17. meet

39 5 6
                                    

Bagaikan sambaran petir yang menyambar ke arah Ellard. Sahabat sekaligus orang yang selalu Ellard percaya telah tiada, Ellard seakan tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Tubuh Ellard merosot ke bawah lalu ia menangis dengan teriakan pilu dan isakan menyakitkan bagi siapa saja yang mendengarnya.

"Oppa" Elena memeluk tubuh rapuh Ellard yang sudah banyak belumuran darah

Masa bodoh dengan darah yang ada di baju Ellard, Elena tetap memeluk nya dengan erat.

"Oppa, jangan menangis. Oppa tidak sendiri, jangan menangis" ucap Elena yang mulai mengeluarkan air mata yang turun begitu saja

"Hyunjin" Ellard tidak sanggup, bibir nya bergetar menahan sakit di hatinya

"Ellard sudah jangan menangis ayo kita kembali ke istana, mereka pasti sudah khawatir dengan kita. Hyunjin akan kita kuburkan dengan layak" ujar William yang sudah tidak kuat mendengar isakan Ellard dan Elena

Ellard hanya mampu mengangguk pasrah. Elena membantu Ellard berdiri tegak lalu mereka berjalan keluar dari markas nya James dan Michael.

Saat mereka sudah di luar dua orang laki-laki menghadang, mereka semua sontak kaget karena dua orang yang selama ini mengurung Elena ada di hadapan mereka.

Elena dengan cepat bersembunyi di balik punggung Ellard.

"Mau apa kalian!!!!" Bryant tidak mampu menahan emosi nya kali ini

"Mau apa kau tanya" ucap James dengan seringai andalan nya

"Menyingkir, kami tidak punya waktu meladeni kalian" ucap William yang sudah benar benar muak

William dan yang lainnya pergi begitu saja tanpa mendengar jawaban selanjutnya dari kedua sniper itu. Sampai pada giliran Elena berjalan, James mendekat lalu menahan tangan Elena dan membisikan sesuatu.

"Peringatkan mereka gadis kecil, mungkin saja kami akan melakukan hal yang lebih berbahaya dari ini nantinya" bisik James

Elena dengan kuat menghempaskan tangan James lalu berlari secepat mungkin menyusul kelima pria yang sudah menolong nya.

**********

Saat sampai istana

Gerbang dan pintu utama dengan otomatis terbuka, penghuni yang berada di dalam nya sontak mendekati pintu dan menyambut mereka.

"Kalian selamat, apakah ada yang terluka? Dimana Hyunjin? dimana Elena? " Felix lah yang terlebih dahulu menyambut dengan rentetetan pertanyaan

"Hei tuan Felix jangan memberikan mereka dengan beribu pertanyaan mu" ucap Acacia yang sudah di samping Felix sedari tadi

"Tidak ada yang terluka"

Felix tidak bodoh, pria berkaca mata itu menyadari wajah murung dari kelima pria itu dan seorang gadis yang masih menopang salah satu dari antaranya.

"William katakan dengan benar"

William dengan berat menghela nafas, rasanya seperti tercekik saat dirinya ingin mengatakan hal ini.

"Hyunjin tewas"

Felix dan Acacia menegang secara bersamaan, dengan jantung yang berdegup kencang  dan suara yang gugup juga gemetar Acacia bertanya,

"Tewas?" Pandangan nya dengan cepat teralih ke Ellard yang kini masih menunduk dan bertumpu dengan Elena.

Dengan cepat gadis itu menghampiri tubuh rapuh itu dan memeluk tubuh itu dengan erat, Elena bergeser untuk memberikan ruang kepada teman nya itu, menatap Acacia dan Ellard yang berpelukan dengan sendu.

The Biggest Secret'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang