"Nenek itu sempet bilang, setiap orang tua kita menjauh, secara hati. Kayak misalnya berantem atau sejenisnya, kita bakal melemah atau sakit," kata Yohan.
"Berarti yang kemaren Audrey-"
"Iya, tante. Sekarang Gina juga. Aku gak tau Mama ada masalah apa sama Papa, tapi aku harap Mama sama Papa cepet balik," kata Yohan.
"Mama sama Papa kamu gak berantem kok. Mereka cuma perlu waktu buat koreksi diri sendiri aja," kata Milena sambil tersenyum.
"Yaudah, tante mau ke atas dulu ya?" kata Milena.
"Iya, tante. Makasih banyak yaa!" kata Yohan riang.
"Iyaa," kata Milena.
...
Yuana saat ini tengah berada di dalam sebuah klub malam yang biasa ia kunjungi bersama yang lain sebelum ada kedatangan anak-anak dari masa depan.
Persetanan dengan anak-anak, saat ini ia butuh penyegaran.
"Liv, kayak biasa," ucap Yuana.
"Wow, setelah beberapa lama akhirnya datenf juga lo! Dari mana aja, ha?" Tanya Olivia, perempuan bertender yang dekat dengan keempat orang sahabat itu.
"Biasa, tugas numpuk akhir-akhir ini," bohong Yuana.
"Hm," Olivia pun mengambil pesanan Yuana, satu gelas penuh dengan whisky. Lalu memberikannya kepada Yuana.
"Jadi gimana? Ada cerita gak nih sampe cuma lo doang yang ke sini, biasanya kan bareng temen-temen lo," ucap Olivia membuka pembicaraan.
"Gue harus mulai dari mana ya?" Bingung Yuana.
"Udah, sebebas lo aja! Gue siap kok dengerin," ucap Olivia.
Yuana tersenyum. Inilah kenapa ia memilih klub malam langganannya sebagai tempat yang bagus untuk meluapkan semuanya.
"Lyonn dateng lagi," ucap Yuana.
"Eh!? Kok dia dateng ke lo? Bukannya dia udah lupa sama lo?" Kaget Olivia.
"Nggak tau, gue nggak punya petunjuk," balas Yuana pasrah. Ia pun meneguk whisky miliknya dalam sekai teguk.
"Lo udah sama Galen, bukan?" Tanya Olivia.
"Iya, gue udah sama dia," Kesadaran Yuana mulai menghilang perlahan, "satu gelas lagi, Liv."
Olivia melihat keadaan Yuana yang sudah setengah sadar itu tidak tega memberikannya satu gelas whisky lagi. Yuana adalah seorang pemabuk amatiran, ia tidak mau menanggung resikonya.
"Yun, gue anter pulang sekarang yuk?" Tawar Olivia.
Yuana menggelengkan kepalanya, "Lyon bajingan, hik-!"
"Dia dateng ke gue pas lagi butuh, hik-! Pas udah nggak, dia langsung buang gue, hik-! Bajingan emang dia! Hik-!" Ucap Yuana meracau.
"Kenapa sih? Hik-! Disaat gue udah bisa move on sama Galen, dia balik lagi? Hik-! Percuma dong sekarang perjuangan gue, hik-!"
"Gue sayang sama Galen, hik-! Tapi Lyonn dateng lagi, hik-! Pertahanan gue runtuh selama 6 bulan, hik-!"
Selagi Yuana meracau hal-hal aneh, Olivia melihat sesosok laki-laki yang sudah memperhatikan Yuana sedaritadi di pojok sana. Laki-laki itu bangkit dan menghampirinya. Menghampiri Yuana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudden Mama
Fanfiction[COMPLETE] 'Anak dari masa depan? Gimana caranya? Pake hukum atom kayak di End Game? Tapi masih pada bocah...' Itulah pertanyan yang terlintas dari pemikiran 4 perempuan remaja dewasa yang kedatangan sekelompok anak kecil yang mengaku sebagai anakny...