"LYONN! BIARIN GUE PERGI PLIS!" kata Yuana.
Yuana yang terikat hanya bisa menggerak-gerakan tangannya, tapi pergerakannya tetap tidak bisa terlalu banyak.
"Setelah lo pergi, emangnya lo mau kembali ke gue lagi?" tanya Lyonn sambil memain-mainkan pisau ditangannya.
"Plis, Lyonn. Kalo lo emang sayang gue, gak begini caranya Lyonn! Gak gini!" kata Yuana.
Yuana belum makan semenjak dibawa oleh Lyonn dari club. Dia juga terikat disebuah kursi kayu. Perut Yuana sakit karena tentu saja setelah mabuk kepala pusing dan mual, belum lagi ia belum makan apa-apa. Wajahnya sudah pucat dan ada kantung mata menghiasi matanya.
"Gue punya ide, na," kata Lyonn.
"Gimana kalo kita bakal terus selama-lamanya bersama? Dengan apa? Pisau ini tentunya" kata Lyonn.
"GET YOU FUCKIN PSYCHO ASS MOVE OUTTA HERE!" Yuana berteriak ketakutan.
"Ayo bersama selama-lamanya, Yuana," kata Lyonn.
"Lo tau apa? Di paralel universe, kita bersama," kata Lyonn lagi.
"Plis sadar yon," kata Yuana. Yuana mulai menangis deras. Di depannya bukan Lyonn yang dulu lagi dia sangat yakin akan hal itu.
Lyonn tidak menghiraukan ucapan Yuana, yang ia pikirkan saat ini hanya satu.
Menjadikan Yuana sebagai miliknya selamanya.
...
"wOI ELAH!! LO NYETIR YANG BENER NAPA!?" Teriak Fani tak sabaran.
"TAU, JIR!! INI ISINYA ANAK KAMPUS, BUKAN NENEK-NENEK YANG JANTUNGAN, BAJING!!" Lanjut Adora.
"LO BERDUA BACOT! MENDING LULUS SIM A DULU BARU BACOT!" Kesal Alva yang tengah mengendarai mobilnya menuju La Perle.
"ENAK AJA LU! SKILL NYETIR GUE LEBIH OKE YA DARIPADA LO!" kata Adora.
"APA-APAAN GOBLOK, NGAKU AJA KEMAREN MOTOR GUE LECET ULAH LU KAN?!" kata Alva ngegas.
"BUKAN GUE ANYING, ORANG THERON YANG NYENGGOL!" kata Adora.
"CIE BAHAS THERON!" Alva yang sadar langsung tersenyum senang.
"UDAH GOBLOK YEEE BUKANNYA CEPETAN JUGA" kata Fani kesal sambil memukul kepala Alva.
"BERISIK ASU, KUPING GUE BUDEG LAMA-LAMA TEMENAN AMA LO PADA!" Ucap Arva ikutan kesal.
Mereka semua pun berdebat tanpa hentinya sampai tak terasa perjalanan jauh untuk sampai di tempat tujuan, Apartemen La Perle.
"Fan, telepon si Milena gih," ucap Alva.
"Nyuruh lo!?" -Fani
"Buat kepentingan bersama, jancuk!! Kagak usah nolak," ucap Arva sudah ancang-ancang ingin meninju Fani.
Dengan malas, Fani pun mengeluarkan ponselnya dan berusaha menelepon Milena. Adora sibuk mencari informasi dari sang sepupu, Alva dan Arva sibuk menyusun taktik untuk masuk ke dalam apartemen si bajingan.
"Halo?"
"Yas, yas! Lo ama Milena ada di mana sekarang?" Tanya Fani ngegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudden Mama
Fanfiction[COMPLETE] 'Anak dari masa depan? Gimana caranya? Pake hukum atom kayak di End Game? Tapi masih pada bocah...' Itulah pertanyan yang terlintas dari pemikiran 4 perempuan remaja dewasa yang kedatangan sekelompok anak kecil yang mengaku sebagai anakny...