32. are we going to separate?

22 4 0
                                    

Happy Reading

###

Tesss...

Satu buliran bening baru saja menetes dari pelupuk mata Elena dan Emery, kalian tau? Sejak tadi dua gadis itu menguping pembicaraan Felix dan Bangtan, perbuatan yang tidak baik sebenarnya tapi mereka kelewat penasaran

"J-jadi intinya kita akan di pulangkan?" Tanya Emery lirih

"A-aku ,ntahlah" Elena menatap sendu Bangtan dan Felix dari celah pintu laboratorium itu

"Aku tidak siap.. hiks"

Emery berlari menjauh dari laboratorium, perasaan nya berkecamuk sekarang, ia butuh sebuah pelukan yang menenangkan dirinya

"Mery..." cicit Elena menatap nanar punggung Emery yang menghilang.

Sementara itu di dalam laboratorium, Bangtan masih setia menatap Felix yang fokus merancang alat yang bernama Xiors itu. Lama Kelamaan mereka merasa tidak betah juga berada disini, Felix jika sudah di satukan oleh komputer dan alat-alat yang lain pasti melupakan sekitarnya

"Um apa kita bisa keluar saja? Seperti nya Tuan Felix butuh ruang untuk sendiri" bisik Ellard pada yang lain

"Bilang saja kau ingin menemui Acacia, benarkan?" Tanya Bryant sembari menarik turunkan alis nya

"Memang nya kau tidak ingin menemui Chrissy? Kau tidak khawatir padanya?" Ellard bertanya balik

"Ck ,tidak usah adu mulut kalian, pergilah kemanapun yang kalian mau, tidak usah basa-basi" kata Zevano yang sudah menebak jika di biarkan Ellard dan Bryant akan adu mulut.

William mengangguk menyetujui ucapan Zevano ,ada benar nya. Tumben sekali.

Jadi nya Ellard ,Bryant dan Justin berjalan keluar dari laboratorium ,tunggu kenapa Justin jadi ikut? Ah biarkan sajalah.

___________

Di tempat lain ,lebih tepat nya di kamar Acacia, bisa di lihat Emery yang menangis di bahu Acacia dan Elena yang melamun menatap jendela. Acacia tidak paham situasi nya ,ia ingin bertanya tapi dirinya menunggu Elena atau Emery yang nanti berbicara dan bercerita apa yang terjadi.

"Kita akan di pulang kan" Elena berkata dengan datar

"Maksudnya??"

"Tuan Felix sedang merancang alat cadangan untuk memulangkan kita"

Acacia terdiam ,dirinya mematung. Tidak percaya dan sebenarnya tidak ingin mendengar kata-kata itu dari siapapun

"K-kau bercanda?"

"Aku sedang tidak ingin bercanda sekarang" Elena sangat datar nada bicaranya

"Hiks a-aku tidak ingin berpisah dengan kalian ataupun Bangtan" lirih Emery

Tok...tok....tok

Acacia dan Elena serempak menatap ke arah pintu ,menunggu pintu itu terbuka dan memperlihatkan siapa yang mengetuk.

"Acacia kau didalam?"

Itu suara yang berat. Elena ,Acacia dan Emery tau itu siapa

"Pintu nya tidak di kunci" ucap Acacia

Seseorang pemilik suara berat itu membuka pintu itu dengan pelan ,dia adalah Ellard. Mata tajamnya bertemu dengan Acacia dan Elena yang sedang menatapnya. Tidak luput juga dari Emery yang masih setia menyembunyikan wajah nya di bantal yang ia pegang

"Apa aku menganggu girlstime kalian?" Tanya Ellard

"Tidak Oppa ,kau boleh masuk" ujar Elena

Ellard tersenyum tipis ,ia melangkah masuk ke dalam mendekati Elena ,Acacia dan Emery.

The Biggest Secret'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang