24. Next Fight

76 5 15
                                    


"Kita akan istirahat disini, aku tau kalian lelah." seru Zefano memerintah dengan sangat lembut.

Mereka semua mengangguk setuju, mungkin memang beristirahat sejenak adalah hal yang tepat untuk dilakukan. Hitung hitung, kembali mengisi tenaga yang habis terbuang tadi.

"Disini tidak terlalu buruk, setidaknya tidak akan tersengat matahari.", tambah Ellard melihat keadaan sekitar. Meletakkan tangan nya dipinggang disertai senyum yang merekah.

"Aku akan memotong beberapa daun sebagai alas kalian untuk duduk, sebentar." sahut Bryant menoleh pada pasukan perempuan, Acacia, Chrissy, Elena, Emery, maupun Amicia.

"Aku akan membantu." lanjut Justin menambahkan, sembari mengikuti cepat langkah Bryant didepan nya.

Acicia terdiam sejenak, sebelum tubuh nya mulai lemas tak kuat menahan untuk berdiri dan berakhir terduduk di tanah. Mereka semua menoleh, dan terkejut bersama. Terutama Ellard, dia dengan cepat menghampiri acacia disana, memegang pelan pundak nya dengan mimik kekhawatiran.

"Hey, Gwenchana? Appo? Bilang padaku jika ada yang sakit." seru Ellard lembut.

Emery, Elena, amicia maupun Chrissy juga ikut mendekat, memeriksa keadaan teman nya itu agar tetap baik baik saja.

"Acacia, bertahanlah, kita akan pulang setelah ini." seru Emery ikut khawatir.

"Semangat acacia." Chrissy ikut menyahut.

"Minum dulu," Sahut elena sembari menyodorkan satu botol air putih yang ia bawa. Acacia tidak menjawab, namun tetap menerima air tersebut.

"Aku tidak yakin, kita bisa menjalankan strategi ini atau tidak. Kondisi mereka mengkhawatirkan." sahut William dengan penuh kelemahan.

"Tidak, Oppa. Aku hanya lelah," Acacia membalas, tidak ingin merepotkan dan bersikap baik baik saja.

"Apa kalian yakin?." Ellard mengeluarkan suaranya.

Acacia mengangguk, diikuti keempat teman nya. Meyakinkan kembali, bahwa mereka akan baik-baik saja.

"HEY KALIAN, DUDUK LAH." Teriak Justin tidak jauh dari tempat itu, memperlihatkan beberapa daun kering besar yang diletakan diatas tanah. Sudah siap untuk diduduki.

Bryant yang merasa ada yang janggal, mulai mendekat, mencari tau apa yang terjadi setelah beberapa menit dia tinggal mencari daun tadi.

"Ada apa?, mengapa berkumpul seperti ini?." seru nya penasaran.

"Sedang membicarakan hal penting."

"Tentang apa?."

"Tidak ada, Bryant. Tadi ada burung sedang berlari estafet." sahut zefano yang membuat kekehan diantara mereka terjadi.

"Siapa yang menang, Hyung?." Ellard ikut dalam obrolan.

"Tentu saja, tidak ada!." William tidak terima burung dilecehkan.

"Apa ada kecurangan?." seru kembali bryant

"Kalian bicara apa sih?."

Acacia, emery, elena, chrrisy, maupun amicia hanya bisa tertawa lirih mendengar nya, seakan melupakan semua kelelahan yang mereka rasakan.

"HEY! CEPATLAH KEMARI, AKU TERLIHAT SEPERTI BATU YANG DIASINGKAN DISINI." Justin mulai protes dari kejauhan.

"Kalau begitu, kau adalah Batu yang pendek, Justin."

##########################

Dan di tempat yang lain, terlihat seseorang yang sedang berbicara dengan salah satu pengawal nya, memasang ekspresi kesal hingga rahang nya mengeras.

The Biggest Secret'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang