu dan juga istrimu”

Spontan saja Kevin menghapus kasar air mata yang membasahi pipi nya tadi, dan segera merebut amplop yang ada di tangan Nata.
“Apa ini Nat? Kamu tidak berbohong kan?”

Nata tersenyum “Seperti yang kamu lihat, semua hasil nya bagus. Penerus mu bahkan sangat kuat tetap bertahan di Rahim istrimu. Kamu dan istrimu hanya perlu sedikit lebih extra untuk mejaga kondisi kesehatan ibu dan calon buah hati kalian”

Guid Me Mr.Doctor (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang