•Bagian Dua- Typo•
"Duduk disana ya deketan Yoshi." ucap Runa berbisik saat dirinya dan Nad mulai memasuki area kantin. Nad mengangguk saja. Setuju dengan usulan Runa.
Runa berjalan mendahului Nad. Lantas duduk di tempat yang ia maksut sedangkan Nad berjalan ke pedagang batagor berniat membeli batagor. Mereka berdua memang sudah sepakat makan batagor hari ini.
Nad menghela nafas saat melihat lapak batagor memiliki banyak antrian. Mau ganti pesanan juga ia malas bolak-balik ke Runa untuk ganti menu jadi mau tidak mau ia ikutan mengantri.
"Mang cepetan mang... nanti saya dimarahin bu ekonomi." suara melengking itu sontak menjadi pusat perhatian beberapa orang yang sedang antri batagor. Begitu pula dengan Nad yang baru datang.
Pria dengan badan tinggi kurus dan suara yang lucu itu membuat beberapa anak perempuan di sekitar Nad cekikikan gemas. "Mang...." keluh pria itu yang sepertinya benar-benar tergesa sambil memasang wajah memelas. "Sabar atuh den, ini mamang kan tangan nya cuma dua mana aden tarik tarik lagi."
Nad mendengar beberapa bisikan adek kelas yang bergumam seperti lucu, gemas, dan segala macam pujian lainnya. Meskipun seperti itu pria yang Nad ketahui bernama Junkyu itu tidak peduli dan hanya fokus pada batagor. Setelah mendapatkan sepiring batagor, Junkyu tersenyum riang lalu meninggalkan kerumunan dengan cepat. Sebelumnya ia sudah berterima kasih pada Mang Ujang.
"Neng Nadia mau pesan berapa?" tanya Mang Ujang membuyarkan fokus Nad yang sedang menatap Junkyu pergi. "Ehhh dua mang kaya biasa."
"Mang tadi yang ngantri disini kemana kok jadi sepi?" Bagaimana Nad tidak kaget jika beberapa menit lalu masih ada sekitar lima orang yang antri di depannya tiba-tiba mereka semua hilang.
Mang Ujang tersenyum tipis sambil memasukkan potongan kentang ke dalam piring "Oalah itu mah fans nya den Junkyu aja neng yang mau liatin si aden. Mereka ga beli kok." jawab Mang Ujang masih sambil tersenyum. Nad hanya mengangguk tanpa bertanya lagi. Sudah tidak peduli.
-Nad!-
Tawa riang dari mulut Jihoon berhenti saat Junkyu tiba-tiba saja datang dan merampas es jeruk miliknya. Masih sambil berdiri, Junkyu menenggak es jeruk milik Jihoon sampai habis.Setelah itu ia tersenyum dan duduk di samping pria yang sudah kesal setengah mati karena minumannya yang tanpa aba-aba sudah tandas mulus masuk perut Junkyu. "Ssst. Nanti gue ganti." Sebelum Jihoon bicara macam-macam dan menyumpahinya, Junkyu lebih dahulu menempelkan jari telunjuknya ke bibir Jihoon dengan maksut menyuruh temannya itu untuk diam yang tentu saja hanya dibalas anggukan saja oleh si empunya bibir.
"Nih jun kalo laper." Yoshinori menggeser piring berisi setengah porsi soto yang belum ia habiskan karena terlalu pedas. Ia tidak sadar jika sudah banyak memberi sambal. "Ga ah pedes." Jawab Junkyu cepat.
"Udah kelar masalah lo sama Bu Mila?" Tanya Mashiho yang ternyata sedang melakukan siaran langsung Instagram. Junkyu berdencak melihat kelakuan Mashiho. Kebiasaan.
"Agak ngedumel sih dia."
"Ya lo gimana cerita nya bisa salah kirim batagor coba ckckck." Yoshinori menggeleng-gelengkan kepalanya diikuti suara tawa bak toak milik Jihoon. "Kan si Junkyu udah tua makanya pikun." songong memang Jihoon ini.
Junkyu yang diledek hanya diam sambil memasang wajah bete. Sial sekali dia hari ini. Capek iya, duit abis juga iya. Padahal dia berencana pulang sekolah nanti akan 'me time' makan di warung mi ayam langganannya. Sial. "Itu lah jun nggak enak nya jadi anak osis. Pasti dikenal guru. Akibatnya ya pasti sering disuruh-suruh. Lo sih gamau percaya omongan gue." Kali ini yang bersuara si Ben. Tumben sekali anak itu berbicara panjang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nad! (ON HOLD)
Fanfictiondisclaimer: cerita mengandung umpatan. memakai bahasa non-baku. Junkyu tau dia ga akan semudah itu buat suka sama seorang gadis. Begitu juga dengan kasusnya dengan Nad. Tidak semudah itu bagi dirinya mengakui kalau dia tertarik pada gadis seperti Na...