THIS IS ME
*****
Malam harinya mereka berkumpul di sekeliling api unggun. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibir mereka, terlalu larut dalam pikiran masing masing. Merasakan angin malam yang menusuk kulit tanpa izin, sangat menenangkan.
Namun Amicia tidak tahan dengan situasi hening seperti ini, bibirnya mulai terbuka dan Amicia memiliki kata kata yang ingin ia sampaikan pada teman-teman nya.
"Kita tidak memikirkan bagaimana caranya untuk menemukan jalan pulang, bukan kah sekarang adalah waktu yang tepat untuk berdiskusi teman teman?"
Hening kembali menyapa. Tidak, bukannya teman teman Amicia mendiamkan gadis itu, mereka dalam diam memikirkan caranya untuk menemukan jalan kembali pulang.
"Hutan ini cukup luas, kita harus kembali menyelusuri nya" seru Elena memberikan usulan yang mengambang di kepalanya.
"Elen, Isy melakukan nya. Namun belum semuanya saja Isy sudah kembali penuh dengan luka, kau ingin kejadian itu terulang kembali?" Komentar Emery karena sama sekali tidak setuju dengan usulan teman nya ituChrissy menyetujui ucapan Emery dengan anggukan kecil.
"Tapi Mery, kali ini kita akan lebih berhati-hati. Apa jangan-jangan kau takut ya?"
Emery lantas menatap Elena dengan bingung
"Apa maksudmu? Kau mengatakan aku takut?, oh baiklah. Aku akan ikut menelusuri." Kata Emery dengan kesal, dirinya baru saja diremehkan.
Elena tersenyum diam diam, rencana nya berhasil. Setidaknya Elena tidak perlu repot-repot membujuk Emery untuk ikut.
"Aku akan ikut!"
"Tidak, aku dan Emery yang akan pergi besok"
Amicia mengerucutkan bibirnya "pelit sekali sih."
"Langsung kembali jika di pertengahan jalan kalian menemukan sesuatu yang berbahaya, dan berjanjilah untuk kembali dengan selamat".
Emery dan Elena kompak mengangguk setelah mendengar perkataan Acacia yang sedari tadi diam.
"Nah sekarang ayo istirahat"
Kelika gadis itu mulai merebahkan tubuh mereka masing-masing, dengam beralaskan daun besar yang tadi di ambil oleh Emery dari pohon yang memang cukup besar.
Maka malam itu, di kelilingi angin malam yang dingin dan hanya beralaskan daun untuk dijadikan tempat tidur. Emery, Elena, Chrissy, Amicia dan Acacia mengistirahatkan tubuh mereka yang lelah.
×Dipagi Harinya×
Angin-angin semakin bersemangat untuk membelai dedaunan yang berada di pohon, memberikan hawa sejuk yang luar biasa untuk hutan lebat yang sama sekali tidak terusik dari cahaya matahari yang sedari tadi sudah terbit di atas langit, dikarenakan pohon yang menjulang sangat tinggi dan dedaunan besar yang menutupi seluruh hutan.
Amicia mulai terusik dengan dingin yang menusuk ke kulitnya, matanya perlahan terbuka siap untuk melihat keadaan sekeliling. Tubuhnya di dudukkan dan matanya masih menyipit menetralkan cahaya yang tidak terlalu terik untuk masuk kedalam matanya.
Amicia mengerang tidak nyaman, menggaruk rasa gatal yang terdapat di tengkuk leher nya.
"Apakah ini sudah pagi?" Gumam Amicia pelan, kelopak matanya mulai naik dan sekarang Amicia melihat sekeliling yang masih sangat hening.
"Aduh, tubuhku sakit"
Amicia berdiri dan merenggangkan tubuh nya yang kaku, dirinya lupa kalau semalaman memakai daun sebagai alas untuk tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Biggest Secret's
FantasyWe find the Secret of Them ~~~~~~~~~~~~TBS~~~~~~~~~~~~~ Bagaimana jadinya jika sekelompok gadis remaja menemukan rahasia besar dari idolanya dan juga terjebak di Negri asing?? Bahkan negri itu berasal dari luar bumi. Kelima gadis itu berusaha mencar...