33. First Portal

19 3 11
                                    

Annyeong semua

selamat membaca 💜

###

Matahari baru saja terbenam ,lampu yang di sediakan di ruang bawah tanah ini telah di nyalakan, yang ada di dalam nya sama-sama terdiam. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibir mereka masing-masing

Elena menarik tangan Emery dan Chrissy, menatap Acacia dan Amicia seolah memberitau lewat teleportasi seperti "ayo berdiri ikut aku",dan untung nya kedua sahabatnya itu mengerti, jadilah mereka sama-sama berdiri lalu berjalan menjauh dari Bangtan dan Tuan Felix yang sedang sibuk membicarakan apa

Namun, perbincangan Bangtan dan Felix terhenti karena mereka tiba-tiba melihat kelima gadis itu menjauh tanpa berkata apa-apa

William dan yang lainnya ingin menyusul namun Tuan Felix menahan nya. Mengatakan kalau mereka butuh ruang untuk bicara secara pribadi

Dan disinilah Elena ,Acacia ,Emery ,Chrissy dan Amicia sekarang di salah satu ruangan yang kosong ,tidak tau apa namanya. mereka juga baru disini, jadi mereka belum begitu mengenal seluk-beluk istana bawah tanah yang lebih mirip dengan labirin

"Kenapa Ele?" Tanya Amicia

"Humm ,aku hanya ingin menghabiskan waktu terakhir kita bertemu" ujar nya dengan lirih

"Ucapan mu seakan ingin mati Elena"

Elena terkekeh kecil, tidak menyadari jika ucapannya seperti itu

"Aku tidak ingin menangis ,aku tidak boleh menangis" Acacia menguatkan dirinya untuk tidak meneteskan air mata untuk kesekian kalinya dalam sehari

"Tapi aku tidak bisa hiks" Acacia menangis ,ia memeluk Amicia yang berada di sebelah nya dengan erat. Dia paling tidak bisa dalam hal menahan tangis

Suara isakan Acacia bagaikan sebuah lagu yang sangat menyedihkan ,mereka sama-sama mengalihkan pandangan ke arah lain ,tidak ingin ikut serta untuk menangis

"Hiks a-aku tidak hiks mau hiks seperti ini" isak Acacia pilu

"Acacia cukup ,kau tidak perlu menangis" nada bicara Chrissy tertahan ,ia berusaha mati-matian untuk tidak menangis

"Ac-"

Brakkk....

"Apa itu?!!"

Kelima gadis itu terdiam setelah mendengarkan suara seseorang yang menghancurkan barang.

Acacia melepaskan pelukannya ,menatap keempat sahabatnya secara bergantian , pikirannya secara tiba-tiba melayang ke Bangtan.

"Apa mereka berkelahi lagi?" Tanya Acacia

"Ayo kita lihat"

Elena berlari duluan ,di susul Emery ,lalu Chrissy ,dan terakhir Acacia dan Amicia yang berlari bersamaan.

Setelah sampai di asal suara ,betapa kaget nya mereka melihat bagian atap sudah retak dan nyaris roboh menimpa apa saja yang berada di bawahnya

"A-apa yang terjadi?"

Semua nya berantakan ,kepingan atap ruang bawah tanah tersebar di lantai

"kemana Bangtan dan yang lain?"

berbagai pertanyaan bersarang di kepala cantik para gadis itu. padahal tadi, di seluruh penjuru istana bawah tanah ini terdapat beberapa prajurit atau anak buah Felix yang lewat

Tapi, sekarang seperti nya hanya ada mereka berlima saja

"p-pintu!! dimana pintunya??" Acacia dan Chrissy mulai mencari pintu agar mereka bisa keluar dari sini dan memeriksa apa yang terjadi

The Biggest Secret'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang