Fani menatap satu per satu sahabat-sahabatnya itu.
"Jadi, apa yang mau lo omongin? Gue sibuk!" Kata Adora ketus.
"Sibuk pantengin last seen nya si dia ya?" Tanya Milena.
"Bacot, kalo masih suka nge-stalk akunnya doi pake akun squad diem aja deh!" Kata Adora.
"Woi udah-udah!" Yuana menengahi pertengkaran itu.
"Eh, gue baru inget, gue mau nanya nih ama kalian. Kalian yakin gak kalo anak itu anak-anak kalian?" Tanya Fani.
"Yakin, abis mereka lucu bangettt!!" Kata Adora sambil gemes sendiri.
"Itu dia, gue masih agak bingung juga," kata Yuana.
"Tadi gue liat dia make cincin yang gue pake ini, dia bilang di masa depan gue kasih itu ke dia," kata Yuana.
"Gue juga!" Kata Milena sambil memperlihatkan kalungnya.
"Kalung ini dibuat khusus sama Nenek gue, anak itu make kalung ini juga," kata Milena.
"Gue juga, lo liat gelang yang ini, kan? Nah anak ini juga make gelang yang sama, dan gue yakin banget itu gelang gue, soalnya ada tulisan 'F.I' nya," kata Fani.
"Gue juga, lo tau kan gue make ear cuff ini, nah gue nyimpen satunya lagi buat anak gue kelak. Gue yakin banget itu ear cuff satu-satunya, itu hadiah dari emak bapak gue, bikinan temen mereka khusus," kata Adora.
"Nah, berarti mereka emang bener-bener anak kita," kata Milena.
"Terua buat apa mereka ada disini?" Tanya Yuana bingung.
"Itu dia! Kita harus ngembaliin mereka ke masa depan!" Kata Milena.
"Iya, gimana caranya?" Tanya Fani heran .
"Ya gada yang tauㅡ" kata Adora sambil mengedikan bahu.
"Mereka ditugasin nyatuin kita sama ayah mereka," kata Milena sambil berpikir.
"Tapi pertanyaannya, siapa?" Tanya Milena.
"Gue merhatiin satu hal sebenernya," kata Yuana.
"Mil, lo inget gak lo kemaren nyebut kata 'Arva'?" Tanya Yuana.
"Inget!" Kata Milena.
"Abis lo ngomong itu, anak-anak itu langsung pada dokem," kata Yuana.
"Apa Arva ayah dari anak-anak lo?" Tanya Yuana sambil menunjuk Fani.
"Ogah! Orang yang kerjaannya melihara burung mana ngerㅡ" Fani hendak membela diri, kemudian terhenti karena mengingat satu hal.
"Iya! Selain itu, ya... Ayah suka banget melihara burung, banyak kandang burung warna-warni di rumahnya. Bahkan Ayah berencana beli merak,"
DEG!
...
Keesokan paginya rumah yang dominasi warna putih itu sangat ramai. Ya, karena kehadiran 8 anak dirumah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudden Mama
Fanfiction[COMPLETE] 'Anak dari masa depan? Gimana caranya? Pake hukum atom kayak di End Game? Tapi masih pada bocah...' Itulah pertanyan yang terlintas dari pemikiran 4 perempuan remaja dewasa yang kedatangan sekelompok anak kecil yang mengaku sebagai anakny...