Fani, Arva, Fikri, dan Adara pergi menuju mal terdekat menggunakan mobil Avanza berwarna hitam milik Arva.
"Kalo ke mal, kenapa nggak barengan ama si Yuana aja?" Tanya Fani.
"Hehe, biar ena," Arva nyengir ganteng.
"Gue lempar lo ke luar mobil," ucap Fani.
"Jangan dong! Kalo gue lo lempar, siapa yang ngejalanin nih mobil? Lo aja nggak lulus dapet SIM mobil," ucap Arva.
"Eek," umpat Fani gedek sama Arva.
"Bunda, masih lama nggak?" Tanya Adara.
"Ha? Enggak kok, sebentar lagi. Itu mal-nya udah keliatan dari sini," ucap Fani menunjuk ke arah gedung besar di seberang sana.
"Cepetan dong, bun! Aku kebelet," ucap Adara memelas.
"Eh?!" Kaget Fani.
"WOI, MONKEY!! CEPETAN BAWA MOBILNYA JANGAN LELET KEK BAWA JENAZAH! ADARA KENA PENYAKIT KENCING BATU LO YANG DISALAHIN!!" Teriak Fani memekakan telinga.
"YA KAGAK USAH TERIAK ANJING! GUE DENGER KOK!" Arva ikutan ngegas.
Adara dan Fikri kicep pas denger Arva sama Fani teriakan.
"Dek, bunda sama ayah kok bringas?" Tanya Adara berbisik ke Fikri yang daritadi diem.
"Mana aku tau! Nanti juga diem kalo bibir mereka nyatu," gumam Fikri.
"Ngomong apa kamu, dek?" Tanya Adara.
"Ha? Enggak," balas Fikri menggelengkan kepalanya.
Mobil Arva pun sudah memasuki area mal. Fani, Adara, dan Fikri turun di lobi, sedangkan Arva sendiri mencari tempat parkir.
Fani bergegas menuju toilet terdekat dengan Fikri di gendongannya dan Adara di sampingnya.
"Dara, masuk ke toilet yang kosong, bunda tunggu di sini," ucap Fani.
"Iya, bun," balas Adara lalu menghilang dari alan semesta.ga
Maksudnya menghilang ke dalam toilet.
"Loh? Fani?"
"Eh, Jovita!" Sapa Fani.
"Ini siapa?" Tanya Jovita menunjuk Fikri yang ada digendongan Fani.
"Oh ini? Keponakan gue," balas Fani.
"Keponakan lo? Ucul banget," Jovita mencubit pipi tembam Fikri gemas.
Sedangkan yang dicubit menatapnya datar. Ia sudah tahu siapa perempuan yang mencubit pipinya itu.
"Namanya siapa, Fan?" Tanya Jovita.
"Fikri," balas Fani.
"Mirip kayak lo," ucap Jovita.
Fani udah sweatdrop, takut kalo kenyataannya kebongkar.
"Bunda!" Teriak Adara baru balik dari bilik toilet. Lari ke arah Fani.
"Bunda?" Bingung Jovita.
"Hehe, mereka kalo ketemu gue emang manggil gue gitu," ucap Fani bohong.
"Ooh," Jovita ber-oh-ria.
"Eh iya, lo ke sini sama siapa?" Tanya Fani.
"Sama Fairel, emang kenapa?"
...
"Mau nonton apaan, na?" Tanya Galen.
"Lo yang ngajak kenapa nanya gue?" Bingung Yuana nanya balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudden Mama
Fanfiction[COMPLETE] 'Anak dari masa depan? Gimana caranya? Pake hukum atom kayak di End Game? Tapi masih pada bocah...' Itulah pertanyan yang terlintas dari pemikiran 4 perempuan remaja dewasa yang kedatangan sekelompok anak kecil yang mengaku sebagai anakny...